"Yuhuuuu, sayangnya aku. Ini udah aku angetin ASI nya Letta. Aku juga udah steam botol susunya kok sebelum di tuang ASI nya. Hehe pinter kan aku" Ucap Rony yang baru saja masuk ke dalam kamar Paul menghampiri Salma
"Kalo pinter, Letta gak perlu ribet ganti baju" Balas Salma cuek
"Iya maaf ya sayang, tadi di ajak ngobrol sama si Duda. Mangkanya jadi gak fokus sama botol susunya adik Letta" Balas Rony yang sudah berbaring di sebelah Letta
Sedangkan Salma duduk di sebelah kanan Letta sembari mencoba menidurkan bayi mungil itu, Rony berbaring di sebelah kiri Letta dan menghadap pada Letta sembari menyodorkan botol susu pada mulut Letta.
"My baby girl, maafin Pika yaa. Pika tadi nakal ya, susunya adik jadi tumbah. Nihh minum yaa, udah Pika siapin ini susu nya adik Letta" Ucap Rony pada Letta
"Ututututu haus ya sayang, pelan-pelan nak minumnya. Nanti kesedak loh sayang" Ucap Salma sembari memupuk lembut badan Letta agar bayi itu bisa segera tidur
"Hihi Letta lucu ya nyedot susunya yang. Jadi pengen" Goda Rony
"Minta aja noh sama janda kesayangan lu" Balas Salma cuek
"Ish mulutnya, gak sopan bener sama suami" Omel Rony
"Emang bentak istri depan janda gatel juga sopan?" Balas Salma jutek
"Ya Allah sayang, aku minta maaf. Aku gak sengaja ngebentak kamu kemarin. Aku kaget kamu ngomong sekasar itu sama Via. Apalagi dia lagi hamil, aku kasian sama dia karena kamu ngejelekin dia sayang, maaf ya sayang" Balas Rony memelas dan langsung mendudukan dirinya menghadap Salma
"Kasian ya karena lagi hamil? Sekalian aja sih nikahin, kan dia lagi butuh bapak tuh buat anaknya" Balas Salma
"Apasih yang, kok ngomongnya begitu. Aku gamau lah, dan gak akan pernah mau" Balas Rony memelas
"Aku udah nahan-nahan dari dulu sama sikap dia ke aku. Sikap dia sama mamanya yang selalu bikin aku males ngumpul sama keluarga besar kamu. Sikap dia yang selalu kasar sama aku, dan sikap dia yang tiba-tiba manis dan sok manja kalo depan kamu. Aku selalu bilang sama kamu untuk minta kamu jaga jarak sama dia, tapi kamu selalu bela dia dan bilang kalo dia cuma sodara kamu"
"Harusnya kamu sadar, kalo dia itu suka sama kamu. Bukan malah kamu tambah perhatian sama dia, yang akhirnya bikin dia makin berharap sama kamu"
"Aku gak pernah ngomong sama kamu gimana sikap dia sama aku, karena aku yakin kamu gak akan percaya sama aku. Kamu pasti akan selalu belain sodara kamu yang ganjen itu dari pada aku"
"Kamu tau? Kenapa dulu setelah nikah aku sempet stress mikirin kenapa aku gak hamil-hamil? Itu semua gara-gara omongan dia sama mamanya! Mereka selalu nyindir dan bilang kalo aku mandul lah, aku gak cocok sama kamu lah, kamu harusnya lebih baik nikah sama dia lah. Tapi aku tahan semuanya mas, aku tahan untuk gak cerita sama kamu dan pilih untuk Pendem itu semua sendirian karena aku tau, cerita sama kamu gak akan ada hasilnya. Aku tau kamu akan selalu belain dia dan mamanya"
"Jadi jangan salahin aku kalo semalem aku lepas kontrol sama dia, karena aku udah muak sama semua kelakuan dia. Aku udah gak tahan sama semua tingkah dia dan ucapan-ucapan dia buat aku"
"Aku kira setelah dia kehilangan mamanya, dia akan berubah. Ternyata enggak, dia gak berubah. Memang susah kalo dari kecil udah di ajarin jadi jalang, sampe gede gak akan pernah bisa berubah!!"
"Kalo mau marah, marah aja sekalian karena aku udah bilang sodara kamu jalang! Marah aja gapapa, aku ikhlas. Yang penting aku udah utarain semua uneg-uneg aku selama ini tentang sodara kamu yang kegatelan itu! Sodara kamu yang kelakuannya persis sama jalang!" Ucap Salma panjang lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomansaKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...