Bel istirahat sekolah SMA Pulau Rintis itu sudah berbunyi dan para murid disana berhamburan keluar dari kelas nya masing masing.
Taufan membereskan buku dan tempat pensil yang ada diatas mejanya, Blaze telah selesai membereskan barang yang ada di atas meja nya. Dia membalikkan badannya untuk melihat ke arah Taufan.
"Sudah selesai, Fann? ayoo kita keliling sekolahan. Ayo, Thorn, Fann," ucap Blaze kepada Taufan & mengajak Thorn juga.
Trio omega keluar kelas lalu berjalan ke arah taman sekolah terlebih dahulu, lalu trio omega pergi ke kantin karena mereka lapar.
*5 menit kemudian*
Trio omega itu sudah sampai di kantin dan duduk di bangku kosong yang ada di kantin. Namun, dari arah kiri mereka datang 2 orang omega yang lebih tua dari mereka, dia adalah Rimba dan Gempa. Rimba adalah kakak Thorn dan Gempa adalah sahabat Rimba & Blaze.
"Haii, boleh kita berdua duduk disini?"
"Ehh, kakkk Rimba, kakkk Gempa. Bolehh kok, duduk disini ajaa kakkk." jawab Thorn tersenyum kepada mereka berdua.
Gempa menotis kalau mereka bukan berdua tapi bertiga, karena ada Taufan teman baru Blaze dan Thorn. Rimba juga menotis namun dia tidak mengambil pusing.
Gempa berkenan untuk berkenalan dengan Taufan, dia memulai pembicaraan kepada Taufan. "Kamu anak baru disini yaa? kenalin namaku Gempa dan disamping ku ini namanya Rimba."
"Haloo," sapa Rimba ramah kepada Taufan.
"E-eehh haloo, n-namaku Taufann." jawab Taufan terbata karena dia memang memiliki sifat yang introvert terhadap lingkungan baru.
"Tidak usahh grogi, fann. Kita berdua omega kok, kita semua sama sama omega disini," ujar Rimba yang sadar bahwa Taufan grogi.
"Ohh yaa, kalian mau pesan apaa? biar aku pesanin," tanya Blaze kepada empat omega itu.
"Aku mau spaghetti dan es teh manis saja," ucap Taufan.
"Akuuu mauu eskrim sajaa," ucap Thorn.
Rimba mendengar ucapan Thorn, "Thorn, kamu baru saja sembuh dari sakit lohh." Rimba memasang muka khawatir karena adiknya baru saja sembuh dari sakit panas dan pileknya.
"Tidakk apaa, kak Rimba. aku okee."
Rimba hanya menghela nafas panjang karena Thorn adiknya susah dibilangin.
"Kalau kak Gempa dan kak Rimba mau apaa? biar ku pesenin," tanya Blaze mencairkan suasana nya.
"Aku tidak mau apa apa, kalian bertiga sajaa."
"Aku juga sama kaya gempa."
"Baiklah."
Dia segera kearah ibu kantin yang ada di sana untuk memesan makanan yang diinginkan dia, taufan, dan thorn.
Disisi lain, datanglah segerombolan alpha populer di SMA Pulau Rintis tersebut. Mereka menghiraukan fans mereka yang sedang teriak', terpanah akan ketampanan mereka. Mereka menuju ke satu arah yang dimana tujuan mereka ke arah 5 omega yang tak lain adalah Taufan, Blaze, Thorn, Gempa, dan Rimba.
"Boleh kita semua duduk disini?" tanya Beliung.
"Lohh, bang Liung? boleh kok, duduk aja disini." jawab Taufan.
"Abang? kamu adeknya Beliung, Fann?" tanya Gempa.
"Ehh, hehe iyaa kak."
"Haloo, Thornie, kesayangannya Solarr," ucap Solar mendekati Thorn.
"Eh eh, selangkah dekat dengan adikku, ku gaplak kau pakai tangan kosong ku."
"Duhh calon kakak ipar galak banget sihh, nanti si Beliung minder lohh," jawab Solar menggoda Rimba.
Rimba menatap Beliung, Beliung pun tau dengan tatapan itu langsung menggeleng pelan.
"Lohh kak Rimba sama bang Liung pacaran?" tanya Taufan.
Beliung diam sejenak, memikirkan apa ia harus jawab pertanyaan ini atau tidak. "Iyaa dek, bang Liung dan Rimba pacaran," jawab Beliung.
"ANJIR? LO SERIUS PACARAN SAMA RIMBA LI? padahal gue cuma boongan njir tadii." kaget Solar.
"Jangan lupa pj nya kawan," ucap Fang.
Pipi Rimba memerah merona seperti Taufan tadi pagi. Dia salting karena Beliung mau publish hubungan mereka didepan temannya dan teman dia.
Beliung melihat pipi Rimba yang memerah hanya terkekeh gemas akan tingkah kekasihnya. Beliung perlahan menunduk dan sejajarkan kepala nya di telinga Rimba dan berbisik. "Sudah ku publish hubungan kita, jadi jangan takut untuk dekat denganku, sayang," ucap Beliung berbisik dengan nada menggoda.
Pipi Rimba semakin memerah dengan cepat dia menundukkan kepala nya karena malu.
Fang melirik kearah Gempa yang sedari tadi hanya nyimak saja, dia segera berjalan kearah Gempa dan duduk disampingnya.
"Kenapa tidak memesan makanan seperti yang lain? apakah kamu tidak lapar?" tanya Fang kepada Gempa.
"Aku tidak lapar, Fang."
"Kau akan sakit jika tidak makan, Gempa. Jangan susah untuk dikasih tau. Aku khawatir denganmu jika kau sakit," ujar Fang lalu menyandarkan kepala nya di bahu Gempa.
"Tidak usah cemas, Fang. Aku akan makan di jam istirahat kedua nanti," ucap Gempa kepada Fang dan membiarkan Fang menyandarkan kepalanya di bahu dia.
Hali yang sedari tadi memperhatikan mereka semua hanya menatap datar, namun dia tefokuskan oleh tatapan nya ke arah Taufan.
'gemas dan lucu. bisakah kita lebih dari sahabat, Fann?' batin Halilintar menatap Taufan, tanpa sadar senyum tipis terukir diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are only Mine! - {halitau}
Fiction généraleSeorang omega manis yang memiliki mata bernetra sapphire yang indah dilihat, dia adalah Taufan. Taufan memiliki trauma yang berat di masa lalu nya. Suatu hari, Taufan pindah sekolah karena suatu alasan. Dengan suatu kebetulan ternyata dia bertemu de...