MD 13

1K 53 1
                                    

MD 13

"Gua ketahuan sama istrinya Zee kalau gua sama Zew pacaran." Lirih Nunew.

James membelalakan matanya, apa yang dia takutkan selama ini benar benar terjadi, James kembali mengontrol ekspresinya dan kembali mendengarkan penjelasan dari Nunew.

"Seperti yang lu tahu, gua ikut Zee keluar kota tadi pagi kan, awalnya semuanya berjalan lancar. Zee juga pesan satu kamar doang dan itu buat gua dan dia, sampai tadi sore masih aman, gua nunggu dia meeting didalam kamar sore nya juga kita makan dan jalan jalan keluar, tapi pas tadi malam istrinya telpon dia dan kirim dia foto gua sama Zee lagi pelukan dipantai." Jelas Nunew dengan lirih, Nunew menghela nafasnya sebelum kembali melanjutkan ceritanya.

"Dan setelah itu Zee sibuk banget menjelaskan ke istrinya, sampai gua dan Zee balik ke hotel dia benar benar masih sibuk menjelaskan ke istrinya dan istrinya datang ke kamar gua sama Zee." Lanjut Nunew.

"Serius?!, terus lu gimana?, sekarang lu dimana?." Tanya James bertubi tubi dangan khawatir.

"Setelah istrinya sudah dikamar, Zee menjelaskan sesuatu yang buat gua sakit hati banget James, gua benar benar sakit hati banget tapi gua juga gak bisa benci dan gak bisa tinggalin dia." Isak Nunew yang akhirnya tangisannya pecah.

"Dia bilang apa?!" Tanya James kesal.

"Dia menjelaskan ke istrinya kalau gua bukan siapa siapanya, gua cuma pemuas nafsunya aja ketika dia jauh dari istrinya. Gua benar benar gak nyangka Zee bilang seperti itu, padahal sebelumnya Zee bilang dia bakal ceraikan istrinya dan menikahi gua, tapi setelah seperti ini dia malah bilang gua jalangnya." Jelas Nunew dengan tangisannya yang semakin pecah.

"Brengsek tuh cowo, awas aja kalo ketemu gua, gua tonjok mulut sialan nya!." Ucap James dengan marah.

"Gua uda cerita sama ibu dan ibu pengen gua sudahi semuanya, tapi gua gak bisa James gua udah terlanjur sayang sama dia."

"Nu, cinta boleh tapi goblok jangan. Dengan dia bilang kalian gak ada hubungan aja sudah jelas banget kalau Zee itu gak punya perasaan buat lu, apalgi dia bilang lu cuma pemuas nafsunya aja, harga diri lu udah di injek injek banget Nu, sadar!."Tegas James.

"Gua gak bisa James."

"Bukannya gak bisa, tapi lu gak mau berusaha."

"Udah ah, lama lama emosi juga gua, pulang lu besok awas aja kalo masi di sana, gua buang lu jadi adek." Omel James kemudian memutuskan sambungan panggilan videonya.

"Ternyata emang adek gua nya yang brengsek." Gumam James.

Kini waktu menunjukkan pukul setengah dua belas malam, James baru saja selesai melakukan panggilan video dengan Nunew, awalnya james memutuskan untuk langsung tidur namun suara pesan masuk membuat dia mengurungkan niatnya untuk tidur. James melihat pesan tersebut adalah pesan dari Net, James tanpa pikir panjang lagi langsung membuka dan membalas pesan tersebut, karena memang dia kini sudah tidak marah lagi kepada Net.

James tersenyum ketika melihat pesan yang terakhir Net kirimkan, dia benar benar dibuat salah tingkah oleh Net satu harian ini. James memutuskan untuk tidur karena besok dia akan menggunakan banyak tenaganya untuk berbicara dengan Nunew.

Disisi lain, kini Nunew tengah merapihkan dan memasukan baju bajunya kedalam koper kecil miliknya, memang benar apa yang ibunya katakan, dia harus benar benar mengakhiri hubungannya, karena mau bagaimanapun juga seorang suami bakal tetap memilih istri sah ketimbang selingkuhan dan ditambah setelah ibunya mengungkit masalah ayahnya Nunew semakin sadar kalau hubungannya dengan Zee adalah salah.

