Akhirnya Becky dan Mon setuju untuk membawa Raffa ke rumah sakit tempat freen bekerja, freen membawanya ke ruang rawat inap khusus pribadi miliknya yang berada di lantai 5. " Ufh, lega rasanya kalau udah dsini.. Dasar bodoh.. "batin freen sambil melihat Raffa di jendela luar kamar.
" Freen."
" Oh, hai.. " melirik Becky
" Apa semua nya baik baik saja?."
" Mhm.." sambil mengangguk
" ..."
" ..."
" Saat itu.. malam itu, Raffa mabuk freen?."
" Apa?." Kaget
" ..."
" Entah apa yang membuat nya kesal, tp.. baru baru ini, raffa sering pulang malam dan dalam keadaan mabuk."
" Pantas dia drop.. dasar bodoh.." melihat Raffa
" Mhm, kau benar dia bodoh.." melihat Raffa.
" ..."
" ..."
" Tapi.. kapan Raffa ceritain keadaannya ke kamu freen?."
" Ga lama kok, itupun di paksa ayah "
" Ah, .." kaget
" ..."
" Kakek tau juga." Melirik freen sambil menganggukan kepala nya.
" Mhm.."
" Tapi, ... Hehehe, Mon Beck." Melirik Becky
" Iya, aku juga bingung harus bereaksi seperti apa mengenai Mon."
" Kau beruntung..."
" Hehehe.. yah kau benar.. dia satu satunya permata ku.." sambil tersenyum
" Dan kau bisa membuat permata mu semakin mengkilap Beck."
" ..."
" Kenapa?."
" Ini pujian pertama yang kudengar mengenai Mon."
" Ohya."
" Mhm.. dulu aku dan Raffa selalu berfikir ini.. seperti ga normal untuk anak pada umumnya, tp.. kurasa justru ini kelebihan anakku, freen."
" Ya kau benar."
" ..."
" Oh, Udah jam 12.48 aku jemput Mon dulu ya.. dia pasti udah selesai ujian nya."
" Mhm." Sambil mengangguk dan melihat Becky mulai berjalan.
" Beck.."
" Mhm.." menoleh kearah freen.
" ..."
" Adpa freen?."
" ..."
" Freen?."
" Mulai sekarang.. tolong angkat telepon ku dan balas pesan ku Beck.."
" Ah.." kaget
" Dan.. berhenti lah membuat ku khawatir."
" ..."" Aku mohon.."
Kantor
" Siang.."
" Oh, tuan Roby chankimha.. maaf tuan, apa tuan sudah bikin janji dengan bos, soalnya hari ini bos ga ada di kantor tuan?." Ucap Bella
" Engga, saya mau bicara dengan sahabat nya Raffa bisa.. tp saya lupa namanya?."
" Sahabat?." Bingung
" Mhm, oh... Yang waktu itu Raffa bilang mau pecat deh kalau ga salah."
" Oh, iya Gery tuan."
" Nah, dia ada kan."
" Ada tuan.. tunggu di ruang meeting aja ya kalau gt."
" baiklah."Tok
Tokk" Permisi tuan."
" Ohiya, Gery ya?."
" Iya tuan, ada yang bisa saya bantu?."
" Nanti saya minta nomor telepon km ya.."
" Ah.." kaget
" Raffa, kemungkinan akan jarang ke kantor dan urus kerjaan nya jadi saya akan minta km sementara gantiin Raffa.."
" Apa.." kaget
" Iya.. kenapa?."
" Tp saya hanya admin nya doang tuan."
" Kmren Raffa cerita katanya km sekretarisnya juga kan?."
" Iya sih, tp cmn sebentar doang kok tuan.. saya masih tahap training tuan."
" Training..?" Kaget
" Iya tuan, tolong jangan saya tuan."
" Mhm.." sambil memijit pelipis matanya
" Tapi maaf, memang Raffa kemana tuan?."
" Entahlah dia hanya sampaikan untuk bantu perusahaan nya, makanya saya kesini."
" Oh.."
