BAB 30

47.8K 2.5K 1.3K
                                    

Jangan, Vote, komen dan Follow akun author nya.

Kalau bisa komen di setiap paragraf juga.

Pokonya wajib Follow, Vote dan Komen sebanyak-banyaknya guys. Belajar menghargai karya orang lain🤗

Jangan jadi pembaca yang gelap, okey.

Bacanya berurut ya guys. Biar gak ada yg ke skip. Entar jadi kebingungan di depan jadinya.

••••

Dokter sedang megecek kondisi Elzira. Arkana dan Liam, mereka ikut masuk ke dalam. Melihat Elzira yang sedang di periksa oleh seorang Dokter wanita.
Elzira sampai sekarang masih belum sadarkan diri. Hal itu membuat Liam tentu merasa khawatir.

"Dok, bagaimana keadaan Elzira?" tanya Arkana kepada Dokter yang baru saja selesai memeriksa Elzira.

"Beliau pingsan kemungkinan karena merasa pusing yang berlebih akibat kekurangan sel darah merah atau biasa di sebut anemia. Beliau juga sepertinya banyak melakukan aktivitas berlebihan, sehingga membuat dirinya kelelahan, hingga akhirnya merasa lemas," jelas sang Dokter.

"Hm, gitu," balas Liam sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya. Sebaiknya beliau harus banyak beristirahat. Jangan melakukan aktivitas berlebih. Usia kehamilan di trimester pertama itu memang banyak keluhan nya," kata Dokter itu yang membuat Arkana dan Liam tentu merasa terkejut.

"Apa Dok? Kehamilan? Maksudnya dia hamil?" tanya Arkana, meyakinkan. Wajah Arkana terlihat terkejut bercampur tak percaya.

"Beneran hamil, Dok?" timpal, Liam.

"Loh, saya pikir kalian udah tau," kata Dokter itu.

"Enggak. Kita baru tau sekarang," balas Liam.

Arkana mematung, ia melihat sekilas ke arah Elzira. Arkana merasa ini seperti mimpi. Tapi entah kenapa di dalam hatinya terselip rasa bahagia ketika mendengar kabar ini.

"Selamat ya Ka. Cebong lo akhirnya tumbuh," kata Liam sembari menepuk bahu Arkana.

"Masa hamil sih, Dok. Saya masih gak percaya. Karena jujur aja saya ngelukuin itu cuman sekali," kata Arkana kembali bersuara.

Dokter itu tersenyum sembari bergeleng-geleng kepala. "Meskipun hanya baru sekali berhubungan, tapi kalau terjadi pembuahan antara sel sperma dan telur, kehamilan tetap bisa terjadi. Apalagi kalau... mohon maaf, berhubungan intim di lakukan pada saat wanita dalam masa suburnya. Itu sangat berkemungkinan bisa hamil," jelas Dokter itu.

"Nah, gitu Ka. Kayaknya gue harus kuliah jurusan kedokteran juga deh. Biar pinter kayak gini," kata Liam yang membuat Dokter itu tertawa pelan, sedangkan Arkana hanya memutar malas bola matanya.

"Ini resep obat nya. Nanti ambil di apotik depan ya," kata Dokter itu sembari menyodorkan sebuah secarik kertas.

"Baik Dok. Terima kasih," kata Arkana setelah ia mengambil resep itu.

"Iya sama-sama. Kalau gitu saya permisi," ucap Dokter itu ramah.

"Iya Dok," balas Liam.

"Dia hamil. Apa bener anak gue. Jangan-jangan anak orang lain lagi," ucap Arkana dalam batin nya.

"Liam," seru Arkana.

"Kuy," sahut Liam sembari melihat ke arah Arkana.

"Lo yakin gak anak yang di kandung Kakak lo itu anak gue?" tanya Arkana kepada Liam.

"Lo gila apa gimana, Ka?! Bisa-bisanya lo nanya kayak gitu. Lo lihat, selama ini Kakak gue punya pacar gak?! Atau pas lo ngelakuin itu sama Kakak gue. Dia virgin gak, hah?!" tanya Liam, menyentak.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang