Mohon maaf, kalau masih banyak kesalahan dalam penggunaan kata, tanda baca, kalimat yang salah, serta typo yang bertebaran dimana-mana..
***
Happy Reading
Kelas yang awalnya berisik, berubah menjadi mencekam, kala seorang laki-laki masuk kedalam kelas. Siapa lagi kalau bukan Dev, Dev sangat tidak menyukai kelas yang berisik.Dev duduk di kursi guru, menelusuri semua muridnya dengan tatapan tajamnya.
"Bagus! Kalian susah mengerti dengan peraturan saya!" ucap Dev tegas.
Tatapan Dev beradu dengan Cici, Cici yang beradu tatap itu pun langsung membuang muka.
"Kenapa juga dia harus masuk, heh?!" ucap Cici membatin, merasa kesal kala melihat pak Dev ada di depan kelasnya.
Dev mulai menjelaskan materi, sekali-kali Dev melirik Cici. Terlihat sekali Cici sama sekali tidak memperhatikannya. Cici hanya fokus menulis di buku, dan entah apa yang Cici tulis di buku itu.
"Kenapa dengan Cici?!" ucapnya membatin.
Dev merasa ada yang kurang, kala Cici tak memperhatikannya. Biasanya Cici selalu fokus mendengarkan apa yang dijelaskannya. Bahkan selalu bertanya tentang pelajaran yang belum dia mengerti. Tapi ... lihatlah sekarang? Cici hanya diam saja.
Drttt ... Drttt ...
Terdengar suara panggilan di handphone Dev.
Dev yang menjelaskan materi seketika terhenti, mendengar itu. Dev mengambil handphone yang disimpan dimeja, dan melihat nama yang tertera di handphonenya itu.
''Karin?!'' gumam Dev kaget bahwa tau siapa orang yang telah meneleponnya, lebih tepatnya mengganggunya.
Dev berjalan keluar kelas, berniat mengangkat panggilan itu.
"Ada apa?!" ucap Dev to the point
"[Ih! Sayang kok kamu ketus sih, sama aku?]" tutur seseorang itu yang tak lain Karin, pacar Dev.
"Kamu tau? Sekarang jam berapa?!" tanya Dev kesal.
"[Iya, aku tau sayang. Kamu sekarang pasti lagi sibuk, aku tau itu. Aku telepon kamu itu, aku kangen banget sama kamu. Apa bisa kita bertemu nanti malam di kafe love?]"
"Nanti coba ku usahakan!" jawab Dev ketus.
Tut!
Panggilan dimatikan oleh Dev secara sepihak.
Dev merasa kesal kepada kekasihnya, entah apa yang membuatnya kesal.
Tapi biasanya Dev tidak seperti itu, tak pernah sedikitpun memperlihatkan kekesalannya kepada sang kekasih, dan bahkan selalu memaafkan kekasihnya. Meskipun Karin selalu membuat kesalahan dan jarang sekali mengabarinya.
Sekarang Dev sudah merasa sedikit tak peduli kepada kekasihnya itu.
Setelah kejadian dimana dirinya bertemu di apartemen dengan Cici, Dev malah selalu teringat akan Cici. Sekarang yang ada dalam pikiran Dev selalu saja terbayang wajah Cici dan Cici.
Disisi lain.
"Kenapa Dev sedikit berubah? Ah, mungkin Dev lagi sibuk makanya kayak gitu." gumam Karin, menatap layar handphonenya.
"Kenapa sayang?" tanya seorang pria yang tak lain selingkuhan Karin yang baru keluar dari dalam kamar mandi.
"Dev sedikit berubah, sayang." ucapnya mengadu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cici Permana Atmaja
RomansaMenceritakan seorang gadis yang bernama Cici Permana Atmaja. Cici heran sendiri dengan tingkah guru-guru mudanya disekolah. Yang bisa dibilang terlalu berbeda sikapnya jika kepadanya ... entah apa maksudnya, Cici pun tak tahu! *** Gak banyak-banyak...