" Yasudah, tetep km aja yang alihkan nti km saya instruksikan tiap hal yang akan km kerjakan."
" Apaa..Tapi tuan?." Panik
" Yang pasti ga mungkin saya ger.. cukup km laporkan kerjaan setiap harinya ke saya.. ini kartu nama saya ada alamat email juga, semua laporan berkas km foto dan kirimkan lewat email saya aja."
" ..."
" Hari ini, apa ada yang terlewatkan?."
" Eh, ada beberapa meeting dengan klien tuan, cmn tadi disayangkan untuk janjian dengan lock house harus dibatalkan karena Raffa tidak bisa di hubungi tuan. Ufh.." lesu
" Lock house?."
" Iya tuan." Ucap Gery sambil melihat tuan Roby seperti sedang menghubungi seseorang.
" Ayo ger, km siapin semua berkas yang di perlukan."
" Ah, kemana tuan?."
" Temuin radith, ktnya udah janjian meeting td?."
" Ah, tapi.. tadi saya sudah minta tunggu atau reschedule, pak radith ga mau tuan, bahkan marah marah ke saya karena udah buang waktu nya."
" Dia ga akan marah ger, itu teman saya soalnya.. ayo, saya tunggu di mobil ya." Sambil menepuk pundak Gery.Kantin sekolah
" Mhm, enak kok makanan dsini.. sekali kali km jajan juga gpp kok sayang." Ucap Becky
" Mhm, tp enakan masakan mommy."
" Auww, so sweet banget anak mommy ini, jadi pengen cium anak mommy.."
" Moms.." sedikit berteriak
" Hehehe, iya iya.."
" ..."
" ..."
" Moms.."
" Mhm.."
" Soal Daddy, mommy udah baik baik aja?."
" ..."
" Maaf.." lesu
" Gpp sayang.. bohong kalau mommy takut kehilangannya."
" Benarkah?." Ucap Mon sambil melihat Becky menganggukan kepalanya
" ..."
" Jadi mommy beneran cinta sama Daddy?."
" Apa?." Kaget
" .. eh, engga.." Gelagapan
" ..."
" Apa yang kamu tau Mon? Coba ceritain semua ke mommy, mommy mau denger?."
" Eh, itu.." panik
" Monn?."
" ...Mon, Mon ga sengaja baca buku diary mommy saat di perpus moms."
" AH..?." Kaget
" Maaf." Tertunduk lesu.
" ..."
" ..."
" Mhm, jadi Mon udah tau semua tentang mommy." Melihat Mon sambil menganggukan kepalanya.
" ..."
" Mommy, mommy ga usah khawatir kok, Mon.. Mon gpp tentang mommy yang menyukai perempuan." PanikDeg
" Mon, beneran minta maaf moms." Sambil memeluk Becky.
" ..."
" Mommy marah sama Mon?."
" Engga, justru mommy yang tanya kamu? Kamu marah sama mommy Mon?."
" Engga kok, Mon ga marah sama mommy. Mon senang kalau lihat mommy senang.
" Mon ga malu?."
" Engga.. kenapa mesti malu Moms, kan sudah rencana tuhan kalau mommy memiliki perasaan seperti itu."
" ..."
" Awalnya Mon sedikit marah sama mommy karena mommy sudah bohongi Daddy.. tapi.."" Mhm, tapi apa?." Penasaran
" Mon ga nyangka ternyata Daddy yang maksa mommy untuk menikah."
" Ah.." kaget
" ..."
" Kamu tau dari mana semua cerita itu Mon?."
" Kmren, Mon ga sengaja dengar saat Daddy bicara dengan aunty freen."
" Apa.." kaget
" Mon, nyesel sempet sebel sama mommy gara gara itu, maafin Mon ya moms." Tertunduk lesu.
" ..."
" Ternyata karena Daddy Bodoh."
" Sutssss, ga boleh bilang seperti itu ke Daddy dong Mon." Ucap Becky sambil merapihkan rambutnya anaknya.
" tapi Daddy kan jahat moms..."
" ..."
" Apa..
Apa mommy nyesel punya Mon?."
Semoga suka 😊