1

186 25 7
                                    

Cahaya yang cerah menyinari seluruh jalan dengan seorang gadis yang hendak pergi untuk masuk sekolah.

Dia Laura, anak tunggal dari salah satu keluarga yang cukup terkenal di sekitar kotanya, dia dikenal dengan sikap yang baik dan ramah.

***

Laura sudah sampai di depan gerbang sekolah, dia menawar kepada ibunya untuk pergi jalan ke sekolah karena ia merasa sekolahnya masih bisa ditempuh dengan aman dan dekat

"Eh Laura"

"Iya pak hehe" Senyum lebar ia tunjukkan pada pak satpam

"Kelagian tidak diantar nak"

"Hehe iya pak lagi pengen berangkat jalan, Lagian dari rumah juga gak begitu jauh kok"

"Gitu ya, yasudah masuk"

Laura membalas dengan senyuman lalu masuk ke Dalam sekolahan

Laura baru saja sampai di tangga menuju kelasnya, jalannya terhenti karena cegatan

"Hey, siapa nama mu?"

"Laura"

"Serius?, kok penampilannya kayak gini"

"Emang kenapa kak?, ada yang salah?"

"Cih"

Byurr

Sekaleng kopi di banjurkan pada kepala Laura, sekarang bajunya menjadi kotor dan penuh dengan warna coklat dari kopi

Gadis itu kaget, tapi dia diam dan menatap lelaki itu dengan wajah melas, Laura bukan orang yang biasa membuka kegaduhan, bahkan untuk marah saja dia selalu enggan

"Kenapa, kaget?, lo mending balik deh kalo kata gw"

Tak lama, mungkin sekitar delapan orang perempuan menghampiri Laura

Mereka termasuk geng terkenal yang dianggap jelek oleh orang waras karena kelakuan mereka

"Kamu Laura ya?, perasaan gw dah lama sekolah di sini tapi kok gak pernah liat lo sih?"

"Oh ya gw denger-denger juga lo anak dari keluarga Bantara?"

"Bayar berapa lo yaampun, gausah coba ngebohongin kita deh"

"Tapi aku gak bohong kak"

"Aduhh masih bisa ngelak ya?" Jawab perempuan itu sambil tertawa

Ding

Dong

Suara bell berbunyi, para perempuan itu pergi meninggalkan Laura dengan tatapan sinis, begitu juga dengan lelaki tadi

Laura pergi kembali ke luar, dia izin pada satpam untuk pulang, pak satpam menyetujuinya dan tak lama setelah Laura pergi dia melaporkannya

Laura bukan tipe orang yang bisa menyembunyikan masalah ataupun perasaannya

Dia berlari pulang ke rumah nya

Tok

Tok

Tok

"Bundaa"

Diana (bundanya) membuka pintu

"Laura?, kamu kenapa? Kok kotor gini"

"Laura di siram kopi bun"

"Sama siapa?"

"Gaktau, tapi kakak kelas" Laura bukan anak yang suka bergaul di luar kelas jadi dia jarang terlihat, orang-orang tahu dia dari keluarga Bantara karena hari sabtu kemarin ada pengambilan raport oleh wali murid, dan ayahnyalah yang datang

Laura belum pernah membuka tentang keluarganya di sekolah, jadi itu cukup mengagetkan murid di sekolah

"Aduh yaampun kok bisa sih, sini masuk" Bunda menggandeng Laura masuk ke rumah

"Loh, kenapa Laura?" Ayah

"Laura di siram kopi sama kakak kelasnya" Bunda

Bunda membawa Laura ke kamar dan menyuruhnya untuk mengganti baju

Sementara ayah, dia langsung melaporkan ke guru kelas Laura

Laura selesai membersihkan dirinya, dia menghampiri ayahnya, lalu duduk disebelahnya

"Kamu punya masalah sama dia"

"Engga, mereka emang kaya gitu"

"Ayah gak suka kamu digituin, jangan di bawa pikir ya Ayah juga udah lapor ke guru kelas kamu"

"Sekarang Laura mau apa?"

"Gausah sekolah aja hari ini"

"Laura mau ke taman belakang yah"

"Mau Ayah temenin"

"Gausah yah"

Ayah mengangguk, Laura beranjak lalu pergi ke belakang rumahnya, Laura mempunyai 3 kelinci putih dan 1 berwarna coklat

Dia bermain cukup lama disana, tak terasa sudah mencapai siang

PRAANG!

Suara pecahan kaca yang cukup keras membuat Laura terlonjak kaget

"Pergi kamu dari rumah!"

Laura segera berlari ke arah suara, barusan itu suara ayahnya

"Bunda"

Laura berlari menghampiri ibunya yang sudah tak sadarkan diri di lantai

"Sini kamu"
Ayah menarik Laura untuk berdiri

"A-ayah"

"Sial, jangan memanggilku Ayah!" Ucapnya sebari mendorong Laura hingga terjatuh cukup keras

-














● minggu

Sekolah sudah diliburkan, Laura sekarang sedang tidur di kamarnya, sementara ibunya pulang ke rumah nenek

Laura juga ingin ikut tapi Ayah yang melarangnya, ibu dan ayahnya sedang mangurus perceraian sekarang

Yang tak ia sangka ayahnya yang selalu bersikap lembut dan sangat menyayanginya itu selingkuh dengan rekan kerjanya

Tapi kepala keluarga itu egois, dia ingin ambil hak asuh Laura untuk ikut dengannya

Laura tidak bisa menolak karena ayahnya ternyata sudah merencanakan ini dan sudah banyak kerja sama dengan orang-orang yang diperlukan di acara peresmian cerai nanti

Yang dipikiran Laura hanya semoga saja ayahnya tidak merubah sikap padanya











♧♧♧
BAK
Gatau lah, baca aja kalo gak suka gausah baca, buat yang udah buka walaupun

gak dimasukin list makasehh

"cerita ini dibuat di luar kepala, jadi jangan heran kalo gak jelas"

🐇🐇🐇

LAURA || ST1-TREASURE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang