Kinara tidak tau apa yang dipikirkan oleh suaminya ini, sudah berbulan bulan setiap kali pulang terbang Julio selalu memilih pergi dibandingkan dirumah dan bersantai bersamanya dan dua anak mereka. Baru pagi tadi Julio sampai dirumah dan siang ini laki-laki itu sudah bersiap akan bergi bermain futsal bersama teman temanya, Kinara ingin melarang namun pria itu selalu beralasan dengan rasa jenuhnya selama didalam pesawat, katanya ia butuh refreshing dan berolah raga untuk mrnyrgarkan otakanya- tidahkan Julio berfikir bahwa ia dan juga anak-anak mereka juga membutuhkannya, bukankah mereka bisa pergi jalan-jalan bersama atau sekedar piknik kecil kecilan ditaman belakang.
Namun pada akhirnya, demi menghindari pertengkaran, Kinara setuju saja membiarkan suaminya pergi dengan setelan futsalnya, meninggalkannya dan juga dua anaknya yang dibuat kecewa.
"Aku pergi dulu, jam 9 aku pulang." katanya setelah mengecup kening Kinara.
"iya, mas hati-hati bawa mobilnya."
"Iya sayang. Papa pergi dulu ya nak, cuma sebentar kok."
Dengan wajah imutnya gadis kecil itu merengut dan mengangguk, dalam hati kecilnya tidak rela ayahnya harus pergi lagi dan semakin mempersempit waktu mainnya bersama sang ayah.
Sementara Julio, pria itu melambaikan tangannya setelah masuk kedalam mobilnya buru-buru meninggalkan pekarangan rumah tanpa ragu sedikitpun. Sambil bersenandung riang, pria itu melajukan mobil dengan kecepatan cukup, memikirkan hal yang membuatnya begitu senang akhir-akhir ini, sampai sampai ia rela meninggalkan anak istrinya yang sudah sangat jelas merindukan kehadirannya ditengah tengah mereka.
Tepat saat mobilnya berada diparkiran sebuah gedung tinggi ditengah kota, senyumannya mengembang sebab ponselnya berdering mendapati sebuah pesan dengan kata kata manis nan manja, Julio menyukainya. Seorang gadis muda yang beberapa bulan belakangan ini mengisi kejenuhannya saat bersama istrinya, gadis yang bekerja sebagai seorang pramugari yang berada dimaskapai yang sama bersamanya.
Dengan langkah lebar sambil melihat kekanan kiri, Julio melenggang masuk kesebuah apartmen yang sudah sering ia kunjungi untuk menemui gadis pujaan hatinya itu. Senyumannya terus mengembang dengan langkah yang semakin lebar, Julio sampai disebuah kamar apartment, menekan beberapa pin yang sudah jelas sangat ia hapal sebelum masuk tanpa ragu dan malu.
"Eve?" panggilnya dengan nada manja.
Gadis yang dipanggil namanya langsung keluar dengan setelan lingerie berwarna merah muda, gadis itu tersenyum dan langsung berlari kedalam pelukan Julio, "lama!"
"Maaf ya sayang, adadrama dulu tadi dirumah."
"Its okay, yang penting kamu kesini sekarang," ucapanya lalu mengecup bibir Julio. Sambil merapihkan sedikit-sedikit rambut Julio yang jauh lebih berantakan dibandingkan saat ia menjadi seorang pilot, Eve tersenyum manja menatap kekasihnya itu dengan tatapan seduktif, "mau makan dulu atau.."
"Atau?" Julio tidak sabar, melihat payudara bulat nan besar kekasihnya dalam balutan lingerie membuatnya langsung bereaksi dibawah sana, "makan kamu aja gimana?"
Kelanjutannya ada di trakteer yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children