Bab 2 : Luminous Sirens

1.1K 149 43
                                    

Disclaimer : Cerita ini merupakan hasil karya fanfiction. Setiap peristiwa, karakter, atau situasi yang terjadi dalam cerita ini tidak memiliki kaitan dengan kehidupan nyata dan sepenuhnya merupakan karya fiksi. Sebelum membaca, dimohon untuk bijak :)

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Markas,

Di dalam markas rahasia, sorotan lampu remang-remang menyinari ruangan yang dihiasi dengan motif-motif yang mencerminkan kekuatan dan keberanian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam markas rahasia, sorotan lampu remang-remang menyinari ruangan yang dihiasi dengan motif-motif yang mencerminkan kekuatan dan keberanian. 

Shani, sebagai pemimpin geng, duduk di tengah-tengah meja yang terbuat dari baja, sementara para anggota geng berkumpul di sekitarnya.

Saat Shani melihat sekeliling, geng mobil ini tidak seperti yang selama ini diperkirakan. Meskipun seringkali diasumsikan sebagai sebuah kelompok yang didominasi oleh kaum pria, kenyataannya, geng ini adalah tempat para wanita tangguh dan berani yang berkuasa.

"Luminous Sirens"— Nama mereka menggambarkan sorotan cemerlang dan pesona yang tak terlupakan di tengah kegelapan, sementara keberanian mereka menggema seperti nyanyian Siren yang menembus jiwa.

"Lo kemana aja sih, Dir? hampir sebulan ini lo gak keliatan? Lo gak buat ulah apa-apa, kan?"

Shani mengalihkan pandangan, "Biasalah, urusan keluarga, urusan kerjaan, hal-hal semacam itu."

"Syukur deh, gue kira lo ketangkep polisi."

"Bentarlo habis dandan?"Salah satu temannya mengamati Shani dengan seksama, "Serius, lo keliatan habis pake makeup, Dir. Kayak artis, haha."

Tanpa sadar, tangan Shani spontan mengusap wajahnya, mengingat bahwa dia belum memastikan apakah makeupnya telah bersih sepenuhnya setelah konser tadi.

Shani meneguk salivanya susah payah, "Ma-mana mungkin? lagi bagus aja kali muka gue. Kalian kan tau gue cuma anak jalanan biasa. Artis itu cuma di televisi."

"Tau! Ngaco lo, Des! Mana mungkin Dira makeup-an? bisa langsung gempa bumi nih dunia."

Desy Genoveva Braspati, hanya cengengesan mendengar ucapan temannya, dia pun mengangguk setuju. "Emang si Dira ini dasarnya udah cakep, sih."

Dibalik Sorotan : Kapten ShaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang