Chapter 5

15 2 0
                                    

"Buat yang suka mikir jelek tentang saya, tolong ajari saya sempurna seperti anda"

-Farikha Najwa Sanjaya

•••

Happy reading

•••

"STOPPP!!!"

CIT

Leo terkejut dengan pekikan disebelahnya, itu sebabnya ia mengerem mendadak. Ia menoleh kesamping kiri, Najwa dengan melotot yang pertama ia lihat. "Lo gila? Kalau ada mobil dibelakang gimana?" Tanya Leo menatap Najwa dengan mata elangnya, seolah siap meleser Najwa dan membelahnya menjadi dua.

Najwa menormalkan ekspresinya agar tidak berlebih lalu berdehem. "Ehem, emm gue berhenti disini aja"

Leo menaikkan satu alisnya seolah meminta penjelasan.

Najwa berdecak, kesel. "Ya, Lo gak usah tahu. Intinya gue mau berhenti disini. Titik" Dengan telunjuk mengarah kepada Leo diakhir kalimat. Najwa merapikan rambut, menyampirkan tas dipundak kanannya lalu siap untuk membuka pintu.

Semua itu tak luput atas penglihatan Leo. Sebelum Najwa membuka pintu, Leo lebih dulu mencekal pergelangan tangannya. Najwa memperhatikan pergelangannya yang dicekal Leo, setelahnya penglihatannya keatas, tepat ke wajah Leo.

"Mau kemana?"

"Gue mau masuk lah, bang"

Leo berdecak. "Deket lagi sampai! Kenapa mau jalan kaki? Enakan naik mobil!"

"Hihhh, Lo gak ngerti deh, bang. Udah deh, gue gak mau telat" ujar Najwa merasa dongkol bin greget dengan abang gantengnya itu yang sama sekali TIDAK PEKA.

"Ya, makanya jelasin biar gue ngerti"

"Kalo gue bareng sama Lo, otomatis semua murid bakal liat dan ngira gue cewek lo-

"Kalo Lo bukan adek gue, gue ogah kali punya pacar modelan kaya lo" Sela Leo sadis. Nusuk banget dihati.

"GUE JUGA OGAH KALI. Intinya gue gak mau diserang sama fans Lo yang rempong itu. Kalo disekolah kita sok-sokan gak kenal aja. Plisss! Mau ya?!"

Leo menghembuskan nafas lelah. "Oke. Tapi kalo ada apa-apa sama lo, gue gak akan tinggal diem. So, jaga diri Lo baik-baik. Paham adik kecil?"

Najwa memasang wajah kesel saat Leo meyebutnya adik kecil, itu membuat Leo terkekeh kecil. "Iya, gue paham. Oke, bye Abang ganteng gue keluar" Najwa melambaikan tangannya dan langsung membuka pintu mobil lalu berjalan menuju sekolah dengan gerbang yang menjulang tinggi.

Leo tersenyum tipis melihat Najwa berjalan dengan langkah yang girang itu. Rambutnya yang dikucir itu bergerak ke kanan kiri saat berjalan, persis seperti bocil SD. Ia melajukan mobilnya pelan guna memastikan Najwa baik-baik saja. Setelah memasuki gerbang sekolah Leo menyalip Najwa lalu langsung memakir kan mobilnya.

Najwa terpaku dengan apa yang dilihatnya ini. Sekolah yang sangat besar nan tinggi, serta warna hijau yang lebih dominan membuat SMA Garuda Muda terlihat lebih asri, dan pohon-pohon tinggi yang berada dibeberapa tempat tertentu.

Najwa melangkahkan kakinya menuju lapangan sekolah yang luasnya tidak kira-kira itu. Setelah beberapa menit menunggu acara MOS pun akhirnya dimulai. Semua murid baru berkumpul di lapangan, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka dipisah, laki-laki sebelah kanan, dan perempuan sebelah kiri.

Seorang laki-laki dengan tubuh kekar menaiki tangga yang berada pada sisi panggung. Saat sudah diatas panggung, mendadak semua murid perempuan bersorak heboh. Ia hanya menatap sekeliling dengan heran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang