“ Keep moving forward, because we never know what will be in front of us ”
𝐊𝐄𝐇𝐈𝐃𝐔𝐏𝐀𝐍 tanpa arah bahkan tak tau akan pulang kemana. Ditengah tengah keramaian kerumunan manusia netra nya tampak gelisah tak tentu arah. Hampa, Ruang luas yang dimana tempat tungkainya sedang berdiri dikelilingi lautan manusia. Keadaan riuh, orang lalu lalang untuk liburan akhir tahun tak ayal membuat suasana Bandara di detik detik pergantian tahun seperti ini, sangat padat. Mereka biasanya akan kembali saat akhir tahun ke rumah sanak keluarga masing masing.
Banyak orang bilang jika rumah adalah tempat ternyaman untuk pulang. Sebagaimana kita tahu bahwa rumah merupakan tempat untuk berlindung. Bagaimana jika kita tidak tahu dimana keberadaan rumah itu?
Kondisi ini lah yang membuat pemuda dengan ransel hitam duduk dengan tangan yang menumpuh dagunya, menatap sendu
Keributan yang melintas di pikiran nya buat dirinya kesal. Berpikir bagaimana jika ia tidak diterima? Bagaimana jika ia ditolak? Bagaimana jika Saudara Saudara nya tidak menyukai kehadirannya?
Apakah ia telah membuat keputusan yang tepat?
𝐀𝐙𝐊𝐀𝐑𝐀 𝐁𝐔𝐌𝐈—— Pemuda dengan hoodie garis garis biru favorit nya tersebut hendak berdiri sebelum panggilan menginterupsi nya.
"Kamu Bumi? " Tanya seorang laki laki paruh baya yang menghampiri dirinya. 𝐁𝐔𝐌𝐈 dapat menebak bahwa itu sosok yang sedari tadi ia tunggu.
Laki laki berumur tersebut menghampiri sang anak. Tak lupa sapaan singkat diberikan, berbeda dengan harapan bumi bahwa ia akan mendapatkan setidaknya pelukan hangat. Ah itu rupa asli sang Ayah
Langkahnya gontai mengikuti ke arah tempat parkir ikuti langkah tungkai jenjang milik sang ayah.
"Apakah keputusan ku udah tepat?"
Langkahnya terus maju menemui sang ayah, bertolak belakang dengan isi hatinya yang masih ragu dan pikiran nya yang berkecamuk.
[ To be Continued ]
─── Sky, 2024 ➷
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐍𝐀𝐌𝐄'𝐒 𝐁𝐔𝐌𝐈 || [ JAKE ]
Fanfiction⎙﹒𝐓𝐡𝐞 𝐍𝐚𝐦𝐞'𝐬 𝐁𝐮𝐦𝐢 [ JAKE ENHYPEN FANFICTION ] Original story by ©Ssskieevnn "𝐊𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐚𝐫𝐚𝐡, bahkan tak tau akan pulang kemana. Ditengah tengah keramaian kerumunan manusia netra nya tampak gelisah tak tentu...