CHAPTER 46

162 18 6
                                    

CHANYEOL POV

Wajah Kai sangat tidak dapat dikenali ketika kami meninggalkannya di dalam Ruang Fisika.

Ia pantas mendapatkannya karena telah bermain-main dengan Kyungsoo-ku. Aku masih bisa mengingat jelas kata-katanya yang kian berdengung di telingaku, dan tiap detilnya membuatku ingin kembali ke sana dan menghabisinya sampai mati.

"Kenapa kau melakukan semua ini?!" Teriakku tepat di wajahnya.

"Dia pantas mendapatkannya karena telah berlagak sulit didapatkan!" Brengsek! Wajahnya sudah berlumuran darah namun ia masih bisa menunjukkan seringai licik di sudut bibirnya.

"Beraninya kau!" Tidak ada yang berani menghentikanku untuk memukulinya. Inilah Kai. Sosoknya yang asli. Selama ini ia berpura-pura baik pada Kyungsoo, itu semua adalah bagian dari rencananya untuk mendapatkan Kyungsoo. Ia tidak mencintainya. Ia hanya ingin memiliki Kyungsoo seutuhnya untuk dirinya sendiri.

Kami meninggalkannya tergeletak setengah sadar di lantai. Inilah yang terjadi pada siapa saja yang berani mengacaukan Kyungsoo-ku!

Aku menggertakkan gigiku penuh amarah, kala mengingat peristiwa yang terjadi beberapa jam lalu.

Kami langsung keluar dari Fakultas Sains. Luhan, Sehun dan aku menuju rumah Kyungsoo, membolos kelas soreku, karena aku sudah tidak memperdulikan apa pun lagi!

Ia masih tidak mengangkat teleponku atau pun mencoba menghubungiku duluan, sama sekali.

Sial!!! Aku bisa gila.

"Aku merasa sangat kasihan pada Kyungi." Gumam Luhan sedih.

"Jangan khawatir, appa Kyungi bisa menangani semuanya. Si bajingan Kai itu pasti sedang bersembunyi sekarang." Sehun meyakinkannya.

Luhan merengek, memperlihatkan lesung pipitnya yang manis. "Ini sudah hampir pekan ujian. Kenapa hal seperti ini harus terjadi sekarang?"

"Aku tahu! Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi." Kata Sehun.

"Ya, aku juga tidak menyangka."

"Hei, berhentilah menangis keras seperti nenek tua, bisa?" Bagaimana bisa Sehun berhasil menggoda istrinya di tengah stres yang melanda kami semua di dalam mobil?

"Demi toge suci, apa kau bilang? Aku tidak menangis keras!!!"

"Kalau begitu, kasih aku ciuman." Pria Teknik bertubuh tinggi itu menaikkan alisnya ke arah Luhani.

"Diam!"

Hentikan atau kuusir kalian berdua!

Setelahnya, keheningan menyelimuti mobil kami.

Dua orang ini...

Berdebat seperti pasangan sinting. Aku harus mengakui bahwa mereka terlihat cukup serasi.

Huft...

Aku masih sangat terganggu dengan apa yang mungkin sedang dipikirkan Kyungsoo saat ini.

Apakah ia berpikir aku merasa malu memiliki kekasih seperti dirinya akibat skandal yang menyebar seantero kampus?

Apakah ia menyalahkanku atas apa yang terjadi?

Apakah ia marah padaku?

Siaaal!!! Sungguh aku bisa gila!

Persetan! Aku tidak peduli apa yang akan orang pikirkan soal kami!

Aku akan selalu dengan bangga memberi tahu semua orang betapa aku sangat mencintai Kyungsoo!

"Kita hampir sampai!!!" Seru Sehuni.

"Yang itu!" Ia menunjuk sebuah rumah mewah di depan kami, yang kebetulan adalah rumah termegah di antara semua rumah-rumah mewah di dalam perumahan ini.

Book 3: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang