[Brian PoV]
Aku dan Pria itu sudah memegang pedang kayu kami masing-masing. Ini adalah sebuah duel, pemenangnya ditentukan jika musuh menyerah ataupun tidak dapat melanjutkan pertarungan.
Kami berdua sudah berada di tengah lapangan arena, Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah koin emas disaku seragamnya lalu melemparkannya ke udara.
Koin itu berputar-putar lalu perlahan jatuh.
Aku mulai mempersiapkan kuda-kuda bertarung. Tidak lama kemudian, koin emas itu tergeletak di tanah, menandakan duel ini sudah dimulai.
"Accel!"
"Accel!"
Kami berdua mengaktifkan sihir yang sama lalu melesat ke arah masing-masing.
Dia melakukan sebuah tebasan diagonal padaku, namun aku dapat dengan mudah menghindarinya lalu melancarkan sebuah serangan balik.
- Tak!
Pedang kami beradu, dia menahan seranganku dengan pedang kayunya.
Namun aku tidak berhenti di situ lalu melancarkan sebuah Sweep Kick ke arah kakinya agar dia terjatuh. Akan tetapi, Pria itu dapat menghindarinya dengan melompat ke udara.
Dia menebaskan pedang kayunya secara vertikal ke arah kepalaku, namun aku dapat menangkisnya menggunakan pedang kayu yang kupegang.
"Raging Blade!"
Aku menebaskan pedangku dengan kuat mengarah ke dadanya. Namun, pria itu sempat menahan seranganku, tubuhnya terpental sedikit ke belakang walaupun berhasil menahannya.
Seranganku masih belum bisa mengenainya.
"Justice Spirit!"
Mengaktifkan Buff yang kumiliki, aku kembali melesat ke arah pria itu.
Setelah berada di hadapannya, aku melihat dia sedikit menarik kakinya ke belakang seperti akan melakukan sebuah tendangan. Akan tetapi, aku sudah hafal akan gaya bertarungnya.
Ini adalah sebuah Feint untuk mengecohku, dia pasti akan mengubah pola serangan di saat perhatianku sudah fokus ke kakinya.
Aku pura-pura termakan umpannya.
- Slash!
Ternyata benar, dia mengubah pola serangan lalu dengan cepat melakukan sebuah tebasan diagonal. Akan tetapi, aku dapat menghindar karena telah mengantisipasi hal ini sebelumnya.
- Bam!
Aku bergegas melancarkan serangan balik yang mengenai bahunya.
Dia kemudian terdorong ke belakang sambil memegangi bahu kanannya yang terkena seranganku.
"Kau pikir cara yang sama akan bekerja padaku!? Sungguh naif!" ejekku padanya.
Namun, pria itu tidak merespon sama sekali kata-kataku. Wajahnya masih saja datar seperti tidak tertarik sama sekali.
Aku bisa melakukannya, aku dapat mengalahkan pria ini.
Saat ini, aku jauh lebih kuat daripada tahun lalu. Aku akan melindungi Ariel dari pria ini, aku akan menjauhkannya dari marabahaya, aku akan selalu di dekatnya dan bersamanya selalu.
"Aku akan menang!"
***
[Ariel PoV]
Sudah beberapa jam semenjak Brian pergi ke Gedung Dewan Siswa. Akan tetapi, dia belum kunjung kembali menemuiku.
Saat aku menyusulnya ke sana, dia sama sekali tidak berada di tempat itu.
Aku kemudian mencarinya ke asrama pria, namun penjaga di sana mengatakan bahwa Brian belum kembali sama sekali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...