KENAL 7

28 1 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Setelah acara makan siang di restoran hotel, Gavin langsung mengantarkan keluarga Alvina pulang dengan Algina yang duduk di kursi depan. Itu semua atas permintaannya sendiri.

Sesampainya di depan rumah, niatan Gavin mau mampir sebentar atau mau mengobrol dengan Algina. Namun, telpon masuk yang mengharuskan ia ke hotel, karena ada kendara pasca acara resepsi pernikahan Kenji.

"Ya udah Om, Tante saya balik dulu. Ada panggilan gawat," pamit Gavin tidak enak hati pada keluarga Alvina.

"Oh ya, gak apa-apa,"sahut Qonita memaklumi kesibukan Gavin.

"Ya udah, Assalamu'alaikum," salam Gavin lalu ia masuk ke mobilnya dan meninggalkan keluarga Alvina.

"Waalaikumsalam," jawab kedua orang tua Alvina dan Algina.

Sudah satu Minggu acara pernikahan Kenji dilaksanakan, saat ini Gavin kembali ke rumah Algina dengan niatan yang sama. Mau berbincang-bincang dengan Algina sekaligus pendekatan.

Namun setelah sampai, Gavin mulai ragu dengan Algina. Karena ia melihat dari acara tersebut, Algina merasa risih dengannya.

Gavin masih berdiri di depan pintu rumah Algina sejak 20 menit yang lalu. Ia masih ragu, sampai pintu terbuka memperlihatkan tubuh Algina yang membawa tongkat di tangan kanannya.

Merasa ada orang, Algina bertanya, "apakah ada orang di sana?"

Gavin masih enggan menjawab dengan maju mundur mau pulang atau jawab. Sampai kaki Gavin kena pukul tongkatnya Algina yang membuat Gavin menjerit kesakitan.

"Akh!" jerit Gavin berlutut sambil memegangi betisnya yang terkena pukulan yang cukup keras.

"Aduh-aduh, maaf saya gak tau kalau di situ ada orang," ucap Algina yang mau berlutut namun dicegah oleh Gavin dengan menentu tangannya.

"Gak usah, gak sakit kok," kata Gavin sambil membantu Algina berdiri.

"Kak Gavin?" tanya Algina yang mendengar suara yang ia kenal.

"Iya." Gavin pun meringis karena Algina mengenalinya.

"Ada apa kakak datang ke rumah?" tanya Algina merasa heran dengan kedatangan Gavin.

"Emmm …, saya ke sini mau ketemu Om Kendra sama Tante Qonita. Apakah ada?" jawab Gavin menggaruk tengkuknya.

"Oh, mereka ada di dalam. Mari masuk," kata Algina mempersilahkan Gavin masuk dengan ia bergeser sedikit.

Gavin masuk dan duduk di sofa yang tersedia di ruang tamu.

"Tunggu sebentar ya, saya panggilkan Ibu sama Bapak," ucap Algina yang mau melangkah namun tangannya dicegah oleh Gavin.

"Jangan! Sebenarnya saya mau bicara sama kamu," imbuh Gavin sambil menuntun Algina duduk di sebelahnya.

Algina pun duduk dengan meletakkan tongkatnya di depannya. "Kakak mau bicara apa?" tanya Algina dengan mata yang masih menatap ke depan.

"Sebenarnya saya mau tanya-tanya tentang kamu," jawab Gavin yang memperlihatkan wajah Algina. 'cantik,' lanjut Gavin dalam hatinya.

"Tanya apa ya, kak?" sahut Algina sambil berusaha menghadap Gavin.

"Sebelumnya saya minta maaf, mungkin ini agak lancang. Kamu udah punya pacar?" lontar Gavin dengan nada mengecil di saat ia bertanya.

"Kakak kok tanya itu?" tanya balik Algina mengerutkan dahinya.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang