CINTA TULUS GUS GALAK (END)

PROLOG

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.

assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat ni publish nya.

Assalamualaikum para pembaca setia ku.

kembali lagi ni sama Ibun di cerita kedua ibun.

Aku mengingat kan sekali lagi, cerita ku hanya karangan manusia biasa tidak luput atas kesalahan.

jangan terlalu berekspetasi dengan yang nama nya cerita fiksi.

Jangan terlalu membawa perasaan ketika membaca.

Aku hanya lah penulis baru yang meluap kan semua emosi ku lewat cerita.

Dan cerita kali ini bukan hanya romantic dengan pernikahan muda, dan bukan hanya adanya ajaran ilmu agama juga. cerita ini akan ada sedikit tentang dunia persilatan atau beladiri.

Jujur aku mengakui diriku sangat menyukai dunia bela diri juga. jadi aku mengangkat cerita ini karna dari hobi ku juga.

Jadi maaf klau cerita nya tidak sesuai ekspetasi kalian ya, karna cerita seorang manusia itu bisa saja tidak akan sesuai dengan keinginan kalian.

________________________

"Lantas bagaimana dengan ku yang seorang anak perempuan namun tidak di dengar oleh keluarga nya sendiri"

~Nadien Aisyah~

.
.
.
.

"Allah memberikan getaran cinta ini kepadaku, aku yang mengetahui nama lengkap nya ini akan ku bawa kehadapan allah nanti nya"

~Muhammad zirr fathan al-wahab~

.
.
.
.

"NADIEN AISYAH." Panggil seorang pria berumur 50 tahun itu dengan nada tinggi.

Gadis berumur 13 tahun itu hanya diam di depan pintu ketika mendengar suara teriakan ayah nya.

Ayah nadien mendekat ke arah nya,

"Darimana kamu?" tanya nya dengan wajah sudah memerah.

"N-nadien dari tempat teman ayah," jawab nya menunduk

"Halah, banyak alasan kamu, sudah puas kamu membuat orang rumah khawatir, hah?! main pergi dari rumah tanpa izin, kamu ini sebenarnya mau nya apa sih nadien." tanya ayah dengan emosi kini yang meluap-luap.

Nadien hanya diam, seharus nya dia tidak pulang malam ini. Namun, dia khawatir dengan bunda nya, diri nya tahu yang di lakukan adalah salah.