end

289 14 3
                                    


"y/n kamu makan sikit ya ? , nanti saat lahiran kamu akan ada tenaga"

sekarang izana cuba membujuk isterinya ini untuk memakan makanan sedikit , tapi y/n tidak mau dia tidak selera

"aku tidak mau.."

ucap y/n dengan lemah , wajahnya pucat , perut dan bawahnya nya terasa sakit dan nyeri..

anggota bonten hanya menatap y/n dengan ekspresi khawatir , mereka merasa firasat buruk... melihat y/n dalam kondisi begini saat lahiran nanti? apa tubuh nya yang munggil akan kuat ?

"sayang...please..makan ok ?"

izana berusaha memujuk isterinya ini , y/n menatap izana lalu mengangguk pelan y/n menerima sesendok nasi dan sup , dia mulai makan sehinggalah nasi itu tinggal separuh

"nih dikit lagi mau habis" izana kembali mebyodorkan sesendok nasi pada y/n tapi y/n menolak

"perut ku sudah penuh.." ucapmu dengan lemah , lalu kamu menatap izana. wajahnya benar benar terlihat cemas.
aku terkekeh kecil melihat reaksi nya
lalu aku melihat semua anggota bonten yang sedang duduk sembari menatap ku , wajah mereka juga telihat cemas dan khawatir

aku semakin terkekeh

"aku yang mahu lahiran kok kalian yang cemas dan takut ?.."tanyaku lalu aku menunjukkan senyuman lembut ku , mungkin ini kali terakhir senyuman itu di tunjukkan.

kesemua anggota bonten hanya menunjukan senyuman , mereka bersyukur karna y/n masih mampu menunjukan senyuman , mungkin senyuman terakhir.

dan suasana di dalam situ menjadi hangat karna y/n yang memaksa dirinya untuk bercakap lebih banyak , jujur perut nya semakin sakit dan nyeri , genggaman tangan nya pada tangan izana semakin erat , bahkan izana sendiri meringis

"hey sayang kenapa ? , apa terasa sakit ?" tanya izana mulai panik , dia bangun dari duduk nya , anggota bonten yang masih tersisa disitu lantas memanggil kan dokter

" i-izana...s-sakithh..ughh..". y/n tidak bisa lagi menahan sakitnya , genggaman nya begitu erat

tidak lama kemudian dokter dan jururawat mulai datang , mereka menyuruh semua orang yang masih tersisa disitu kecuali izana. dia harus tetap berada di samping isterinya.

y/n mulai di baring kan di kasur , wajah wanita itu semakin pucat dan keringat mulai muncul di dahinya , izana yang berada di samping isterinya yang bisa mengatakan ucapan ' tenang ' berkali kali

" s-sayang kumohon bertahanlah....kamu harus tetap kuat !" ucap izana sambil menggenggam tangan isterinya ,
y/n hanya bisa menghela nafas berkali kali

" puan harus menekan lebih kuat ! , ayo sekali lagi !"

si dokter menyuruh y/n untuk menekan perutnya dengan tenaga yang kuat , y/n sudah mencuba tetapi yang ia dapat hanya keletihan , y/n rasa dia tidak bisa...

" hikkss...a-aku tidak bisa...ini sungguh terasa sakithh..hikkss.." y/n menangis kesakitan , izana kembali menenangkan y/n ,

hey sayang jangan mengalah ! , ok aku hitung dalan kiraan tiga kamu tekan ok ?  " ucap izana , y/n mengangguk dan izana pun mengira sehingga tiga dan y/n menekan dengan sekuat tenaga , dokter sudah bisa lihat kepala dari bayi itu

" bagus puan ! , cuba lagi sedikit ! "

ucap jururawat yang ada di samping y/n , y/n mencuba lagi , dan.....

oekk...oekk...oekkk..

" bayi..." gumam y/n pelan..

dan saat itu juga air mata izana mengalir di pipi nya , seorang bayi keluar dari rahim isterinya...sungguh...

" puan , ada lagi seorang bayi di dalam jadi puan harus menekan kali ini mungkin lebih kuat keluarkan semua tenaga" ucap dokter wanita itu , y/n mengangguk lemah lalu dia kembali menekan dengan kuat

" s-sayang kamu pastih bisa... " izana membisik kata kata itu di telinga si isteri , izana sudah nangis duluan , dia mengelus rambut coklat y/n dengab lembut dan masih membisikkan kata kata semangat..

oekkk....oekkkk...oekkk..

izana lantas menatap bayi itu , dia merasa terharu...y/n melepaskan genggamannya dari izana , tubuhnya begitu lemah...

izana mulai mendekati dokter tadi lalu dokter itu memberi izana kedua bayi kembar yang baru saja lahir tepat pada jam 3.45 pagi itu...

" y/n...ini anak kita..hikss.." izana semakin menangis , dia mengecup kedua kening anak kembar itu...lalu mulai mendekati isterinya yang mulai melemah...y/n menatap anak nya...air mata lolos di pipinya

" Keitaro...Ziana.." ucap y/n dengan lemah..izana mendekat kan kedua bayi itu pada y/n , y/n mengecup kedua anak itu lalu dia menangis..





























" membesar lah tanpa mama , keitaro , Ziana.." - yn






" kau pasti akan hidup. " - izana























dan tepat pada 4.45 y/n pergi.







dia meninggal dunia saat melahirkan , sebelum benar benar pergi dari dunia y/n sempat mengatakan sesuatu pada izana






" jaga mereka berdua....maaf aku tidak bisa bersamamu di sepanjang hidupmu izana.." - y/n












" KAU AKAN HIDUP Y/N "









































































aku tau ini sudah ditakdir kan , tapi tidak bisakah kau hidup kembali...aku ingin kita membesar kan anak ini bersama...y/n...































wife izana 18+ [kurokawa izana x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang