Akhirnya bel pulang pun berbunyi dan segerombolan siswa dan siswi berlomba-lomba keluar dari kelas
mark melihat jeno sudah mengeluarkan motornya dari parkiran, mark menerima helm yang jeno berikan dan segera menaiki motor jeno
kecepatan motor jeno tidak terlalu cepat jadi mark masih bisa memegang kuat bedi yang berada di belakang jok motor
saat sampai di rumah, mark segera turun dari motor jeno dan menyerahkan helmnya kepada jeno, Mark segera menuju kamarnya dan membersihkan diri
saat jeno masuk ke dalam kamar, jeno tidak menemukan mark tetapi jeno melihat tas mark tergeletak di kasur
beberala menit kemudian terlihat mark yang sudah segar keluar dari kamar mandi, dengan celana hitam selutut dan kaos putih oblong
mark mengusak rambutnya menggunakan handuk kecil dan berjalan ke arah meja (rias ?)
mark duduk di kursi di depan meja tersebut dan menjepit rambut bagian depannya agar tidak menghalangi penglihatannyamark memakai pelembab wajah dan sedikit memoles bibirnya dengan lipbalm, Mark melepas jepitnya lalu mengeringkan rambutnya dengan hairdryer
jeno yang sedari tadi memerhatikan mark hanya tersenyum tipis, tak lama rambut mark pun kering ia sedikit menyisir rambutnya dengan tangan guna merapihkan helaian rambutnya
saat mark hendak bangun mark di kejutkan dengan jeno yang sudah berdiri di hadapannya, Mark ingin pergi tetapi di tahan oleh jeno
jeno membawa mark kedalam pelukannya, ia menyamankan pelukannya dan mengusalkan wajahnya di perpotongan leher mark, Mark sendiri hanya diam tak merespon apapun
"makeuu, capek" masih tidak ada respon apapun dari mark
"melk, nono mau cium"
"...."
"MELK !"
jeno akhirnya menatap mark yang sedari tadi diam saja dan menatap mark dengan pandangan sayu dan bibir yang sedikit melengkung ke bawah
"hiks..."
mark akhirnya tersadar dan mengerjap pelan karena mendengar isakan jeno, terlihat jeno yang menunduk dengan tubuh sedikit bergetar
jeno akhirnya urung dan melepaskan pelukannya perlahan, ia akhirnya memundurkan diri dan mengusap air matanya dengan kasar
"maaf..." hanya itu yang jeno katakan sebelum melangkahkan kakinya ke kamar mandi
sejujurnya jeno tidak tahu apa kesalahan jeno hingga mark mengabaikannya, tetapi karena jeno tidak suka di abaikan akhirnya ia memilih meminta maaf
mark bingung karena jeno yang tiba-tiba meminta maaf hanya mengerutkan keningnya, ia segera turun kebawah untuk mengisi perutnya
saat makanan mark sudah habis terlihat jeno yang turun dari arah tangga menuju dapur, mark akhirnya memilih ke arah ruang tv untuk menonton sesuatu
jeno makan di dapur sendirian, dan tidak memakan waktu yang lama akhirnya jeno pun selesai
jeno memutuskan kembali ke kamarnya guna mengerjakan tugas sekolah, saat melewati ruang tv ia bahkan tak menoleh ke arah mark sedikit pun
sesampainya di kamar ia segera menuju ke arah meja belajar dan mulai mengeluarkan buku-buku yang ia perlukan
sudah pukul 22.09 tetapi jeno masih betah di meja belajarnya, hingga terdengar suara pintu terbuka
mark melihat jeno yang sedang belajar mulai menghampiri nya terlihat jeno yang sangat fokus membaca setiap kata dari buku tersebut dengan kacamata yang bertengger di wajahnya
jeno yang merasa mark berdiri di sampingnya akhirnya menutup semua bukunya dan merapihkan kembali semua alat tulisnya
saat ia bangun ia hanya menoleh sekilas ke arah mark dan berjalan ke arah lemari guna mengambil bantal dan selimut tebal
ia menaruh bantal itu di sofa yang jaraknya sedikit jauh dari kasur mark, ia merebahkan tubuhnya di sofa dan membalut tubuhnya dengan selimut, jeno mulai memejamkan matanya dan membelakangi posisi mark berdiri
mark yang merasa jeno mengabaikannya hanya menghela nafas, ia berjalan menghampiri jeno sebentar dan mengelus rambut jeno dengan lembut
jeno yang masih sadar membuka matanya guna melihat mark dan sedikit menepis tangan mark dan melanjutkan tidurnya lagi, mark yang merasa di tolak tak merasa air matanya terjun ke pipi
ia menggigit bibirnya dan beranjak ke kasur, ia merebahkan tubuhnya dan membalut tubuhnya dengan selimut terdengar isakan pelan dari mark tetapi jeno tidak menghiraukannya sama sekali
mark meremat selimutnya dan menggigit bibir bawahnya guna menahan isakan yang ingin menerobos keluar dari belah bibirnya
hingga tak terasa mark akhirnya terjatuh ke dalam mimpinya dan tertidur dengan pulas
tbc.