Intro

6 1 0
                                    

Dukk!

Semua yang ada didalam ruangan itu terdiam ,memandang Mikhael Harraz . Dia yang baru dipukul Zya Ilyana terdiam , tunduk memandang lantai sebelum tangisannya didengari .

Zya Ilyana terkedu melihat Mikhael Harraz yang sedang menangis dihadapannya sebelum air matanya terbit dengan sendiri .

Ilmas Farhan, antara sepupu yang paling tua memandang ke arah Zya Ilyana dan kembali kepada Mikhael Harraz sebelum dia mengeluh .

"Ahh ,sudah ...Yaya buat apa Yaya ..." soal Ilmas Farhan ,suaranya sengaja dikeraskan ,ingin mengusik Zya Ilyana , namun Zya Ilyana hanya memandang ke bawah , diam .

Kaki kecilnya diangkat sebelum dia berlari masuk ke dalam bilik tidurnya . Mengendahkan panggilan sepupunya yang lain .

Sebaik sahaja dia duduk diatas katil , Zya Ilyana menangis sepuasnya . Mengapa ? Dia pun tidak mengerti . Tiada langsung niat dia ingin memukul kepala dua sepupunya itu .

Lima minit dia menangis keseorangan sebelum pintu biliknya diketuk dan dibuka dari luar . Puan Aisya menjenguk ke dalam bilik tidurnya sebelum tersenyum kelat .

" Boleh Mama masuk ?" Zya Ilyana hanya mengangguk lemah dan injak ketepi memberikan ruang kepada Puan Aisya untuk duduk .

" Kenapa Yaya nangis ni ?"

Sunyi . Tiada jawapan dari si genit .

" Yaya rindu nenda .." tipu si kecil . Si ibu hanya tersenyum kecil melihat telatah anak perempuannya . Dia tahu Zya Ilyana menangis kerana rasa bersalah setelah memukul si Mikhael Harraz

" Kalau macam tu tak boleh nangis lagi , sedekahkan Alfatihah untuk nenda okay ? "

Zya Ilyana hanya menganggukkan kepalanya dan diam ,bermain dengan jari jemari kecilnya sebelum dia berkata .

"Yaya pukul Kael , tapi Yaya tak niat pun " akui si kecils ebelum dia sambung menangis teresak-esak . Puan Aisya memujuk anak perempuannya itu agar berhenti menangis dan pergi memohon maaf kepada Mikhael Harraz .

"Kalau Kael tak maafkan ? Macam mana .."

" Takkan dia tak maafkan , dah ..jangan difikirkan sangat ya ? Mari "

Tangan kecil Zya Ilyana dipegang kemas sebelum mereka berdua keluar dari bilik itu dan pergi ke ruang tamu . Dimana Mikhael Harraz masih dipujuk oleh ibu bapanya .

Zya Ilyana melihat susuk Mikhael Harraz yang berada diantara ibu bapanya dan sepupu mereka yang lain . Dia berjalan dengan perlahan sehingga dia berada di hadapan Mikhael Harraz .

" Kael..."

Panggilnya perlahan . Wajah merah Mikhael Harraz dipandang lama sebelum dia menghulurkan tangan kecilnya .

" Yaya ...minta maaf ..sebab pukul Kael tadi "

Suaranya pecah dihujung ayat sebelum dia mengesa air matanya yang terbit . Mikhael Harraz mengangkat mukanya memandang Zya Ilyana sebelum melihat kearah ibu bapanya .

Tangan Zya Ilyana dijabat sebelum dia berkata dengan muka kosong .

"Okay .."

—————

Suasana didalam rumah agam lama itu sunyi , masing-masing menyibukkan diri dengan hal masing-masing . Disebabkan musim cuti persekolahan , kesemua ahli keluarga Puan Fatimah pulang ke kampung halaman .

" Hangat wei "

Keluh Aadyan Zafrel , sebelum dia bangun dari duduknya dan berjalan keluar . Dari pintu rumah agam tersebut dapat dilihat kakaknya sedang duduk bersendirian , membaca mungkin ...

" Akak ! "

Peritnya seraya dia berlari anak menuju ke pondok yang sedang diduduki Zya Ilyana .

" Buat apa ? Akak tak hangat ka ?"

Soalnya melihatkan kakaknya duduk bersendirian membaca disitu , pelat kedahnya jelas kedengaran .

" Dak pun .." Balas Zya Ilyana ,mata masih fokus dengan bahan bacaan dihadapannya .

" Akak bosan lahh ..." rungutnya , buku ditangan ditutup dan diletakkan ke tepi . Aadyan Zafrel yang sudah duduk di sebelahnya ditenung sebelum soalan terpacul keluar .

" Tak pi mein game hang?"

Soalan dibalas dengan gelengan dari si jejaka . Taman bunga dihadapan mereka ditenung lama sebelum Zya Ilyana memecahkan keheningan yang membunuh .

" Bila hat lain nak balik ni ?"

keluh Zya Ilyana , dan bunyi hon kereta mengejutkan mereka berdua .

"Yaya !! " jerit Naura Aleeya , adik kepada Ilmas Farhan . Zya Ilyana tersenyum tanpa sedar dan berlari anak ke arah mereka yang baru tiba . Ahli keluarga Pak Njang mereka disalam seorang demi seorang oleh Zya Ilyana kecuali Ilmas Farhan .

"Ya Allah, lamanya tak jumpa" tegur Naura Aleeya . Senyuman dibibirnya tak lekang .

"Yaya " Tegur suatu suara garau . Zya Ilyana menoleh melihat ke arah Pak Njang dan Mak Njangnya . Tangan lelaki tua itu dipamit sebelum disalam dengan sebuah senyuman kecil dibibir .

"Mama ada kat dalam " ujar Aadyan Zafrel,yang sedang berdiri disebelah Ilmas Farhan . Dia juga turut menyalami tangan tua Pak Njang Akmal mereka .

Naura Aleeya menarik tangan Zya Ilyana untuk masuk ke dalam , mengikuti langkah orang tuanya . Zya Ilyana hanya tersenyum dan membiarkan dirinya diheret kedalam .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

my starWhere stories live. Discover now