Malam Pertama Dengan Tangisan

47 2 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Karya_ by Lidwinsetya________________________Sorry I Didn't Choose You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by Lidwinsetya
________________________
Sorry I Didn't Choose You


_________________________________________

" ketika memantapkan hati untuk tetap memilih mu.
Aku tahu akan banyak rintangan yang akan kita hadapi
Hingga malam pertama yang kita lewati, aku meminta pada Rabb ku ubtuk tetap selalu mencintai mu hingga akhir usia ku"

~Yoga Pradipta~

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

M

alam hari suasana di halaman rumah Nara masih terlihat ramai, pasukan tim hasta pora yang sejak tadi sudah beristirahat masih terlihat berjaga. Karena mereka di amanatkan untuk mendampingi ibu komandan yang masih setia berbincang dengan banyak orang termasuk keluarga besar Nara.

Ya, Nara pun ikut duduk bersama mereka, setelah acara resepsi selesai pukul empat sore tadi. Tenda yang masih terpasang dan kursi-kursi yang masih tertata rapi. Nara dan Rida duduk saling bersisian, seperti kawan kawan lama yang baru bertemu kembali.

"Adek gak capek?" Ucap Yoga sambil sesekali mengusap punggung tangan Nara yang memakai baju kebesaran.

"Gak, kok. Lagi pula ada Ibu yang masih setia disini. Ndak enak kalau Adek masuk ke kamar duluan" ucap Nara sambil berbisik di telinga Yoga.

"Beda ya, kalau udah halal mah, nempel terus." Sindir Rida pada sahabatnya itu.

"Makanya mau sama saya, pasti bakal lebih mesra dibanding bang Yoga" ucap Tursilo sambil menggapai tangan Rida.

"Apaan sih. Gak jelas"

"Saya kelihatan begini masa gak jelas sih."

"Jadi cowok kok sukanya bikin bete"

"Ya, kapan lagi bisa dekat sama kamu. Selain di acara beginian. Gak akan datang kedua atau ketiga kali."

"Apaan sih. Makin gak jelas banget"

"Nanti jatuh cinta loh, Mbak. Apalagi kamu sudah putus toh sama cowok gak jelas itu" canda Nara pada Rida.

"Gak usah mulai deh. Males aku. Apalagi bareng manusia katak model Tursilo" sungut Rida sambil berdiri.

"Wah, wah, ini nih yang bikin saya jadi tambah semangat  ingin terus  memperjuangkan wanita model begini yang saya cari"

"Bang, bukannya Abang sama Janda yang orang bandung itu?" Sanggah Aji menimpali ucapan Tursilo.

Sorry,  I Didn't Choose You (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang