..
.
..
Selamat Membaca
..
.
.."Davi! Davi!" Sorak penonton di stadium kota terdengar keras. Saat ini mereka tengah menyaksikan final pertandingan Piala Asia.
Yang menjadi sorotan adalah seorang pemain bola yang sangat terkenal dan populer di kalangan dunia persepak bola. Siapa lagi kalau bukan Alarick Daviandra Pradipta. Orang-orang memanggilnya Davi. Sosok pria tampan yang menjadi incaran para wanita. Bertubuh tinggi tegap atletis, bentuk tubuh berotot yang menjadi idaman setiap wanita. Apalagi dengan keadaannya yang sekarang di penuhi keringat berlarian mengejar bola yang terus berusaha mencetak gol untuk timnya menambah kesan seksi dan tampan bersamaan.
"Gol!! Gol!! Davi berhasil menyamakan kedudukan untuk timnya!" Teriak histeris dari seorang pembicara bola. "Sang kapten berhasil mencetak gol di menit-menit terakhir!!"
Penonton pendukung tim Davi terbangun bersorak-sorak gembira. Nyanyian lagu kebangsaan dan teriakan-teriakan menggema di stadium yang dapat menampung 99 ribu penonton tersebut. Davi berlari gembira ke sudut lapangan seraya melakukan selebrasi atas golnya. Semua timnya menghampiri dan memeluknya dengan gembira.
Kedudukan menjadi dua sama di menit-menit terakhir yang begitu menegangkan. Wasit meniup peluit pertanda di mulai kembali pertandingan. Setelah beberapa saat memulai terdengar lagi peluit panjang dari wasit, pertanda pertandingan selesai di babak kedua. Yang artinya pertandingan selesai di lanjut dengan adu penalti. Pertandingan inilah yang akan menjadi penentu pemenangnya.
Pada akhirnya tim Davi yang memenangkan pertandingan. Timnya berhasil mencetak gol tanpa ada yang melesat, sedangkan tim lawannya ada beberapa tembakan yang melesat. Dengan itulah Davi berhasil membawa tim nya menjuarai Piala Asia. Senyum Davi mengembang, ini adalah pertandingan yang sudah ia impikan semenjak kecil, begitupun dengan sebuah kemenangan. Davi dengan senyum yang mengembang berdiri di atas podium bersama teman timnya untuk menerima piala, ia juga mendapatkan penghargaan sebagai pemain yang paling banyak mencetak gol dalam pertandingan piala tahun ini.
"Semuanya cheese!!" Seru Davi pada teman timnya pada kamera yang tengah menyorot ke arah mereka.
Cekrek, sang fotograper berhasil mengabadikan momen tersebut, hingga fotonya terpajang di dunia sejarah persepak bolaan.
Alarick Daviandra Pradipta, sang kapten timnas yang berhasil menjuarai Piala Asia tahun ini bersama tim nya.
Davi, sang monster sepak bola berhasil mencetak 39 gol dalam pertandingan piala Asia tahun ini. Record yang fantastis.
Semua berita hari ini membicarakannya, menghiasi beranda internet. Prestasi-prestasinya dalam dunia persepak bola tidak usah diragukan lagi. Dia sang monster lapangan hijau.
Tiga bulan kemudian setelah piala dunia berakhir. Davi diberikan cuti libur panjang. Di sesi cuti liburannya, ada beberapa tawaran pemotretan majalah olahraga yang ia ambil dan beberapa wawancara yang menurutnya bagus untuk karirnya.
"Dav, ada yang nyariin!" Teriak seorang lelaki dari balik pintu kamarnya. Davi yang saat itu tengah main game di kamarnya tak bergeming, ia memilih menyelesaikan permainannya dahulu. Di saat ia tengah menikmati waktu luangnya, ada saja hal yang mengganggunya.
"Dav!" Lagi orang itu bersuara memanggil Davi dari balik pintu seraya mengetuk pintu tersebut.
"Bentar, lagi main, tanggung!" Jawab Davi dengan berteriak agar orang yang berada di balik pintu tersebut mendengarnya.
"Aishh, kalah kan." Katanya dengan kesal. Permainannya berakhir dengan kekalahannya. Davi melempar ponselnya ke atas kasur dengan sembarang, ia pun memilih beranjak turun dari kasurnya dan menemui orang yang di maksud Leo barusan, tanpa memedulikan penampilannya sekarang yang berantakan. Rambut acak-acakan khas bangun tidur, menggunakan celana pendek selutut dan kaos pendek berwarna hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Wife
RomansaDia, Amara Evelyn De Vries. Memiliki tatapan mata yang dingin sedingin musim salju. Namun, selalu merindukan sebuah musim semi.