Saat ini waktu menunjukkan pukul satu dini hari, Nunew telah bersiap siap untuk pergi ke bandara, dia memutuskan untuk pulang dengan penerbangan pukul dua dini hari. Nunew menghela nafasnya berat kemudian dia keluar dari kamar hotel tersebut.

"Lu pasti bisa Nu, ini memang sulit tapi lu harus bisa move on demi kebaikan dan kebahagiaan banyak orang." Gumam Nunew.

Nunew pergi ke bandara dengan menggunakan taksi online, Nunew sampai dibandara pukul satu tiga puluh, dia masih memiliki waktu tiga puluh menit untuk beristirahat. Nunew merogoh saku jaketnya dan membuka ponselnya, tidak ada pesan masuk ataupun panggilan masuk dari Zee, Nunew menghela nafasnya berat, pikirannya benar benar sangat kacau saat ini.

"Bahkan untuk minta maaf aja lu gisa Zee, gua makin yakin kalau selama ini lu anggap gua memang sebagai jalang lu doang." Lirih Nunew.

Nunew baru saja hendak memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jaket nya, namun getaran panggilan masuk kedalam ponselnya membuat dia kembali membuka ponselnya, Nunew tersenyum ketir ketika melihat panggilan masuk dari Zee.

"Mau apa dia call gua, mau obrak abrik perasaan gua lagi?." Lirih Nunew, namun dia tetap menerima panggilan tersebut.

"Kenapa?." Tanya Nunew dengan dingin.

"Maafin aku, aku tahu kalau apa yang aku lakuin tadi malam itu salah, tapi aku terpaksa Nu. Aku mohon maafin aku ya." Ucap Zee meminta maaf kepada Nunew dengan lembut.

"Aku mungkin bisa dengan mudah maafin kamu Zee, tapi gak dengan luka nya. Luka nya bakal terus membekas mau itu seribu tahun kedepan dan sakitnya bakal tetap berasa." Jawab Nunew lirih.

"Sayang maafin aku." Ucap Zee lembut.

"Gak ada lagi kata sayang Zee, kita akhiri semuanya sampai disini saja, kalau kamu memang membutuhkan seseorang untuk memuaskan hasrat kamu, kamu jauh lebih baik datang ke club, disana kamu bebas pakai siapapun yang kamu inginkan." Jelas Nunew dengan tegas.

"Nu, bukan maksud aku seperti itu. Aku benar benar gak bisa membuat alasan, aku tahu ucapan aku itu salah, aku minta maaf."

"Gak bisa Zee, kita sudah selesai samai disini.".

"Maafin aku." Lirih Zee.

"Ya, aku sudah memaafkan kamu, jadi tolong berhenti untuk hubungi aku karena kita sudah selesai." Tegas Nunew kemudian mematikan sambungan telepon nya.

Nunew menundukan kepalanya, lagi lagi Nunew mengeluarkan air matanya. Nunew benar benar merasakan sakit yang luar biasa ketika dia mengatakan apa yang membuat hatinya begitu sakit. Nunew mengangkat kepalanya dan bangkit dari diduknya ketika mendengar jika pesawat yang akan dia naiki akan segera terbang.

Sekitar satu jam akhirnya Nunew mendarat dengan aman, Nunew turun dari pesawat dan langsung menelpon James untuk menjemputnya. Awalnya James menolak karena dia masih sangat mengantuk, namun ketika James mendengar Nunew menangis akhirnya dia mau menjemput Nunew.

Cukup lama Nunew menunggu James untuk menjemputnya, sampai Nunew hampir tertidur di kursi yang berada dibandara, Nunew membuka matanya ketika mendengar seseorang memanggil namanya.

"NU!." Teriaknya.

Nunew menoleh ke sumber suara tersebut kemudian tersenyum tipis, Nunew bangkit dari duduknya kemudian berjalan menghampiri seseorang tersebut.

"Long time no see, cuttie boy." Ucapnya seraya menepuk puncak rambut Nunew.


MAS DUDA [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang