02_DSUGA_

5.9K 240 9
                                    

Balik lagi nihhh.

Siap baca cerita Gus Aqil dan Aqila ??

Gimana kalau kalian jadi Aqila mau nggak nikah sama seseorang yang sudah membuat orang tua kalian meninggal?

****

Aqila dengan kesal mengebrak pintu mobil dan langsung keluar dari dalam mobil begitu saja meninggalkan Gus Aqil yang hanya bisa menghela nafas sambil menatapnya tajam ke arah gadis itu.

Dia pun langsung mengikuti langkah Aqila dan ikut masuk ke dalam rumah Aqila.

Memang mereka masih berada di Bogor mungkin besok baru pindah ke pesantren , jaraknya juga tidak jauh dari rumah Aqila.

"Nyebelin,"kesal Aqila sambil menatap wajah Gus Aqil dengan tatapan mata yang begitu menyorot tidak suka kepada pria itu.

Gus Aqil hanya diam dan tidak berniat untuk membalas, tohh dirinya tidak salah juga Aqila saja yang terlalu emosian.

"Yang saya lakukan juga demi kebaikan kamu, pacaran itu di larang oleh agama sudah sepatutnya saya menasehati kamu sebelum terlambat, lagian ya apa gunanya sih pacaran,"ujar Gus Aqil yang membuat Aqila membuang mukanya ,dia malas untuk menatap wajah Gus Aqil.

"Ya bikin seneng lah, gue juga cinta sama Bintang dan karna lo gue sama Bintang jadi putus,"kesal Aqila, tadi setelah kejadian di kantin tadi Bintang langsung saja memutuskan hubungannya dengan Aqila, karna bagaimanapun Aqila sudah menikah mana mungkin Bintang menjalin hubungan dengan wanita yang sudah menikah.

Bintang masih punya malu dan harga diri.

"Tapi walaupun bikin senang tetap dosa Qila, mana mungkin saya membiarkan kamu berada di dalam lubang kemaksiatan, kamu sekarang istri saya."

"Nggak usah ceramah, kalau kaka mau ceramah di masjid sana,"ujar Aqila yang muak dengan ucapan Dari Gus Aqil.

Gus Aqil mengepal tangannya kuat dan berusaha untuk tidak terpancing emosi dengan ucapan dari istrinya itu.

Ini yang harus Gus Aqil tanggung, sudah menjadi keputusannya untuk menikahi Aqila, jadi dia harus bisa menerima Aqila bagiamana pun dia, keras kepalanya baik buruknya dan segala kekurangannya.

"Ambil wudhu,"titah Gus Aqil yang membuat Aqila langsung menoleh dan melihat jam di dinding, masih menunjukkan pukul 10:32 .

"Belum waktunya shalat dzuhur ngapain suruh ambil wudhu,"ujar Aqila yang membuat Gus Aqil menghela nafas panjang dan menatap Aqila.

"Biar emosi kamu berkurang, ambil wudhu sana,"kata Gus Aqil yang membuat Aqila menatap malas dan lebih memilih untuk bermain dengan ponselnya.

Melihat Aqila yang seperti terlihat acuh dengan ucapannya membuat Gus Aqil hanya bisa beristighfar dan membiarkan Aqila untuk sendiri, dia lebih memilih untuk mengambil air wudhu dan melakukan shalat dhuha.

Melihat Gus Aqil yang menggelar sajadah membuat perhatian Aqila teralih dan kini menatap Gus Aqil yang sedang melakukan shalat.

Melihat itu membuat Aqila terdiam dan menatap lesu ke arah Gus Aqil.

"Maaf Ka, Halwa sahabat Qila lebih baik untuk ka Aqil bukan Qila."

DUA SURGA UNTUK GUS AQILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang