"Alinnn?"
"Halo, Taufan, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" tanya lelaki itu dengan senyum tipisnya, lelaki itu bernama Halilintar.
"Alinn, ini beneran kamu, kan? kamuu, beneran Alinnn sahabat kecil Ufan?" tanya Taufan mendekat ke arah Halilintar.
Taufan memutar badan kearah Beliung sambil menampakkan cemberut diwajahnya. "Bang Liung kok tidak kasih tauu, Ufann, kalau bang Liung temenan sama alinn?"
"Abang sengaja tidak mau ngasih tau kamu kalau sebenarnya abang temenan sama Hali, karena kemauan dari Hali sendiri. Maaf yaa dede Ufan," jawab Beliung.
Merasa kecewa dengan jawaban beliung, Taufan melirik Halilintar. "Alinn kok tega gamau kasih tauu Ufann?" tanya Taufan masih dengan muka cemberut.
Halilintar terkekeh kecil melihat tingkah sang empu yang sangat gemas dimata dia, bukann.. lebih tepatnya di mataa 5 alpha cool itu.
'Gemes juga,' batin Ice.
'Ini kalau gue gebet, gledek merah langsung tantrum dah kayanya,' batin Solar.
'Gua akui Taufan memang gemes,' batin Fang.
Tangan Halilintar bergerak mengelus kepala Taufan dengan lembut. "Masih sama seperti dulu, gemas dan lucu."
'Buset dah nih gledek satu, buaya amat,' batin Beliung.
Pipi Taufan memerah padam, dengan cepat Taufan menutup pipi nya dengan kedua tangan nya. Dia tidak salah dengar, kan? Halilintar bilang seperti itu? Taufan langsung bergegas lari dari kantin agar tidak terlihat seperti orang sedang salah tingkah.
Ya, bayangin aja cobaa. Taufan dibilang gemes dan lucu sama si gledek merah alias Halilintar yang terkenal cuek & dingin disekolah?!? apa ga pingsan si Taufan?!! author kalau digituin sama hali pun bakal langsung pingsan di tempat cuyy.
Beliung yang melihat adiknya berlari pun segera mengejarnya, karena dia tau adiknya mudah kesasar kalau sedang berada ditempat baru.
'Lembut,' batin Hali melihat ke arah tangan yang baru saja memegang kepala sang empu.
"Pencapaian langkah bro. Hali kita yang terkenal dingin & cuek sama omega, tapi kalau sama Taufan sifat dingin & cuek nya hilang," ucap Solar tersenyum nakal.
"Berisik kalian," ucap Halilintar dan langsung pergi meninggalkan Solar, Fang, dan Ice.
"Lahh, ditinggal kita cok," ucap Fang.
"Tungguin kita woi! Ice bangun dulu, tolol. Tidur mulu hidup lo," ucap Solar membangunkan Ice.
"Berisik lo, gua mau tidur aja gabisa kayanya."
"Tidur di kelas aja, goblok. Lihat noh, fans lo pada nungguin. Kalau gua ninggalin lo, yang ada lo di grepe-grepe, makasih dikit kek ke orang ganteng," jawab Solar.
.
.
sementara itu disisi taufan
.
.Taufan sedang berada di sebuah taman sekolah yang lumayan besar, bunga indah yang mengelilingi taman tersebut membuah Taufan inginn berada disini.
Beliung yang melihat adiknya sedang berada di taman itupun langsung bergegas menuju sang empu yang sedang melamun dan masih dengan pipi yang memerah padam.
"Ufann sayang," panggil Beliung.
Taufan menengok kearah sumber suara tersebut dan benar saja dari sebuah taman ada sesosok lelaki yang sangat dia kenali, yang tak lain adalah Beliung.
"Abang kenapa nyusulin Ufan? Ufann hanya ingin jalan jalan saja kok."
"Tidak, bukan itu yang abang mauu. Ayoo kita ke ruangg guruu, bel akan segera berbunyi," ucap Beliung seraya memegang tangan kanan sang empu dan berjalan menuju ruang guru.
Tok Tok Tok!
Pintu dibuka dengan Beliung, "Selamat pagi, Bu. Ini Taufan, adik saya yang saya bilang kemarin," ucap Beliung kepada salah satu guru yang memang tugas guru itu adalah mengurus murid-murid pindahan.
Guru itu menatap kedatangan mereka, "baiklah. Beliung, kau balik saja ke kelas karena sebentar lagi juga akan masuk. Adik kamu aman sama saya," jawab Guru itu.
"Baik Bu." Beliung melirik Taufan, sedikit membungkuk dan mendekatkan bibirnya ke telinga kanan Taufan. "Abang tinggal gapapa, kan? nanti kamu akan diantar oleh Bu Ningsih," bisik Beliung kepada Taufan.
"Gapapa, abang ke kelas saja. Aku kan sudah besar," jawab Taufan dengan berbisik.
"Baiklah. Kalau ada apa-apa, langsung kabarin Abang, oke?"
"Iyaa."
*15 menit kemudian*
Bel masuk jam pelajaran sudah berbunyi, para manusia yang sekolah di SMA Pulau Rintis tersebut berhamburan masuk ke kelas mereka masing masing.
Taufan berjalan dari ruang guru hingga sampai di depan kelas yang akan ditempati, mengikuti guru yang mengurus murid pindahan itu. Guru itu masuk ke kelas yang akan Taufan tempatkan nanti.
"Selamat pagi anak anak semua!" ucap guru itu.
"Pagi, Buu!" jawab mereka kompak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru, tolong semuanya jaga sikap masing masing kepada murid yang baru saja pindah. Nak taufan, masuklah dan perkenalan dirimu," ucap guru itu dengan tegas.
Mendengar guru itu menyuruhnya untuk masuk ke kelas dan memperkenalkan diri nya, dia hanya mengangguk paham tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Taufan berjalan masuk ke kelas XI MIPA 3.
Taufan memperkenalkan dirinya didepan teman kelas nya. "Haloo, semuanya. Perkenalkan nama ku, Taufan. Umur ku 17 tahun dan aku adalah seorang omega. Senang bertemu dengan kalian semua, aku harap kita bisa berteman dengan baik."
Para siswa/i mulai membuat suara berisik atau lebih tepatnya begibah. Ada yang bilang Taufan lucu, ada yang bilang pengen jadiin Taufan omeganya, dll.
"Taufan kamu bisa duduk di belakangnya Blaze, ya."
"Maaf, Bu. Tapi.. Blaze yang mana ya?"
"Blaze angkat tangan mu," ucap guru itu lalu dianggukan oleh seorang lelaki manis, dia bernama Blaze.
"Nah, itu dia Blaze, nak. Kamu bisa duduk di bangku yang ada di belakangnya," ucap guru itu lalu dianggukan oleh Taufan.
Taufan langsung berjalan menuju meja dan kursi yang ada di belakang Blaze.
"Hai, Taufan. Kenalin namaku Blaze," ucap Blaze tersenyum mengajak Taufan berkenalan.
"Haloo, Taufan. kenalin namaku Thorn," ucap lelaki manis disamping Blaze dengan tersenyum ramah.
"O-ohh, h-haii semua. S-senang bertemu dengan kalian. Namaku Taufan, kalian bisa memanggilku ufan atau senyamannya saja," jawab Taufan tersenyum membalas ucapan perkenalan mereka.
"Tenang saja, kita berdua omega sama seperti mu kok. Btw, mau berteman dengan kita berdua? dan bagaimana kalau nanti sudah bel istirahat, kita berdua mengajak mu untuk berkeliling sekolah ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You are only Mine! - {halitau}
قصص عامةSeorang omega manis yang memiliki mata bernetra sapphire yang indah dilihat, dia adalah Taufan. Taufan memiliki trauma yang berat di masa lalu nya. Suatu hari, Taufan pindah sekolah karena suatu alasan. Dengan suatu kebetulan ternyata dia bertemu de...