Mentari

292 34 17
                                    

Pagi hari Mentari memulainya dengan melaksanakan salat subuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari Mentari memulainya dengan melaksanakan salat subuh. Setelah salat subuh Mentari keluar kamar menuju ke arah dapur, membuka kulkas dan mengambil beberapa bahan masakan. Setiap pagi Mentari selalu menyiapkan sarapan untuk ayahnya sendiri walaupun di rumahnya ada pembantu. Mentari menyusun rapi piring makanan di atas meja makan. Ayah mentari Pak Abdullah keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Selamat pagi Ayah," sapa Mentari yang masih meletakkan piring di atas meja.
"Pagi, Nak." Sahut Ayahnya sambil memajukan kursi. Mentari menuangkan air minum di gelas ayahnya.
"Ayah, maaf aku sepertinya tidak bisa ikut bekerja di kantor." ucapnya yang masih memegang cerek air.

Pak Abdullah menoleh ke arah Mentari. "Memangnya kenapa Nak?" tanyanya dengan tangan yang masih menggenggam sendok dan garpu.
"Aku ingin melamar pekerjaan di tempat lain." ucap Mentari melebarkan senyumannya.
"Baiklah, apa pun keputusan yang kau ambil Ayah akan selalu mendoakan mu." kata Pak Abdullah tersenyum ke arah Mentari.
"Kalau begitu Ayah berangkat ke kantor, apa kau akan keluar rumah hari ini Nak?" tanya Pak Abdullah sambil memundurkan kursi lalu beranjak dari duduknya. Mentari pun memundurkan kursi lalu beranjak dari duduknya.
"Tidak Ayah, aku akan di rumah saja." ucap Mentari yang bersalaman dengan Ayahnya.

Pak Abdullah melangkah keluar rumah menuju ke arah mobil yang sudah di siapkan oleh sopirnya. Setelah Pak Abdullah berangkat ke kantor, Mentari kembali ke dapur untuk membantu si bibi membereskan meja makan. Saat semuanya sudah beres dan rapi Mentari kembali ke kamar dan melaksanakan salat duha.

***

Di kediaman Lucas, karena kondisinya sedang kurang sehat Lucas menitipkan perusahaannya kepada adiknya Kristian. Pelangi dan Doni pun berangkat sekolah di antarkan oleh sopirnya. Sudah beberapa hari Lucas merasakan sakit kepala hingga dokter menyarankannya untuk beristirahat. Namun Lucas tidak pernah bisa berdiam diri di dalam kamar, dia melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerja. Di dalam ruang kerja Lucas membuka laptopnya dan menulis sebuah Lowongan guru privat di salah satu platform terpercaya. Ya, Lucas mencari seorang pengajar untuk kedua anaknya. Karena kedua anaknya tidak ada yang cocok dengan pengajar kelas tambahan di sekolah mereka.

Setelah salat duha Mentari membuka laptop dan mencari lowongan pekerjaan sebagai pengajar, di salah satu platform Mentari melihat iklan lowongan pengajar privat. tanpa pikir panjang Mentari langsung mengirimkan lamaran melalui email. Lucas yang masih menatap laptop di depan matanya membuka sebuah pesan email, dia memeriksa isi email yang berupa latar belakang pendidikan Mentari. karena merasa cocok Lucas membalas email Mentari dan menerimanya bekerja sebagai guru privat juga pengasuh anak-anaknya. Mentari yang membuka pesan balasan email dari Lucas, membuka lebar matanya dengan melebarkan senyuman. tidak lupa Mentari mengucapkan syukur kepada Tuhannya.
"Alhamdulillah, aku di terima." ucapnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

***

Sore hari tiba, Pelangi dan Doni tiba di rumah. "Ayah..." ucap Doni sambil berlari menghampiri Ayahnya.
"Anak Ayah sudah pulang, bagaimana di sekolah?" tanya Lucas yang memeluk putranya itu.
"Besok aku libur Ayah untuk beberapa minggu, di sekolah hari ini seperti biasa Ayah." jawabnya sambil merapikan rambut Ayahnya.

Pelangi berdiri di hadapan Ayah dan adiknya sambil tersenyum menatap wajah Ayahnya, "Apa Ayah sudah makan?" tanya Pelangi sembari meletakkan tasnya di sofa.

"Ayah sudah makan, di meja makan Ayah sudah menyiapkan makanan untuk kalian." jawab Lucas menggendong Doni dan menurunkannya di atas sofa.
"Ayah, tidak perlu melakukan itu! sepulang sekolah biarkan aku yang memasak?" ucap Pelangi melangkahkan kakinya menuju ke dapur. Lucas mengikuti putrinya ke dapur, "Ayah tidak masak, tadi paman Kristian membawakannya untuk kita." tutur Lucas sembari membelai surai putrinya.
"Apa Ayah sudah menemukan guru privat untuk kami?" tanya Pelangi menatap ke arah Lucas.
"Ayah sudah menemukannya, Lusa dia akan mulai mengajar." ucap Lucas mengambil piring dan menuangkan makanan untuk putranya Doni.
"Baiklah Ayah, semoga saja guru privatnya tidak seperti guru les di sekolah." Pelangi melihat ke arah piring yang di pegang oleh Lucas.

𝐃𝐎𝐀 𝐏𝐄𝐋𝐀𝐍𝐆𝐈 (𝚃𝙴𝚁𝙱𝙸𝚃 𝙽𝙾𝚅𝙴𝙻) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang