Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]

Forty four✓

"Kal gue mohon bertahan, ya?"

- Cakrawala Diningrat.

Sudah 2 hari Haikal dirawat di rumah sakit, selama itu juga Cakra selalu setia menemani sahabat terbaiknya. Tidak ada perkembangan dari diri Haikal, malah kesehatan tubuhnya semakin menurun. Bahkan saat ini Haikal harus membutuhkan selang oksigen untuk membantunya bernafas.

Anggota Peaceable lainnya tidak ada yang tau kalau Haikal tengah dirawat di rumah sakit. Setelah perdebatan besar antara ia dan juga Cakra akhirnya Haikal berhasil membujuk Cakra untuk merahasiakan ini semua dari anak - anak Peaceable termasuk Ella. Haikal tidak ingin membuat Peaceable dan juga Ella khawatir padanya, dia tidak ingin menjadi beban dalam hidup mereka.

Apalagi Ella, Haikal tidak ingin membuat gadis itu sedih dan menganggu ujian kenaikan kelasnya. Haikal hanya ingin menunjukkan kebahagiaan pada gadisnya, karena Ella sudah cukup menderita selama ini dan Haikal tidak ingin menambah penderitaan gadis itu.

Untuk menutupi itu semua, Cakra beralasan bahwa dirinya dan juga Haikal tengah pergi ke luar negeri untuk mengartikan Daddy nya mengurus salah satu perusahaan keluarganya. Syukurnya Ella maupun Peaceable tidak ada yang curiga dengannya. Semua ini Cakra lakukan demi Haikal sahabatnya.

"Sorry ya cak, gue udah nyusahin lo." Haikal berucap sangat lemas, tatapan nya jelas menunjukkan bahwa dia sangat lelah.

Cakra yang semula melamun pun menatap Haikal dengan tatapan yang sulit di artikan, "nggak usah banyak bacot, mending lo istirahat biar cepet sembuh. Emang lo nggak kangen sama Ella?"

Haikal terkekeh, "bukan kangen lagi, tapi kangen banget."

Dia berusaha terlihat kuat di depan Cakra agar lelaki itu tidak khawatir padanya. Nyatanya tubuhnya seakan remuk dan kepalanya terasa ingin pecah. Bahkan untuk sekedar membuka mata saja rasanya sangat berat.

"Makanya cepet sembuh."

Tok Tok Tok

Seorang wanita setengah baya membuka ruangan Haikal dan masuk kedalam diikuti seorang pria setengah baya dengan anak kecil perempuan yang berada di kursi roda yang ia dorong.

"Kak Haikal," panggil Luna pelan.

Luna, gadis kecil yang tengah mengidap penyakit sirosis hati itu kini datang bersama kedua orangtuanya untuk menjenguk Haikal, teman seperjuangan untuk melawan penyakitnya. Kebetulan hari ini dirinya ada jadwal berobat dan dia tidak menemukan Haikal, saat itu Luna bertanya pada dokter dokter Nicholas.

Apakah Haikal sudah melakukan kemoterapi nya? dan dokter Nicholas bilang bahwa Haikal tengah dirawat, berakhirlah sekarang dia meminta kedua orangtuanya untuk menemani menjenguk Haikal.