HAI SEMUANYA👋👋👋
*
*
*
Gimana kabar kalian hari ini???
*
*
*
Jangan lupa FOLLOW, VOTE dan COMMENT sebanyak-banyaknya ya, kalau bisa per paragraf kalian comment in deh biar aku tambah semangat nulisnya.... Okay?☺️☺️☺️
*
*
*“Lo jatuh cinta sama dia sejak kapan?” Anwar bertanya dengan siomay yang sedang ia kunyah.
“Kemarin.”
Uhukk...Uhukk...
“Lo gila?! Mana ada jatuh cinta secepat itu, Dan?!”
“Ada, War. Contohnya gue ini, gue udah jatuh cinta sama Ara.”
“Ara siapa sih?”
“Ara Mesha Yassika, anak sebelas A.”
Anwar terlihat mengingat-ngingat apakah ada nama yang telah disebutkan Aydan itu.
“Seumur-umur gue sekolah di sini, gue nggak pernah tahu nama itu.”
“Lo tahu. Bahkan semua anak di sekolah ini tahu, tapi dengan nama yang berbeda.”
“Maksud Lo?”
“Si Cewek RSJ.”
Lagi-lagi Anwar membelalakkan matanya karena kalimat yang terlontar dari mulut sahabatnya itu.
“Si Cewek RSJ?!”
“Iya. Lo tahu kan?”
“Ya iyalah gue tahu, tapi masa dia, Dan? Masih banyak cewek yang lebih dari dia, tapi kenapa Lo harus jatuh cinta sama dia?!"
“Kenapa? Ada yang salah?”
“Come on, Dan. Banyak cewek yang suka sama lo, banyak cewek yang ngejar-ngejar lo, tapi kenapa harus Si Cewek—”
“Dia punya nama. Namanya Ara Mesha Yassika, dilahirkan dengan nama yang terpilih, jadi jangan asal menyebut nama yang berbeda dari nama yang sebenarnya.”
“Oke oke, gini deh. Kenapa lo suka sama dia? Apa kelebihan dia? Apa alasan lo sampai jatuh cinta sama dia.”
“Dia manusia dengan banyak luka. Dia manusia yang mati namun hidup, nggak banyak orang tahu bahwa dia adalah manusia dengan beban paling berat di pundaknya. Dan gue tahu itu. Gue tahu dia yang sebenarnya, gue mau nuntun dia, gue mau dia ngerasain bahwa warna bukan hanya sebatas hitam dan putih, tapi lebih dari itu.”
Anwar masih tak percaya. Ia menatap Aydan untuk kesekian kalinya agar ia tahu bahwa apa yang diucapkan sahabatnya bukan mimpi namun sebuah kenyataan. Meskipun Anwar tahu, bahwa sahabatnya itu bukan lelaki yang mudah jatuh cinta, dengan dibuktikan bahwa dia tidak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun. Wanita mana pun.
Anwar kembali meneruskan memakan siomay, sedangkan Aydan meneguk air putih untuk menjernihkan isi kepalanya, memikirkan cara apalagi yang bisa ia rencanakan untuk masuk ke dalam dunia Mesha.
*
Aydan berburu-buru keluar kelas ketika bel pulang sekolah berbunyi, ia harus menemui seseorang yang tidak lain adalah Mesha. Padahal sebenarnya ia tidak usah buru-buru pun Mesha masih di kelasnya, karena Mesha akan keluar paling akhir dari kelas.
Matanya tertuju pada perempuan yang kini baru keluar dari kelas.
“Ra!”
Mesha membalikkan badannya, menghembuskan napas kasar karena melihat laki-laki yang kini berlari ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bila Hujan
Novela Juvenil"Alam raya tidak akan membiarkannya menjadi sebatang bunga yang kuncup di musim panas. Tidak. Selama aku masih berada di sisinya" Aydan Balin Pratama~ "Takdir terlalu bermain-main denganku hingga tidak ada kata bahagia dalam kampus hidupku" Ara Mesh...