Dengan remote control Sunghoon menjalan kursi rodanya untuk menuju ke ruangan di mana Y/n dirawat.
Pria itu masih proses pemulihan setelah kecelakaan yang melibatkan dirinya dan Y/n dengan salah satu mafia yang sampai sekarang ini belum dia ketahui siapa.
Sunghoon membuka pintu ruangan tersebut. Dia mendapati Jay berada di samping tubuh Y/n yang tidak sadarkan diri, lengkap dengan alat-alat untuk membantu wanita itu tetap hidup.
"Aku kira ada ayah Y/n di sini," ujar Sunghoon.
Jay menoleh, melihat Sunghoon yang berada di samping sisi lain tubuh Y/n, dia menggenggam tangan wanita itu.
"Paman sedang bertemu dengan Jake dan Jungwon. Sepertinya ada kemajuan dalam pembahasan siapa yang menjadi dalang dalam kecelakaan kalian," balas Jay, "kau terpikirkan nama orang utama yang sekiranya terlibat?"
"Mungkin Haechan," Sunghoon menduga, "dia adalah ketua faksi yang terakhir bertemu dengan Y/n beberapa hari sebelum kecelakaan itu terjadi."
"Oh? Aku baru tahu hal itu," gumam Jay, "makanya itu mengapa kau selalu meluangkan waktu untuk wanita yang dijodohkan denganmu itu?"
Sunghoon mengangguk. Dia memperhatikan wajah damai Y/n yang menggunakan masker oksigen. "Tapi Jaemin juga terlintas dipikiranku. Sebab Haechan berurusan denganmu, aku pikir dia malas mencari masalah dengan agen CIA yang tidak ada urusan dengannya."
"Sementara faksi milik Jaemin adalah urusanmu? Itu alasan yang paling tepat dia yang mengusikmu?" tambah Jay.
"Iya, aku berpikiran begitu," timpal Sunghoon, "aku kira dengan aku yang menjemput Y/n waktu itu bisa menyelamatkannya. Tapi ternyata aku malah membuatnya koma seperti ini."
Jay mendekati Sunghoon, dia menepuk pundak temannya itu. "Kita tidak tahu apa yang terjadi semisal kau tidak menjemput Y/n waktu itu. Bisa saja kita malah benar-benar kehilangan Y/n. Kau sudah melakukan pertahanan diri untuk menyelamatkan nyawa kalian."
"Aku berharap dia segera sadar, aku sangat merindukannya."
***
Y/n melihat ke langit. Di sini sudah malam, dia mengusap lengannya yang dingin. Kemudian melirik lelaki yang berjalan di sampingnya, lelaki yang tidak peka sama sekali untuk memberikan jaket padanya.
Kalau dia sedang bersama Sunghoon, pasti Sunghoon tak segan melepaskan jaketnya untuk menghangatkan sedikit tubuh Y/n.
"Kau tidak ada niat memberikan jaketmu padaku?" sindir Y/n, berharap Jaemin sadar.
Lelaki itu malah semakin mengeratkan jaketnya. Dia menggeleng tanpa beban. "Di sini dingin, aku tidak menyangka di sini aku bisa merasakan dingin."
Y/n melirik tajam Jaemin. "Kau tahu tidak di sini juga kita bisa merasakan sakit?"
"Oh ya?"
Plak!
Y/n menampar sisi wajah Jaemin dengan keras sampai bunyi tamparannya terdengar. Jaemin spontan memegang sisi wajahnya yang ditampar Y/n. "Apa yang kau lakukan perempuan gila?!"
Y/n menunjukan telapak tangannya yang kosong. "Tadi ada nyamuk di pipimu, aku hanya ingin membantu menyingkirkan nyamuk itu, tapi sayangnya tidak kena. Sekaligus ingin membuktikan padamu kalau di sini kita pun bisa merasakan sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere » You X NCT Dream✔
FanficWARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children *** Ditengah kebingungan menyelesaikan ending novel erotis berjudul 'Yandere' yang dibuatnya. Y/n malah masuk ke dunia novel karangnya sendiri. Membuatnya harus menghadapi 7 pria gila fiksi buatannya...