✨ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ✨
MAAF KALAU MASIH BANYAK KEKURANGAN KARENA INI CERITA PERTAMA YG AKU BUAT🙏🏻
Menceritakan tentang seorang KAVIN REZVAN FARIZI,
Cowok jangkung berwajah tampan diatas rata² pemilik mata setajam pisau dan tegas. Yang terkenal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. TRAUMA, BUKAN RUMAH ATAU KELUARGA
Sebuah rumah megah berlantai tiga yang luas dengan nuansa cat berwarna putih dan gold, juga halaman yang cukup luas dengan banyaknya tumbuhan hias dengan bermacam-macam warna dan jenis yang tumbuh indah. Terlihat begitu sepi, hening yang dirasakan jika memasuki rumah itu, rumah yang menyimpan banyak kenangan pahit dalam setiap ruangannya begitu jelas tercetak dipikiran seorang laki-laki yang mempunyai banyak luka dan trauma di rumah itu.
Kavin, laki-laki pemilik mata tajam itu berdiri di balkon kamarnya, menatap langit sore yang terlihat hampir menjatuhkan buliran-buliran air bening yang akan membuat apapun menjadi basah karenanya.
"Mama lagi ngapain disana?" lirih Kavin, masih menatap langit yang sudah menjatuhkan buliran air sangat deras.
"Avin nakal ya Ma? Sampai mama sejauh itu perginya dan nggak akan kembali lagi, Ck." Kavin terkekeh hambar, ia menunduk sambil menggelengkan kepalanya sekilas.
"Avin kangen, Mama udah janji nggak akan ninggalin Avin." menatap lurus ke depan, dengan tatapan kosong. "Tapi kenapa Mama ingkar janji, kenapa Mama harus pergi?" matanya mulai memanas, dadanya terasa sangat sesak, ia berusaha menahan cairan bening dimatanya agar tidak jatuh.
"Avin sendiri Ma, ini bukan rumah buat Avin," tenggorokannya tercekat. suaranya tertahan beberapa detik. "Ini hanya tempat yang buat Avin terpukul, ini tempat yang udah buat mama ninggalin Avin selamanya," runtuh sudah pertahanan Kavin, air mata yang berusaha tertahan kini lolos begitu saja tanpa diminta.
Seorang ketua Geng yang terkenal begitu kejam dan kuat juga sadis yang terlihat jelas dari mata elang dan wajahnya, kini berbalik menjadi seseorang yang lemah penuh dengan kesedihan, luka, trauma, sakit, kacau, hancur dan terasa seperti tidak hidup.
Keluarga yang biasa orang-orang banggakan, rumah yang biasa menjadi tempat ternyaman, justru sebaliknya yang dirasakan laki-laki itu. Rumah yang disebut rumah, bukan rumah bagi Kavin melainkan tempat yang selalu mengingatkannya dengan kejadian-kejadian yang membuatnya hancur berantakan. Keluarga yang disebut keluarga, bukan keluarga bagi Kavin, mereka hanya orang-orang yang paling Kavin benci dalam hidupnya, bahkan karena mereka ia kehilangan sosok yang begitu sangat berharga baginya.
Kavin tidak pernah merasakan yang namanya keluarga dan rumah, sejak ia tau kalau Papanya selalu berlaku kasar terhadap Mamanya waktu dirinya masih duduk dikelas dua Sekolah Dasar. Dan kerena perlakuan kasar itu juga, yang membuat wanita yang sangat ia sayangi pergi meninggalkannya, bahkan Kavin melihat sendiri bagaimana detik kematian Mamanya yang sangat tragis, hingga cowok itu sangat membenci orang yang pernah ia panggil dengan sebutan "Papa".