[Buat yang udah suka sama ff ini dari S1 dan sabar nunggu S2 aku bener-bener tarharu sama kalian. Makasih udah nungguin dengan sabar hehehe... Yue sedang sibuk-sibuknya maaf ya kalo lama.]
Happy Reading!
###
Ribuan tahun lalu manusia dan para mahluk lain hidup saling berdampingan dengan monster, iblis, roh dan siluman, dewi, peri. Mereka hidup berdampingan saling membantu namun sebuah kesalahan dari salah satu dari monster mereka memakan sesama dan saling mengahancurkan. Membuat terpecah, mereka memecah sesuai kaum mereka. Membuat desa kehidupanya sendiri dengan menyegel keamanan agar tidak hancur. Tidak ada yang tahu dimana mereka tinggal karena mereka sangat hebat saat membuat segel. Yang dapat memasuki area mereka adalah monsuta atau mahluk lain yang mememilki spiritual tinggi.
Namun itu ribuan tahun yang lalu, kini manusia dan monsuta membuat perjanjian dengan manusia agar tidak mengganggu namun saling menerima. Membangun desa yang di jaga dengan aman dan ketat oleh tetua monsuta. Ketika kehidupan itu sudah membaik, namun nyatanya banyak monster liar yang berkeliaran sesuka mereka. Mereka adalah monsuta liar dengan rasa di hati penuh kedengkian dan rasa tidak terima saat manusia dan monsuta membuat perjanjian mereka ingin menguasai dan memakan mana dari mahluk lain agar kekuatan itu tumbuh semakin kuat.
***
Daun-daun berderak saat angin mengoyangkan. Hawa panas dan dingin menjadi satu. Tanaman merambat di pohon-pohon dan tanah. Batang kokoh pohon yang berdiri tegak dan tinggi begitu kuat. Langit tertutup lebatnya daun pohon, namun hawa terasa pekat ini aneh?
Kaki yang terpasang alas lembut itu menapaki tanah yang kering. Saling mengejar saat melangkah. Satu perempuan dengan dua pria yang menjaganya.
Hinata menyeka keringat di dahinya. Dia cukup lelah namun dia tidak ingin membuat kedua suaminya khawatir. Namun Obito yang cukup peka dia melirik sekitar. "Kita istirahat lebih dulu," tukasnya tenang." Deidara carilah makanan di sekitar yang bisa kita makan."
Meski Deidara enggan namun dia melakukan ini demi Hinata. Dia berjalan memasuki hutan lebih dalam. Netra biru langitnya terus berdar mencari keberadaan buah apapun yang bisa di makan.
"Tempat ini luas dan tumbuh dengan subur. Tapi aku merasa cuaca sangat panas namun bercampur dingin. " Monolognya sendiri. Dia mengangkat tangan dengan pelan menyingkirkan daun-daun dari tanamn liar yang menghalangi pandagan.
Wajahnya terlihat terkejut dia menemukan tempat yang sangat aneh, namun indah. Dengan pelan dia melangkah mendekati kolam ukuran sedang. Airnya biru jernih dan bersih. Ini seperti tempat tersembunyi. Mengangakat kepala mengadah memamdang cahaya dari atas lobang besar. "Wah, ini indah." Ujarnya dengan senyum merekah.
Dia mengedarkan pandangan. Hingga jatuh pada satu pohon yang lebat di tumbuhi apel. Dia mendekat dan menyentuh satu apel yang tumbuh rendah. "Apel yang cantik sekali." Dengan segera ia memetiknya sedikit tergesa. Dan berjalan keluar dari tempat itu.
Menemui keduanya dia meletakkan di hadapan Hinata. "Ini makanlah?!" Serunya senang. Hinata tersenyum kecil dia mulai menyentuh apel itu mengamati apel merah merekah dan besar. "Kenapa?" Ucapnya bingung.
"Tidak, apelnya sangat gemuk. Kau pandai dalam memilih." Tukasnya tenang. Mendengar pujian itu dia tersenyum dengan malu-malu. Obito mendengus dan menjitak kepala dengan surai pirang itu. Pletak!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Monster 2
FantasyPerjalanan Hinata dengan kedua suami monsuta Obito dan Deidara, untuk mencari tahu siapa monster liar yang membantai desa Rabenda. Perjalanan dunia luar, yang berbeda dari desa monsuta membuatnya banyak bertemu mahluk lain yang belum pernah ia temui...