Part 13

12 1 0
                                    

Kuliah

Yah kembali pada rutinitas talitha. Kuliah pagi dengan kondisi 3L lemah lunglay dan lesu.

Bagaimana tidak lesu jika malam tadi dirinya tidak bisa tidur alias insomnia dan baru bisa tidur jam 1 malam ditambah mengesalkannya jadwal hari ini pukul 07.30

Perjalanan pagi ini juga talitha diantarkan oleh rayyan setelah sedikit debat di pagi hari karena talitha ingin berangkat dengan ojek online namun rayyan sudah stand bye dengan motor sport hitam miliknya. Bukan apa apa talitha itu mempunyai tinggi badan 150 dan baginya menaiki motor tinggi seperti itu adalah penderitaan.

Lihat lah tadi pagi, pada saat dirinya akan naik pada motor itu, ia harus berjuang untuk naik pelataran yang tinggi terlebih dahulu agar bisa naik jok belakang motor rayyan? Laki-laki itu tadi sempat menawarkan bantuan namun jelas tata menolak, hei dirinya sudah 21 tahun masa naik jok motor aja kek bocah 5 tahun.

----
lihatlah dikelas sesampainya talitha dan menceritakan pada arasya, gadis itu malah ngakak mendengar ceritanya. Arasya juga mengeleng geleng kepala sambil bergumam.

Talitha itu kalau naik motor berisiknya minta ampun bahkan arasya juga pernah saking dibuat gak fokusnya dengar ocehan talitha ia pun menabrak motor orang yang berhenti mendadak. masih diuntung motor tersebut adalah motor milik teman sekelas mereka

Arasya seketika tergelak dirinya teringat aturan alias rules tentang motor jika menyangkut talitha

1. Jika jok motor ketinggian maka talitha akan misuh misuh dan bilang mending ganti motor yang pendek Dan itu akan  terus terusan dibahas sampai telinga kalian berdenging
2. Jika mengebut dirinya akan cerewet mirip ibu ibu, bukanya kesenangan seperti dinovel novel yang balapan Yang memeluk erat malah lebih ke menabok nabok pundaknya
3. Talitha juga kalau duduk di jok belakang entah belum siap atau mengapa terkadang akan reflek terjengkak dan akhirnya amuk amukan

"Anjir lah ta ga kebayang gimana menderita gus rayyan, loh dibonceng gue pake vario aja ngomel ngomel karna ketinggian apalagi motor sport hahahahaha" ucap arasya tergelak yang membuat talitha menatap datar. Sebagai seorang sahabat arasya malah semakin membuatnya kesal dipagi ini.

Talitha tak menanggapi gerutu tak bermutu arasya, gadis itu sibuk menyumpal telinganya dengan hedset sembari menatap talitha masam lalu merebahkan kepalanya di atas lipatan tangannya

"Jangan ganggu gue, semalam gue imsomnia baru tidur jam 1 kalau ada dosen masuk baru bangunin" amanat talitha yang membuat mata arasya melolot. Arasya tahu alasan gadis itu insomnia karena ia sangat teramat kenal dengan talitha

"Loh galau in raka yah ta?"tanya arasya pelan yang membuat talitha menatap sedikit handphonenya lalu membuka laman chatnya kepada nomot asing

"Gue masi cinta dia ar, sangat! bahkan walaupun keadaannya gue bukan single lagi. Semalam gue udah nyoba confess chat dia ar" ucap talitha yang membuat mata arasya membola

8 tahun gadis itu mencintai raka tapi baru ingin confess setelah menjadi istri orang. Ini yang bener aja otak talitha konslet yaa

"Ar kalau loh mau ceramah plis pending dulu gue ngantuk"ucap talitha memotong lalu kembali menenggelamkan wajah dilipatan tangannya saat melihat mulut arasya sudah siap melayangkan siraman rohani

Arasya menggaruk kepalanya tak gatal. Ia sebenernya anak wattpad bahkan readers setia. Banyak ia baca cerita cerita terkait pernikahan atas landasan perjodohan yang ceritanya klasik mirip talitha.

