68. Perubahan

89 50 65
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk

"Naura berhasil mengubah masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naura berhasil mengubah masa depan. Naura bisa hidup bahagia."

~ Naura Dirandra ~

***

"Ayah?" Naura tidak sangka mendengar suara sang Ayah atau Alvin dari seberang telepon.

Apakah Naura tidak salah dengar? Ia benar-benar mendengar suara sang Ayah. Suara sang Ayah yang tegas namun masih terdengar lembut.

Bukankah Alvin sudah meninggal? Kenapa Naura bisa mendengar suaranya?

"Akhirnya Naura angkat telepon Ayah."

Naura tidak dapat menjawab apapun. Ia masih tidak sangka. Jika ia benar-benar mendengar suara ayahnya, apakah ia akan mendengar suara mamanya?

"Naura, kok diam?"

Naura tersadar dari lamunannya. "Ini beneran Ayah? Ayah di mana?"

"Yaa beneran lah. Kesini gih, Ayah sama Mama lagi di taman dekat sekolah kamu, SMA 15 Jakarta."

Naura tersenyum. Terlihat jelas ia menahan tangisnya. Ia paham dengan gaya bicara ayahnya yang selalu ceplas-ceplos. "Iyaa, Yah, Naura bakalan kesana."

"Ayah tunggu yaa. Ayah sama Mama nyariin kamu, pengen ketemu."

Tut. Sambungan terputus.

Naura mematikan panggilannya. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia tidak sangka bahwa masa depan berubah. Ia bisa mendengar suara sang Ayah lagi.

"Gue harus ketemu Mama sama Ayah. Mereka udah nunggu di sana." Naura memasukkan handphone-nya ke tasnya.

***

Di sebuah taman dekat sekolah SMA 15 Jakarta, banyak sekali para pengunjung yang datang. Anak-anak dan orang dewasa mengunjungi taman yang indah itu.

Terutama sepasang suami istri yang sedang duduk di bangku panjang. Mereka tampak sedang menunggu seseorang datang.

"Gimana Naura, udah ketemu kan?" tanya wanita berambut coklat yang diikat rambutnya.

Pria berambut coklat yang menggunakan kacamata baca itu berkata, "Udah ketemu kok, aku suruh Naura kesini."

Wanita itu tersenyum. "Syukurlah, aku bisa ketemu Naura lagi."

Naura berlari memasuki taman. Ia merasa tidak sabar ingin memastikan bahwa yang ia temui memang orangtuanya. Hingga langkahnya terhenti memperhatikan dua orang dari belakang punggungnya sedang duduk di bangku taman. Sang pria dengan perawakan tinggi dan kurusnya dan sang wanita dengan perawakan yang pendek namun tidak terlalu mungil. Keduanya memakai blazer panjang berwarna coklat.

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang