Niat mereka awalnya adalah makan sambil mengintrogasi Natta dan Hilmy, tapi sepertinya perut mereka tak mengizinkan hal itu, dan karena makan sambil berbicara itu tidak baik, jadilah mereka memilih untuk menyelesaikan acara makannya terlebih dahulu sebelum mengintrogasi Hilmy dan Natta."Jadi, mulai dari siapa dulu?" Tanya Anan setelah selesai dari kegiatan makannya.
Nabiru dan Sheana yang membawa piring ke wastafel dengan cepat kembali ke tempat duduk, tak mau ketinggalan cerita apalagi ini menyangkut pacar masing-masing.
"Gue Natta dulu deh, kayaknya dia sinis banget tentang Kalingga dari tadi." Kelakar Abigail.
"Gue juga penasaran."
"Iya, Natta dulu aja. Ada masalah apa sih? Terakhir juga gue liat Lo sama Natta gak akur di taman sekolah." Ucap Anan menambahkan.
Natta yang sibuk memainkan kaos kakinya pun akhirnya mulai menghela napas panjang.
"Mantan gue suka sama Kalingga," semua yang ada di sana menganga kaget, termasuk Hilmy yang paling kaget. "Gak usah gitu mukanya, lu pada udah tau anjir kalau si Ara ngincar Kalingga." Tambah Natta lagi.
"Iya sih, tapi, kenapa jadi gak akur, coba jelasin."
"Ya gitu, Lingga nggak mau sama Ara karena dia suka sama si Shea, lu pada juga dah tau, 'kan?" Semuanya mengangguk, jelas mereka tahu. "Dia nolak si Ara mentah-mentah," Natta kembali menatap pada Nabiru sebelum lanjut berkata, "gue tau dari lubuk hati Kalingga yang terdalam, tuh anak pasti suka sama si Ara. Baru kemarin gue disuruh anterin buah ke unit Ara sampai cewek itu salah pahamin gue."
"Kamu nurut disuruh Lingga?!" Tanya Nabiru meninggikan suaranya.
Natta mengangguk, ia tak bisa menghindar.
"Kalingga brengsek!"
"Nggak sampai situ, Kalingga seakan-akan jadiin gue Mak comblang tapi tuh anak gak pernah jujur juga sama perasaannya. Kalau buat baperin anak orang mah semua orang juga bisa, tapi si Lingga tuh beneran naruh harapan banget ke si Ara. Gue marah tapi bodohnya gue turutin juga apa yang dia suruh."
"Selain itu, dia suruh Lo apa lagi?"
"Terakhir tuh suruh gue chat Ara kalau dia lagi dimana, abis itu udah, dia gak muncul lagi."
"Terus si Ara taunya lu beneran suka sama dia apa lu cuma jalanin tugas aja dari si Lingga?" Tanya Anan lagi.
"Mungkin udah tau? Mungkin juga Ara balik baper ke gue?" Natta terdiam sejenak lalu mengacak rambutnya kesal. "Gue gak tau anjir! Tapi, sejak dua hari yang lalu, Ara gak hubungin gue lagi. Nomor gue kayaknya diblok sama dia."
"Waduh parah," kelakar Anan.
"Gue gak pusing sih, tapi, takutnya ada apa-apa gitu antara Lingga sama Ara."
Nabiru hanya diam membisu. Ia tahu yang dilakukan oleh Natta itu salah besar, tapi juga tak menyalahkan apa yang ia perbuat. Natta memang selalu memiliki empati yang tinggi, itu adalah satu kelemahan yang pemuda itu miliki yang hampir Nabiru tak sukai namun masih bisa memaklumi pemuda itu.
"Oke, berarti masalah si Natta itu karena Kalingga suka sama Ara? Anggap aja kayak gitu, terus dia jadiin Natta Mak comblang. Natta gak suka dan akhirnya marah?" Kata Abigail menyimpulkan.
"Gue bukannya marah ke Lingga, gue cuma kasih tau kalau perasaannya itu gak salah dan dia gak boleh bersikap kayak gitu ke orang yang dia suka. Tapi, kayaknya anaknya emang keras kepala, padahal gue cuma khawatir sama tuh satu semut rangrang."
Sheana dan Abigail sampai tak mampu menahan cekikikannya.
"Oke, stop dulu. Sekarang gue mau denger masalahnya Hilmy tuh apa?" Tanya Anan kemudian melirik pada Hilmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey Of Us
Fiksi PenggemarKisah melankolis para remaja sekolah menengah yang merasakan pahit, asam, manis-nya kehidupan dengan hati yang bergejolak bermekaran saat musim bersemi. Written by @lavidamys