al baru yang ada dibawah bergegas ke atas karna mendengar istinya itu muntah muntah, dengan wajah kawatir dia mengentuk pintu kamarnya itu. "sayang, kamu gapapa? kerumah sakit aja ya" ajak al.
ceklek.... pintu kamar mandi itu terbuka dan munculah istirnya yang bermuka pucat, dan badan lemasnya itu. istrinya tetap berusaha kuat menampilkan senyum manisnya. namun nihil dirinya tak sadarkan diri namun al dengan sigap menahan badannya agar tidak jatuh, dengan sigap dia mengendong shani membawanya kerumah sakit, tak lupa dia menelfon mamanya itu, serta bunda shani. sungguh al takut shani kenapa kenapa. banyak hal yang bercambuk dikepalanya itu, namun sesekali dia tepis agar keduanya tetap selamat hingga rumah sakit. al membopong badan shani menaruhnya di bangsal, dan didorong oleh perawat lainnya. sekarang shani sudah di tangani dokter, al bersadar di tembok rumah sakit itu, kekawatirnya semakin memuncak saat dokter tidak keluar namun hal itu tidak berlangsung lama mamanya datang serta bundanya, bunda ve mengelus bahu al berusaha menenangkan anaknya itu.
"udaa, tenang. shani gapapa, dia kuat al. kamu harus percaya sama dia" ucap bunda ve mengelus rambut al.
"aduh... ini kenapa dokternya lama banget si ve, shani kenapa ya" tanya melody yang sedikit parno. al melirik mamanya itu bikin takut aja.
krek... suara pintu ruangan itu terbuka, menampilkan dokter perempuan yang mengecek shani tadi.
"dok, istri saya kenapa? tadi dia muntah muntah terus, pingsan, tapi dia gapapa kan dok?" rentetan pertanyaan di lontarkan al.
"gapapa pak, faktor makanannya kurang teratur dan dia juga sedang mengandung jadinya lemes, kandungannya juga berjalan 2 minggu pak, diusahakan minum dan makannya teratur jangan lupa minum susu ibu hamil, sebentar lagi dia akan pulih tadi saya sudah memberikan vitamin untuk bu shani. kalo bapak mau liat silahkan gapapa. saya pamit." jawab dokter itu.
kedua wanita paruh baya itu berpelukan tersenyum gembira, karna mereka akan segera menimang cucu, sungguh hal ini harus di abadikan. al terharu dia mengelus dadanya agar tenang, dia tidak tau caranya mengekspresikan senangnya bagaimana sekarang.
"ma, aku jadi ayah" al memeluk melody dan melody menerima balasan pelukan anaknya itu.
"dijaga ya shaninya. selamat ya." ucap melody.
bergantian al memeluk ve "makasi, ya bun udah ngizinin al jaga shani, al masuk dulu ya liat shani."
al tersenyum saat istrinya itu tersenyum dari tidurnya itu, seberusaha mungkin shani tidak ingin al kawatir. namun yang shani dapatkan malah pelukan hangat dari suaminya itu dan kecupan pada keningnya membuat shani terdiam dan bingung? apa yang terjadi sebenarnya?
"kamu kenapa? tiba tiba peluk aku?" tanya heran.
"makasi ya, maaf aku belum jadi suami yang baik buat kamu. tapi aku janji bakalan jadi ayah yang siaga buat kamu sama dede, makasi ya. makan yang banyak bibu, biar dede juga sehat di perut kamu." al mengelus perut shani dan shani yang tersadar dia menangis haru, jadi ini yang membuatnya kemarin kemarin mengalami muntah dan pusing ternyata ada malaikat kecil di perutnya itu.
"selamat ya anak bundaa, udah jadi ibu" ucap ve sambil memeluk anaknya.
"kamu kalo butuh apa apa ngomong jangan sungkan nak, kamu harus ikut yoga biar sehat bareng mama" jawab melody.
"iya maa, nanti shani ikut. maaf, ngerepotin mama sama bunda pagi pagi." ucapnya tak enak.
"gapapa, kamu udah ngasi kebahagian yang gabisa kita beli." ucap melody.
papa al tergesa gesa membuka pintu ruangan shani itu, hingga lirikan mata melody membuat suaminya itu kiku. "anak aku kenapa? al gabener ya jaga kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
shani itu cantik, tapi dia galak.
Fiksi Remajashani itu cewe cantik yang tiba tiba muncul dikehidupan al, hingga membuat keduanya yang tadi tidak menerima perjodohan yang konyol, hingga ada banyak momen yang tak terduga membuat keduanya sering intens bertemu, dan ya baca aja......