KENAL (KENJI & ALVINA)

314 17 2
                                    

Selamat datang, saya ucapkan kepada yang telah datang ke cerita KENAL(Kenji & Alvina).

Happy reading

"Sayang, aku punya pertanyaan buat kamu," ucap cowok dengan rahang tegasnya kepada seorang cewek cantik di depan cowok itu.

"Apa mas?" sahut wanita cantik itu menggerakkan tangannya sambil membereskan kasur king size. Sedangkan si cowok, duduk di meja belajar.

Cowok tersebut pun menegakkan badannya. "Apa bedanya kamu sama tempat angker?" tanya cowok tinggi itu sambil menaikkan alis.

Perempuan itu nampak mengerutkan dahi. "Gak tau. Emangnya apaan?" jawab cewek yang mempunyai rambut panjang itu sambil menyipitkan mata.

"Kalau tempat angker menguji nyali, tapi kalau kamu menguji iman," jawab cowok itu sambil berjalan ke arah wanitanya lalu dipeluk.

Sedangkan perempuan tersebut, memutar bola matanya malas. "Kan tadi udah, mas" kata cewek itu yang masih menggunakan pakaian tidur.

"Tapi aku mau lagi, gimana dong." cowok itu mulai menghisap leher jenjang istrinya.

"Apa, gue punya asisten pribadi?!" kaget cowok yang mempunyai nama lengkap Kenji Erlangga Farhan. Setelah ia mendengarkan penjelas dari seorang pria dewasa di depannya.

"Gak mungkin gue punya gituan! Gue 'kan gak punya apa-apa?" bantah Kenji Mengingat kalau dirinya tidak mempunyai apa-apa.

"Tapi kamu udah punya segalanya," sahut pria dewasa yang menggunakan pakaian formal.

"Tapi gue merasa gak pernah buat sesuatu deh?" gumam Kenji sambil melihat pria dewasa itu dari atas sampai bawah.

"Hiks ... Sayang, maafkan aku," ucap seorang cowok tersedu-sedu sambil mendongakkan kepala menatap sang istri.

"Gak! Kamu udah jahat!" bentak sang istri sambil mendorong suami jahatnya. Namun cowok itu tidak beranjak sedikit pun.

"Hiks ... Aku mohon, maafkan aku. Janji, gak ngurangin yang itu lagi deh," ujar cowok tampan itu sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Gak! Kamu udah berapa kali ngomong gitu?" tanya sang istri berkaca pinggang.

"Perasaan baru ini deh, yang," gumam sang suami mengerutkan dahinya.

"Apa kamu bilang?! Baru ini?!" bentak sang istri melototkan matanya.

"Eh. Hiks … gak. Gak ngomong apa-apa," bantah cowok itu yang menangis lagi.

"Mas, hiks ... Aku ikhlas kalau kamu pergi," lirih wanita hamil di depan sebuah makam.

"Betul yang kamu bilang, mas. 'Cinta itu ibarat hukum atom. Ada saatnya harus saling memiliki, namun ada juga saatnya harus melepaskan.' mungkin ini saatnya aku mengikhlaskan kepergian kamu, Mas." wanita itu pun mengelap air matanya.

Wanita hamil tersebut berdiri, tidak lupa menghapus air matanya. "Aku janji akan selalu datang kunjungi kamu, Mas, dan aku akan jaga anak kita baik-baik," lirih wanita hamil itu yang masih terlihat cantik. Lalu wanita itu berjalan meninggalkan sebuah makam dengan jutaan kenangan terindah yang dibuat bersama.

Budayakan untuk vote dan komen. Karena vote dan komen bagian dari kesenangan untuk penulis.

Next?

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang