Setelah selesai dengan kegiatannya di kamar Mandi, Salma dan Rony memutuskan untuk berbaring dan tidur siang. Sekitar dua jam mereka tertidur, Salma bangun karena mendengar ketukan pintu kamarnya. Salma bergegas bangun dan segera membuka pintu kamarnya.
"Hay Sal, maaf gangguin istirahat kamu" Ucap Arshaka
"Eh iya kak? Kenapa ya?" Tanya Salma
"Rony dimana sal?" Tanya Arshaka
"Itu lagi tidur kak, kenapa kak?" Tanya Salma sembari menunjuk Rony yang tengah tertidur di ranjang
"Hmm rencananya gue mau ajak elu sama yang lain jalan-jalan Sal. Kan gue udah lama nih gak ke Jakarta, jadi gue pengen jalan aja keliling Jakarta sekalian nanti makan malam di luar. Gimana? Lu mau gak? Sama Nabila dan Paul juga kok" Ucap Arshaka
"Gue belum bisa kasih keputusan sih kak, soalnya belum tanya Mas Aska. Kan dia suami gue kak, jadi mau gimana pun gue tetep harus ikutin keputusan dia" Balas Salma
"Oh iya, nanti kabarin aja yaa. Gue harap lu dan Rony bisa ikut yaa. Kan gak bertiga doang perginya, sama Paul dan Nabila juga" Ucap Arshaka
"Iya kak, nanti gue kabarin lagi" Balas Salma
"Yaudah, thankyou ya. Sorry juga udah ganggu waktu istirahat lu Sal" Ucap Arshaka
"Eh santai kak, lagian gue kali yang makasih udah di bangunin. Udah sore juga ini, kalo kakak gak ketuk pintu palingan bisa keterusan tidurnya" Balas Salma
"Hahaha yaudah, gue balik kamar dulu yaa" Balas Arshaka
"Oke kak" Jawab Salma dan langsung menutup kembali pintu kamarnya
Salma membaringkan tubuhnya dan menghadap pada Rony. Tangan Salma terulur untuk mengelus lembut pipi Rony dan berharap jika lelakinya itu akan segera bangun. Benar saja, tidur Rony terusik karena sentuhan dari Salma dan membuatnya membuka matanya.
"Kok Udah bangun sayang?" Tanya Rony dengan suara parau khas bangun tidur
"Udah sore loh, kita belum sholat Ashar. Bangun yuk, takut keburu habis waktunya" Ajak Salma
"Bentar ya yang, ngumpulin nyawa dulu" Balas Rony yang malah memeluk erat tubuh Salma
"Kalo ngumpulin nyawa mah duduk, bukannya malah pelukan begini mas" Balas Salma
"Ya gapapa yang, kalo begini lebih cepet ngumpul nyawanya" Jawab Rony
"Ada ada aja deh haha" Balas Salma terkekeh
"Hehe makasih ya yang" Ucap Rony
"Buat?" Tanya Salma
"Yang tadi, yang di kamar mandi" Balas Rony
"Oalahh, iya sama-sama. Udah gausah di bahas" Jawab Salma
"Kenapa yang? Kamu masih malu? Kita udah nikah hampir 4 tahun loh yang, anak juga udah dua. Masih aja malu. Apa yang di maluin sih? Orang aku juga udah tau semua, udah hafal malah. Kamu juga udah tau semua, udah hafal juga kan bentuknya punya ku kek giman - "
"Udah stop, udah bilang jangan di bahas, malah di bahas panjang lebar. Kalo udah banyak omong gini berarti nyawanya udah ngumpul kan. Mending bangun terus sholat" Balas Salma yang geram memotong ucapan Rony lalu mengapit mulut Rony dengan tangannya
"Ish, gak sopan banget. Suami lagi ngomong malah langsung di jepit mulut aku" Rengek Rony
"Udah ayo sholat, keburu habis waktunya" Omel Salma
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
Storie d'amoreKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...