Arasya mengeleng, sahabatnya tidak boleh menjadi sosok yang toxic, antagonis apalagi menyakiti suaminya seperti diceritakan di novel novel yang banyak dikisahkan jika salah satu pihak masih terikat masa lalu maka ia akan menyakiti masa depannya yang mulai jatuh cinta.

Arasya sekarang memang belum dapat menyimpulkan jikalau rayyan mencintai sahabatnya. Namun cara rayyan memperlakukan tata, gadis itu dapat menyimpulkan rayyan menghargai pernikahannya dengan tata.

Arasya harus menyadarkan tata  setidaknya untuk bersikap dewasa seperti rayyan. Walau arasya sendiri tidak yakin tata dapat melakukannya secara gadis itu menganggap raka adalah dunianya dan talitha adalah tipikil sahabat yang keras kepala

----
Suara ketikan di laptop terdengar di tengah tengah arasya dan talitha yang duduk disebuah kopi shope dekat kampus. Yah setelah kelas selesai tadi mereka tetap diberikan tugas yang deadline nya sore ini. Dikarena arasya memang ingin ngopi katanya, gadis itu mengajak talitha mengerjakan diluar saja.

"Tal," ucap arasya yang membuat talitha menatap sebentar
"Hm"

"Ini sii sensitif banget sii, gus rayyan itu sebenarnya gimana dimata loh" tanya arasya yang membuat talitha seketika berhenti mengetik lalu menyeruput kopi miliknya

"Dia baik, paham agama, yah gitu dewasa juga"

"Kenapa loh suka sama dia?"tambah talitha yang membuat arasya menampol jidat sang sahabat dengan sendok miliknya.

Ingatkan tata jika makanan yang arasya pesan adalah makanan berbau anyir gadis itu akan mencak mencak seperti biasa, untung ini yang gadis itu pesan adalah sebuah eskrim roti

"Bukan gitu bloon, loh kan udah jadi istrinya standar ketampanan gus rayyan juga keknya hampir sama sama raka bahkan menurut gue gantengan gus rayyan" jelas arasya yang kini dimengerti oleh tata kemana arah pembicaraan mereka

"Oh loh mau nanya gitu apakah gue udah jatuh cinta sama dia sama seperti cinta gue buat raka? Tanya talitha yang dijawab anggukan oleh arasya. Gadis itu ingin mendengar perasaan sang sahabat kepada suaminya

Talitha diam sebentar lalu melanjutnya mengetik

"Gue ga tahu" jawab talitha yang lagi lagi membuat tidak expect dengan jawaban tata

"Akh masa sii loh ngga ada rasa gitu sama dia?"

"Ga ada"

"Deg deg an gitu?

"Ga ada"

"Bersemu merah gitu kalau di deketin dia"

"Ga ada"

"Atau loh ngga kak" pertanyaan arasya segera dipotong oleh talitha yang membawa laptop sang sahabat kearahnya

"Arasya, semua yang loh tanyain itu ga ada sama sekali, perasaan apa yang loh harapin dari gue dengan adanya pernikahan ini pun baru beberapa minggu," jeda arasya

"Sekarang yang gue tahu cukup menghormati dia dan bersikap baik sama dia juga keluarganya dengan itu gue rasa gue ga akan menyakiti hatinya" papar talitha lalu memberikan laptop arasya kembali

"Udah sekarang loh kerjain noh, referensinya udh gue copy di laptop loh gue udah selesai"ucap gadis itu memakai hedset miliknya lalu mulai berselancar membuka sportify miliknya

Arasya diam tak bergeming benar talitha adalah gadis keras kepala yang memang jika telah dengan 1 pendirian akan susah dirubah.

"Udah sok cepet kerjain" ucap talitha yang menatap arasya yang melamun. Arasya berdecak lalu kembali berkonsentrasi hingga suara getaran tab di meja depan talitha membuat atensi keduanya teralihkan

"Gus rayyan" ucap talitha lalu menekan tombol hijau yang kini disaksikan oleh arasya dengan raut penasaran.

-----
Haloo aku update lagii, jangan lupaa nyaa share vote dan komen biar aku semangat lanjutinnyaa

Jangan jadi pembaca gelap hehehe

Kamu Yang Terakhir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang