SEMBAGI ARUTALA (CHAPTER 1)

26 4 0
                                    

Sempurna, itulah yang orang lain ketahui tentang Jeandra Antariksa Willson, putra bungsu seorang pengusaha ternama yang wajahnya kerap terpampang di majalah bisnis— Daniel El Willson, dan ibu yang juga seorang mantan model papan atas, yang kini memilih pensiun dan mengurus usaha butiknya sendiri— Dewi Pradaningrum.

Jean mungkin adalah pemuda terberuntung di dunia. Ia memiliki kakak kembar Faras Bumika Willson dan Fadillah Cakrawala Willson yang selalu ada setiap saat dan dalam kondisi apapun, juga teman-teman yang seru, baik, dan tulus padanya. Termasuk Andi Sanggara Zahr, selaku saudara Jean.

Sosok dingin Jean membuat satu sekolah selalu terpana akan sikapnya. Otak cerdas serta pencapaian baik di bidang akademik, maupun non akademik, membuatnya begitu dieluk-elukan. Meskipun jarang tersenyum atau berbicara, Jean mempunyai hati yang baik selembut sutra, bahkan dia sering kali ia menolong kucing yang meminta makan dijalanan.

Namun, tak semua kesempurnaan itu milik jean. Tuhan sedikit menguji anak itu,dan dengan segala kelapangan hatinya, jean harus meninggalkan mimpinya.

🌱🌱🌱

"Bang Faras, besok bisa jadi perwakilan pidato alumni gak disekolah?"

Farsa mengangguk, mengiyakan ucapan adiknya. Sebelumnya ia sudah mendengar perdebatan kecil antara kembarannya dan adik bungsunya itu.

"Ini dek, biasanya juga main terobos aja." Ucap Faras menyuruh jean mendekat kearahnya.

Jean langsung melangkah masuk, dia mengambik duduk di tepi kasur abang sulungnya dan melihat punggung Faras yang membelakanginya.

"Bang Adil nolak, katanya malu. Dulu sering ngelanggar peraturan sekolah, kok sekarang malah jadi perwakilan, gitu bilangnya." Ucap Jean mengadu.

Faras terkekeh dan melangkah mendekat ke arah Jean. Sebagai si sulung, dia hanya bisa mendengar keluh kesah adiknya yang selalu menjadi objek kejahilan sang kembaran.

"Skip aja sama Adil mah, udah tau orangnya gitu." Ucap Faras merebahkan tubuh nya di kasur. "Kamu ketunjuk jadi ketua pelaksana lagi?" Tanya pria tu kemudian diangguki Jean.

"Ada yang perlu abang bantu lagi ngga? Temen-temen kerjanya gimana?" Tanya Faras, dia pernah merasakan bagaimana menjadi ketua acara musiman di sekolah dulu. Memang sangat sibuk, bahkan sangat sibuk.

"Kompak, Andi juga masuk kepanitiaan kok." Jawab Jean,  Andi itu sahabat sekaligus saudara mereka, jadi tak jarang anak itu datang k rumah hanya untuk meminta sarapan.

Faras mengangguk. "Jangan terlalu capek dek, abang liat-liat dari kemaren kamu gadang terus tuh." Ujar Faras lalu meringgis

"Nanggung alo dibesok-besokin ngga akan kelar. Lagian, bagian aku udah dikit lagi kok. Tinggal dikerjain sama yang lainnya." Ucap Jean menjelaskan.

"Trus planning job kamu kedepan nya udah ada? Jangan sampe kamu kepilih jadi ketua porak minggu depan." Sinis Faras.

"Udah kepilih malah, ada lima acara lagi yang aku urus kedepannya." Jawab Jean tenang.

Faras melotot, apa ia tak salah dengar? Lima acara? Dan Jean yang memimpin semua?

'Emang ngga ada yang dipercaya lagi apa disekolah? Kok sama kamu semua? Tanya Faras.

Jean menghela nafas dan mengedikkan bahunya. "Aku udah kelas tiga bang, ya mungkin guru yang lain milih murid yang rajin dan berbakti." Canda Jean, Jean memang lebih dominan sering bercanda dengan Faras dibanding dengan abang satunya lagi.

Sembagi ArutalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang