We meet (21+)

408 16 1
                                    

Suasana hening menyeruak menyelimuti keberadaan Aiden dan juga Alita yang tengah berada di dalam mobil.

Alita tidak bisa menolak, ketika Aiden membawa dirinya pergi bersamanya. Perasaannya begitu campur aduk, ia senang sekaligus sedih bertemu dengan Aiden. Pria itu benar benar membuat hidupnya menjadi abu abu.

"itu adalah anakku, benarkan?" tanya Aiden to the point, seketika membuat kesadaran Alita kembali. Aiden menatap ke arah perut Alita yang membuncit.

"ku pikir, kau tidak mempunyai urusan denganku lagi." entah darimana keberanian itu muncul, kata kata itu seolah terlontar sendiri dari mulut Alita.

Alita melihat rahang Aiden yg mengeras, sepertinya ucapannya membuat Aiden tersinggung. oh tuhan, mengapa kata kata bodoh itu keluar dari mulutnya. Alita begitu takut sekarang

Aiden menghentikan laju mobilnya ke tepian bahu jalan.

"katakan Alita," ucap Aiden lagi, dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca.

"Aiden, aku ingin cepat pulang, ku mohon," balas Alita ketakutan sembari meremas ujung pakaiannya. Alita tidak tau hal apa yang akan Aiden lakukan jika dirinya mengatakan hal yang ceroboh lagi nantinya.

yang Alita pikirkan saat ini hanyalah keselamatan calon buah hatinya.

"ku mohon, katakan bahwa anak itu adalah anakku." Aiden menggeram frustasi.

disini lain Alita hanya bisa meremas ujung dress nya saja. 

"aku merindukanmu-" ucapan Aiden menggantung di udara. Atmosfer dunia seakan berhenti sejenak.

Mata mereka saling menatap, di detik berikutnya dengan gerakan tiba tiba, Aiden mencium bibir ranum Alita.

Alita terperangah seketika dengan perlakuan Aiden. Akan tetapi entah mengapa dirinya begitu kaku untuk menolaknya. apakah Alita juga merindukan Aiden?. Ya, Alita begitu merindukan pria ini. Dengan perlahan, Alita menutup kedua kelopak matanya, menikmati ciuman hangat mereka. Tanpa Alita sadari, ia mengalungkan kedua tangannya, di leher Aiden.

Mendapat sinyal penerimaan dari Alita, Aiden menciumnya semakin intens. Sungguh, ia seperti meluapkan semua kerinduannya pada gadis ini. Mereka berdua saling bertaut satu sama lain.

Ciuman Aiden perlahan pelan turun, menuju leher jenjang Alita. ia meresapi aroma tubuh yang begitu ia rindukan.
"Kau terlihat begitu seksi sekarang sayang." suara berat Aiden, seolah olah adalah mantra yang membuat dirinya terbang saat ini. mendengar itu Alita pun mendesah kecil.

tak hanya ciuman, tangan Aiden pun kini menyusuri tubuh Alita, ia meremas dengan lembut payudara yang terasa semakin membengkak karena kehamilannya yang semakin membesar. Alita membungbung tinggi dibuatnya.

Perlahan lahan sentuhan Aiden menurun, dan sekarang berada di titik pusat. Alita sedikit terlonjak namun di detik berikutnya Aiden melumat kembali bibirnya.

"Aidenhh-" Alita menjadi kalang kabut dibuatnya. Jari besar Aiden begitu mahir bermain dibawah sana. Alita mencengkram kuat kemeja milik Aiden, sembari menggigit bawahnya.

"keluarkan itu sayang." bisik Aiden lalu mengigit kecil daun telinga Alita. Nafas Alita menjadi tidak beraturan, sengatan demi sengatan itu kini memenuhi tubuhnya. Aiden, pria ini benar benar gila

"aahh, Aidenh-." Alita mencengkram kembali bahu Aiden. Tubuhnya bergerak semakin gelisah, seperti ada yang harus dikeluarkan segera dari dalam sana.

mengetahui Alita akan mencapai klimaksnya, Aiden bergerak semakin cepat.

Alita memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The little Alita (Menuju ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang