6929 - Heejay (END)

19

Harap-harap bijak dalam menanggapi cerita

Jangan lupakan follow + vote, buat support. Komennya ditunggu!🐱

***

Di bawah langit malam yang bersinar penuh dengan bintang-bintang, suasana hari ini nampak hening dan tenang di teras rumah Aya.

Samuel dan Aya duduk berdampingan di sebuah kursi, entah apa yang dipikirkan oleh kedua anak adam ini. Sulit rasanya untuk dijelaskan.

Namun, sekelibat, ada ketegangan yang terasa di udara, seakan-akan ada sesuatu yang ingin diungkapkan oleh sosok pria yang sedari tadi diam memandang si manis yang sedang memejamkan mata dengan surai blondenya yang menari-nari tersapu angin malam.

"Aya..", pria itu menggenggam salah satu tangan Aya dipangkuannya.

"Hm?"

"Are you okay?", cemasnya

"Ung? Aya baik kok, ada apa?",

"Aya.."

"Hm?"

"I want to say something", kedua kelopak mawar itu kini terbuka sempurna, tatapannya menghadap penuh kearah lawan bicara. 

Samuel memejamkan mata, ia menghela napas.

"Actually, I have kept this feeling in my heart for a long time.

—Dan aku rasa sudah saatnya untuk bilang ini ke kamu",

Aya terus menatap ke arah Samuel dengan rasa penasaran, "Eng, Sammy mau bilang apa?"

Samuel mengambil nafas dalam-dalam,

"Since the beginning, I have always felt comfortable around you, and I can't hold back this feeling anymore. Aya..

—I love you",

Aya terdiam, Samuel mengatakan cintanya lagi.

Ia tidak terkejut oleh pengakuan Samuel. Namun, lidahnya terasa kelu, tidak tau bagaimana kali ini cara menanggapinya.

Tapi, sebelum dia bisa menjawab, Samuel melanjutkan kalimatnya dengan suara yang penuh dengan keraguan.

"But, I have to be honest with you

—Orang tuaku menjodohkanku dengan seseorang, dan aku- actually i don't want to. But I don't know what to do, rasanya sakit ketika kamu dipaksa untuk mencintai seseorang yang ga kamu cintai",

Aya merasa iba mendengarnya, "Sammy.. kenapa baru kasih tau Aya?", tanyanya dengan mata berkaca-kaca

Pria itu menggeleng lemah, "Because, Aya— I can't keep these feelings to myself. Dan jika kamu ga merasakan hal yang sama denganku lagi,

—maka sepertinya terpaksa aku- I will give up for you and obey my parents' wishes",

Anehnya kini air mata mulai mengalir melintasi pipi si manis, entah kenapa hal itu terjadi, ia tiba-tiba merasakan kebingungan dan kepedihan dalam hatinya.

Tapi, meskipun ia merasakan kejujuran dan ketulusan dalam perasaan Samuel, namun sepertinya hatinya itu tidak dapat mengingkari cintanya pada sosok itu.

"Sammy..

—Aya sangat berterima kasih atas semua yang udah Sammy lakuin buat Aya dan Haya. Ta-tapi, maaf.. Aya ga bisa balas perasaan itu", ia berucap dengan suara lirih, air mata jatuh membasahi pipinya.

Samuel mendongakkan kepalanya dengan sedih, "I'm trying to understand. Aku harap kamu bahagia, my love", Sam merengkuh Aya dalam suatu pelukan hangat, menghirup aroma kedambaan yang keluar dari surai madunya.