Nurse 07

502 47 4
                                    

Happy reading gessss
🐺💙🦋
.
.
.
.



"lu nggak ngerti apa, kalo gua tuh nggak mau pulang sama lu, Arjun!" oke, ini kesekian kalinya pria September ini di tolak oleh pria manis pujaannya.

"Beneran nggak mau? ini mau ujan loh, emangnya mau lu nginep dikampus karena nggak bisa pulang?" Ia kini sudah siap dengan sepeda motornya, berusaha membujuk Marcel untuk mau pulang bersamanya, masalahnya ini sudah mendung, dan ia yakini sebentar lagi pasti akan hujan.

Sedangkan, yang diajak sedari tadi terus saja menolak, tetap tukuh pada pediriannya untuk menunggu angkot saja, dan ayolah ini sudah sangat sore, sudah tidak ada angkot di jam segini.

Biasanya Marcel selalu membawa motor Scoopy nya saat pergi ke kampus. Tapi sayang, kini motor kesayangannya itu sedang berada di bengkel untuk perbaikan.

"Noh. Noh liat noh, udah mulai gerimis ini, udah ayok" ajak Arjun memecah lamunan Marcel, dan ya untuk ajakan kali ini si manis menyetujuinya

Ini terpaksa ya! Terpaksa inget itu!

Arjun berteriak senang dalam hati, akhirnya setelah banyaknya bujukan pria ini mau pulang bersamanya.

Jujur saja, ia sudah sangat mencintai pria yang kini duduk di jok belakang nya dari saat Maba dulu hingga sekarang. Namun, sayang hati pria kelahiran April ini sangat susah sekali untuk diluluhkan, entah apa yang membuat hati itu begitu sulit untuk dicairkan.

Tapi dia ini pantang menyerah sekali dalam mengejar Marcel, meskipun sudah beberapa kali mendapatkan penolakan, entah kenapa hatinya tetap tertuju untuk pria dibelakangnya ini.

"akhh" pekiknya saat Arjun melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata

"Bangsat! Arjun lu mau ngajak gua mati ya!!" sentaknya tepat ditelinga sang dominan

Arjun hanya terkekeh gemas saat mendengar sentakan si manis, ia memang sengaja mengebut secara tiba-tiba, emm bisa dibilang ini modus, Kate terbukti dengan pinggangnya yang kini dipeluk erat olah si manis yang ketakutan.

yang awalnya hanya rintik-rintik kini hujannya kian lama kian membesar, Arjun menepikan motornya dan meminta Marcel untuk turun

"ngapain berhenti, udah tanggung basah juga" ujar si manis sembari membenarkan pakaiannya. Arjun membuka jaket kulit yang ia pakai dan memakaikan nya pada Marcel.

Marcel yang sedang membenarkan pakaiannya pun kaget, "ngapa di pakein ke gua?" tanyanya

"biar lu nggak terlalu kedinginan"

Masalahnya Marcel hanya memakai kaus lengan pendek dan celana jeans panjang, Arjun tentu saja khawatir jika Marcel-nya ini kedinginan.

"terus lu gimana? udah pake sama lu aja, gua nggak papa" tolaknya sembari menyerahkan jaket tersebut

Arjun menghela nafasnya berat, "bisa nggak, sekali ini aja nurut. Gua cuma minta lu pake jaket ini biar nggak kedinginan!" ucapnya dengan secara paksa memakai kan jaket itu lagi

Marcel terdiam mendengar kata-kata Arjun, baru kali ini pria itu berbicara dengan nada penuh penekanan di setiap katanya padanya dan ada nada kekesalan didalam nya

"Udah, ayok naik, ntar makin gede hujannya" ajak Arjun yang berhasil membuyarkan lamunan Marcel, ia pun menurut dan naik motor tersebut.

Motornya melaju dengan kecepatan rata-rata kali ini, berhati-hati karena dia takut jatuh di jalanan licin ini, Arjun menarik tangan si manis untuk memeluk pinggangnya, awalnya menolak tapi setelahnya Marcel menurut dan memeluk erat pinggang itu, Arjun tersenyum penuh kemenangan didepannya.

Nurse/JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang