1.

2.1K 188 33
                                    

"Mari buat perjanjian. Siapa yang jatuh cinta pertama kali, maka dia yang kalah."

"Aku tidak mungkin kalah. Karena aku tidak mungkin jatuh cinta padamu."

"Kau lupa pada track record-ku? Aku bisa membuat kau jatuh cinta padaku dengan mudah seperti yang kulakukan pada yang lainnya."

"Aku akan jadi orang pertama yang akan tertawa di wajahmu ketika kau kalah."

"Mari kita lihat hasilnya nanti."

***

Suara musik yang memekakkan telinga membuatnya merasa tak nyaman. Belum lagi kepalanya terasa pengar akibat alkohol yang dia tegak. Tapi dia harus tetap berada di sana. Mengawasi sang istri yang tampak asyik menari bersama teman-temannya di lantai dansa mengikuti irama lagu yang menghentak.

Saat melihat beberapa laki-laki mendekati istrinya, dia segera berdiri dan menjatuhkan gelas berisi gin yang tadi baru dipesannya.

Langkahnya sedikit sempoyongan ketika mendekati kerumunan itu. Pandangannya buram dan tubuhnya terasa begitu ringan. Dia sudah hampir masuk ke tahap mabuk berat sekarang.

"Hei!" Teriaknya keras. Dia menarik istrinya mendekat, menjauhkannya dari para laki-laki yang terlihat seperti binatang buas dan siap menyerang para perempuan di sana kapan saja. "Jangan sentuh istriku. Enyah sana, sialan!" Makinya lalu berjalan pergi dari sana sambil menyeret sang istri yang memberontak marah.

"Kau kenapa sih?!" Bentak wanita itu saat mereka sudah berada di dekat pintu keluar.

"Aku kenapa? Kau yang kenapa! Apa kau lupa kalau kau adalah wanita bersuami, Sakura?!"

Wanita bernama Sakura itu memicingkan mata menatap pria di hadapannya. "Sasuke, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Tapi dari awal kita sudah sepakat untuk tidak mencampuri urusan satu sama lain." Cukup satu kali sentakan, Sakura berhasil melepaskan diri dari Sasuke, suaminya.

●●●

Pernikahan tanpa cinta adalah kegilaan. Apalagi jika itu karena perjodohan.

Keduanya sudah saling mengenal sejak lama dan tidak memiliki pendapat positif pada satu sama lain.

Di mata Sakura, Sasuke tak lebih dari sekedar playboy gila yang memacari dan meniduri banyak perempuan. Sementara di mata Sasuke, Sakura tak lebih dari perempuan kasar dan berisik yang mengganggu.

Kalau bukan karena paksaan dari orangtua masing-masing, mereka tidak akan pernah mau menikahi satu sama lain. Bahkan waktu upacara pernikahan dilakukan, mereka tidak berciuman. Hal yang jelas membuat heboh banyak orang di sana tapi sama sekali tidak mereka pikirkan. Bagi keduanya, itu justru hal yang baik. Silakan saja semuanya menjadi saksi kalau pernikahan keduanya tidak akan bertahan lama.

Sampai akhirnya permainan itu terlontar dari mulut mereka. Hanya seminggu setelah pernikahan di kapel besar milik hotel bintang lima yang berlokasi di pulau tropis milik rekan keluarga Sakura.

Pertanyaannya, siapa yang akan memenangkan permainan dan apa yang akan terjadi selanjutnya?

●●●

Sakura baru pulang tengah malam. Saat memasuki apartemen, dia terkejut karena mendapati Sasuke yang duduk di sofa ruang tamu dalam kegelapan dengan wajah masam.

"Kenapa di sini?" Tanya Sakura yang sedang melepas sepatu hak tingginya lalu memasukkannya ke dalam lemari sepatu miliknya.

"Menunggumu." Jawab Sasuke.

Sakura mendecih. Untuk apa Sasuke menunggunya? Selama ini mereka tidak pernah saling tunggu-menunggu dan selalu tidak mau ikut campur urusan satu sama lain.

The Last GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang