Malam ini, Happy Home share house menciptakan suasana baru—menyelimuti seantero ruangan dalam keheningan dan kesepian. Meski di dalam share house terdapat banyak penghuni yang saling berbagi atap, terkesan ramai tapi sepi. Binar mata para penghuni yang biasanya sangat indah kini tampak larut dalam pikiran yang kalut.
Duduk berkumpul di ruang tamu yang nyaman masih saja keheningan menjadi teman setia. Situasi senyap ruangan dipecahkan oleh bisikan angin lembut tanpa adanya dialog percakapan yang menghiasi.
Zero pengedarkan pandangannya. Teman-temannya bak patung yang sedang berdiam diri melamun dengan pandangan kosong. Atensinya jatuh pada pribadi Paris yang sedang bermain ponsel dengan sangat serius itu. Ia memperhatikan setiap detail teman dekatnya tersebut: wajah yang cantik alami, rambut panjangnya yang halus, bahkan ia masih mengingat aroma parfum yang Paris gunakan.
Paris tahu bahwa ia sedang ditatap oleh seseorang. Namun, ia tidak tahu siapa dan akhirnya memilih untuk menatap kembali orang tersebut. Ia dapati Zero dengan tatapan sendunya itu tersenyum manis padanya lalu berdiri dari sofa menuju kamarnya. Pandangan Paris terus mengikuti kemana Zero melangkah.
"Hidup lagi capek-capeknya malah dapat informasi menyakitkan. Makin capek diri ini." Puma mengangkat kedua tangannya keatas lalu melakukan peregangan karena ia merasa tubuhnya sangat pegal.
Moony menatap teman-temannya itu untuk mengungkapnya perasaannya yang sedari tadi mengganjal. "Apakah kalian merasa bahwa ini semua perjalan dengan lancar? Aku khawatir akan terjadi sesuatu."
Lantas Jasmine dan Moony langsung bertukar pandang setelah mendengarkan pertanyaan tersebut. "Apakah maksudmu Dokter Kim akan membuat ulah lagi?"
"Bisa saja ... lagipula Dokter Kim itu berbahaya. Kita tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya. Untung saja Sydney bisa bertahan hidup dalam pola asuh Dokter Kim." Ocean menatap Sydney dengan datar.
Ingin marah mendengar ucapan Ocean, tapi itu adalah kenyataan. Sydney mengangguk pelan dan tersenyum samar menatap Ocean. "Melihat bagaimana sifat Dokter Kim, lebih baik kita waspada. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti."
"Ingin rasanya aku membunuh Dokter Kim," celetuk Georgia karena ia sangat kesal melihat perilaku Grey yang sangat diluar nalar hanya demi cinta.
Paris yang sedari tadi diam itu akhrinya membuka mulut dan mengajukan pertanyaan. "Bagaimana dengan kondisi Gemini saat ini? Aku sangat tidak percaya bahwa ia komplotan Ayahnya. Aku pikir sifatnya bisa berbeda."
"Hei ... darah lebih kental dari pada air." Zero yang baru saja muncul itu langsung menjawab pertanyaan Paris.
Ocean mencondongkan tubuhnya sedikit ke depannya dan menceritakan apa yang selama ini ia kubur. "Aku memang sudah merasa curiga dengan Gemini. Aku pernah melihat dia membawa jerigen dan pemantik di depan Welcome Home share house seolah ingin membakar bangunan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Favorite Villain
Fiksi PenggemarCast : ‐ Bae Suzy as Paris - Rose Blackpink as Georgia - Park Juhyun as Jasmine - DPR Ian as Sydney - DPR LIVE as Puma - V BTS as Moony - Suga BTS as Gemini - Choi Woosik as Zero - Nam Yoon Soo as Summer - Kim Nam Gil as Harley - Shin Ha Kyun as Gre...