MY WAY

End

6 tahun kemudian....

"AYAHHH!" Teriak seorang gadis kecil yang tengah berlari menuju ruangan kerja ayahnya.

"Sabrina jangan lari nak nanti jatuh!" Alana berlari mengejar anaknya itu yang sangat hiperaktif.

Hap

"Jangan lari-lari sayang, nanti jatuh loh, Sabrina mau luka?" Tanya Alana sekaligus menasehati anaknya.

Sabrina menggelengkan kepalanya heboh.

"Mangkanya jangan lari-lari" peringat Alana kemudian menggendong anaknya yang berusia 3 tahun tersebut.

Sabrina alexander louis, anak perempuan dari pasangan Reygan dan Alana, berusia 3 tahun, sangat ceria dan hiperaktif, cengeng, dan merupakan anak tunggal.

Sabrina ini termasuk anak yang pintar, baru berusia 3 tahun tapi dia sudah lancar berbicara, susunan katanya pun sangat rapi.

Cklek

"AYAH" Panggil Sabrina setelah bundanya membuka pintu ruangan ayahnya.

Reygan yang tengah fokus menatap komputer mengalihkan pandangannya kepada sang anak dan istri, dia terkekeh pelan.

"Sini sayang" ucap Reygan sambil merentangkan tangannya, bermaksud ingin menggendong Sabrina.

Alana memberikan Sabrina pada Reygan.

Sabrina langsung saja memegang baju ayahnya dengan erat, takut jatuh.

Cup

Reygan mencium pipi Alana, istrinya ini seperti anak kecil, semakin tua semakin imut.

Alana memukul bahu Reygan.
"Ish, ada Sabrina loh kak" ucapnya dengan pipi yang bersemu merah.

"Terus kenapa kalau ada Sabrina? Kan bagus, biar anak kita tau seberapa sayangnya ayahnya ini sama bundanya, iya ngak bri?" Tanya Reygan mencolek dagu anaknya yang duduk anteng di pangkuannya.

Sabrina mengangguk, mulutnya manyun-manyun ke arah sang ayah, ingin di cium juga.

Alana dan Reygan tertawa melihat tingkah laku anaknya ini, ada-ada saja.

Cup

Reygan mencium kedua pipi anaknya itu, disambut oleh tawa girang dari Sabrina.

"Sayang" panggil Reygan kemudian menepuk sebelah pahanya yang kosong, menyuruh Alana untuk duduk di situ.

Alana menggeleng, yang benar saja, dia tidak seringan Sabrina, bisa-bisa paha Reygan patah dibuatnya.

Reygan menarik tangan Alana lembut, mendudukkan istrinya di pahanya, Sabrina langsung saja menyandarkan kepalanya di bahu sang bunda.

"Makasih banyak ya sayang, udah mau bertahan sampai detik ini, bahkan saat perusahaan ku sedang hampir bangkrut kamu tetap ada disamping ku, makasih sekali lagi sayang " ucap Reygan mengelus kepala istrinya yang berbalut hijab.

Alana menganggukkan kepalanya, kemudian berbalik untuk mencium pipi sang suami.

Reygan yang mendapatkan ciuman dari sang istri langsung tersenyum lebar.

Setelah semua yang terjadi, akhirnya ia bisa hidup bahagia, dengan keluarga kecilnya ini.

Cukup begini saja, dia sudah sangat bahagia.
.
.
.
.
.
Hari ini hari pernikahan Gesya dan Dian, mereka yang menikah terakhir diantara macan kumbang geng.

Yang pertama Liam-Alara, lalu Reygan-Alana, dilanjut dengan Rasya-Erland.

Roger menjalin hubungan dengan cia, gadis imut yang ada di kelasnya.

"Pasangan mempelai menuju pelaminan". Ucap MC pernikahan Dian yakni Liam.

Sabrina, Raka-Riki (anak Rasya dan Erland) dan juga Victor anaknya Alara berjalan didepan pengantin dengan menaburkan bunga yang mereka bawa dalam sebuah keranjang.

Semua berjalan lancar, Sabrina menyebarkan bunga dengan anggun, Raka dan Riki tetap cool, dan Victor...

"Horee, horee, om Dian nikah!" Ucapnya girang sambil melemparkan bunga dengan memutar.

Liam menepuk jidatnya, anak siapa sih ini? Batinnya, padahal anaknya sendiri.

Karena asik berputar Victor tidak menginjak gaun Sabrina, alhasil para bocil itu tumbang.

1...2...3...!

"Hueeeee" tangis Victor pecah, dia yang salah dia yang menangis duluan, ya ampun.

            (⁠･⁠ω⁠･⁠)⁠つ⁠ selesai⊂⁠(⁠･⁠ω⁠･⁠)

Terimakasih sudah membaca cerita ini, ceritanya memang tidak sebagus itu, tapi aku harap kalian menyukainya.

Mungkin aku akan membuat cerita lain, jangan lupa dibaca dan ajak teman kalian.

Hanya sampai disini, byee semua.(⁠づ⁠￣⁠ ⁠³⁠￣⁠)⁠づ