Satu lagi ah...
masa up sebiji doang apaan ituh
hm...
🙂
.
.
.
.
."Ah, tadi kan aku tidur di kamar."
Myuu...
Dia menunduk, "Eh Myu!" Dia terkejut. Lebih terkejut lagi dengan suara kerasnya. Tangan mungilnya spontan menutup mulut, "Ups..."
Dia memindai sekitar memastikan tak ada yang memergoki dirinya di tengah lorong istana tengah malam begini bersama seekor makhluk asing di pelukannya. Memastikan dia tak ketahuan, Luisa pun memacu kaki kecilnya berlari tanpa suara.
Sesekali gadis kecil itu akan bersembunyi dari penjaga yang berpatroli. Hingga akhirnya dia bernafas lega setelah kembali lagi ke kamarnya. Dia bersandar di pintu kamarnya dan merosot turun karena kelelahan secara fisik dan mental.
Luisa benar-benar takut ketahuan! Terlebih dia tak ingin ada yang tau soal keberadaan Myu. Mahkluk yang tak ia tau apa jenisnya itu Luisa temukan secara tak sengaja di hutan dekat istana waktu dia tersesat. Kejadiannya satu tahun lalu.
Dan sejak saat itu Luisa memelihara Myu diam-diam di paviliun. Dia pernah dengar dan diajari oleh guru privatnya soal keberadaan aune dan monster. Mungkin Myu ada salah satu diantara keduanya. Jika dia aune maka dia akan ditahan, bila dia monster kemungkinan akan dimusnahkan. Dan Luisa tak bisa membiarkan makhluk menggemaskan itu menderita karena hal tersebut. Jadi dia terus menjaganya diam-diam selama ini.
"Myu, aku sudah bilang kau tidak boleh keluar sembarangan kan?!" Marah Luisa dengan suara tertahan pada Myu di pelukannya.
Myuu.. Makhluk berbulu itu menunduk sedih. Menyuarakan sesalnya. Walau tadi Luisa sendiri yang membawanya ke istana. Tapi tadi Luisa terlihat menakutkan dan terasa asing. Namun saat di lorong dia kembali jadi Luisa yang hangat dan amat Myu sukai lagi.
Melihat Myu begitu, Luisa jadi tak tega. Bibirnya mengatup lucu dan mendusel-duselkan wajahnya pada makhluk berbulu tersebut.
"Ah, Myu-ku memang yang paling imut. Maaf sudah memarahi mu, sayangku..."
Myuuuu.....
"Baiklah. Karena Myu anak baik. Kau tidur dengan ku malam ini."
Tok tok tok
"Luisa."
Luisa melotot mendengar panggilan di luar sana. Ia menatap panik begitu pun dengan Myu yang seolah mengerti akan kepanikan tuannya.
'Gawat!'
||||||||||||
Karena urusannya sudah selesai di tempat Lionel dan dia sudah terlanjur di usir juga jadi mau tak mau Liam kembali ke istana. Dia sampai beberapa hari lalu. Dan masih akan memakan waktu lebih lama lagi untuk bisa kembali ke akademi.
Astra tengah sibuk-sibuknya belakangan ini mengurus masalah yang terus berdatangan. Salah satunya tentu laporan tentang perkembangan masalah fraksi anti kaisar di wilayah Calais yang diselidiki oleh Nico. Pria itu juga kembali bersamaan dengan Liam untuk memberikan laporan.
Jadi intinya, Liam tak bisa tiba-tiba datang di jendela ruang kerja ayahnya dan menyengir kurang ajar seperti biasanya. Niels dan Emerald yang merupakan anggota LE juga tak ada di istana karena mereka tinggal untuk ikut mengurus masalah akademi.
Jadi, yang bisa Liam lakukan selama di istana tak lebih dari sekedar menemani ibunya di perkumpulan sosialita atau membantu (tepatnya melihat saja) wanita itu yang mengerjakan tugas-tugas kenegaraannya sebagai seorang ratu. Di luar agenda dengan ibunya, Liam mengunjungi rumah sakit tempat Alice bekerja. Sesekali ia berpapasan dengan Elinor membuatnya bergidik mengingat wanita itu yang dulu menghadiahkannya berbagai jenis racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be The Devil Prince
FantasyLahir dengan darah ras iblis. Diasingkan dari keluarganya. Dibenci rakyatnya. Lalu menjadi pengkhianat yang akhirnya mati di tangan ayahnya sendiri. Setidaknya itulah yang Alex tau tentang William Alexander yang merupakan antagonis novel The Lord ya...