Marsha menyerahkan helm pada Zee setelah sampai di rumahnya "Makasih ya ka udah nganterin aku"
Zee menaruh helm yang Marsha pakai di jok belakang, tidak lupa ia mengaitkan nya pada jok agar tidak jatuh. Menatap Marsha di balik helmnya, Zee tersenyum melihat kecantikan Marsha yang mampu membuat nya terpesona.
"Sama-sama, aku langsung pulang yah, maaf ga bisa mampir, salam aja buat Mommy sama Daddy" Zee tersenyum di balik helm nya.
Marsha memandang sebentar pada rumahnya "Yakin ngga mampir dulu ka?"
"Badan aku lengket banget habis futsal tadi, pengen banget mandi nih hhe,besok aja yah, kita jalan-jalan, mau? "
"Mau! "
Zee menurunkan kaca helm full face nya "Dadah Macha" Zee melambaikan tangannya pada Marsha yang di balas gadis bergigi gingsul itu.
"Hati-hati ya ka! "
Zee mengacungkan jempolnya, motor Zee perlahan meninggalkan rumah Marsha, ia benar-benar ingin cepat sampai rumah untuk membersihkan diri.
Mungkin untuk kali ini Zee pulang ke apartemen nya saja, sebab di sana ada sepupunya, siapa lagi kalau bukan Ara. Lagi pula kaka nya itu masih dalam perjalanan bisnis di luar negeri.
Pertama kali masuk ke dalam apartemen, Zee di suguhkan oleh Ara yang tengah ber karaoke di ruang tengah, sepertinya ia pernah dengar lagu yang di nyanyikan oleh Ara, kalau ngga salah itu adalah lagu dari idol grup Indonesia yaitu JKT48.
"Kamu berharga lebih dari siapapun~"
"Walau kau tolak takkan ku sesali~"
Zee melempar tas nya ke sofa kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya "Ara!"
Ara menoleh kemudian mengecilkan volume nya, memandang adik sepupunya dengan malas "Ganggu banget lu zoy"
"Berisik tau ngga, suara bagus mah ngga papa" Zee duduk di samping Ara, matanya menangkap beberapa bungkus makanan yang ada di meja.
"Jangan ngomongin fakta" Ara mengambil kopi kaleng kemudian meneguk nya. Zee juga ikut mengambil snack keripik kentang di meja.
"Kok udah di sini aja, lo ngga kuliah? " Tanya Zee seraya mengunyah. Ara menegakkan badannya sebelum menyenderkan pada sofa.
"Ngga ada matkul hari ini, gue juga sempet ke sekolah lo buat jemput Chika, tapi ya lagi-lagi dia ngga mau dan nolak gue" Ara mengambil vape di meja lalu menghisap nya sebelum ia hembuskan ke udara.
Zee menghela napas, ia juga heran dengan Chika yang selalu menolak Ara sampai saat ini dan masih saja mengejar dirinya, padahal kalau di banding kan dengan nya, Ara jauh lebih baik darinya.
Ara lebih bisa memperlakukan Chika layaknya tuan putri, sementara Zee yang memang tidak mempunyai perasaan dengan Chika, lebih banyak cuek dengan Chika.
"Lo ngejar Chika kurang ugal-ugalan kayaknya ra" Zee menaikkan alis sebelah nya. Ara tertawa mendengar kalimat yang Zee lontarkan.
"Harus se ugal-ugalan apa lagi gue zee, hati dia emang udah di stuck di lo, susah buat pindah hati" Ara menghela napasnya dan kembali menghisap vape di tangannya.
Zee memutar badannya menghadap Ara, ia baru saja mendapatkan ide, ia harap idenya bisa membuat Chika menoleh pada Ara.
"Gini aja ra, lo berhenti aja ngejar dia"
Ara melebarkan mata nya "Yang bener aje, ga mau gue, gue ngga akan berhenti buat ngejar dia, sampai kapanpun itu gue bakal tunggu dia"
"Maksud gue, lo bukan bener-bener berhenti, tapi rehat sejenak dan dari situ kita liat reaksi dia, apa dia nyariin lo atau ngga, kalo dia bener-bener ngerasa kesepian karna lo ngga ngejar-ngejar dia... berarti dia punya perasaan sama lo, cuma dia gengsi aja" Zee tersenyum simpul di akhir kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Nerd [END]
FanfictionMarsha Harumi Lenathea.Gadis cantik yang bisa di bilang gadis nerd. Karena kebiasaan nya yang suka sekali membaca buku. Dia menjadi anak baru di salah satu sekolah yang terkenal di ibu kota. Awalnya tidak ada yang menarik di sekolah barunya. Namun...