KENJI 7

26 1 0
                                    

Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Sudah tiga hari pernikahan Kenji dan Alvina. Selama itu juga Alvina tidak mau lepas dari sang suami. Sedangkan Kenji, ia tidak pernah marah sedikitpun kepada sang istri yang selalu manja dengannya. Kenji juga belum pernah meninggalkan Alvina di rumahnya hanya sekedar pergi ke hotel atau bersekolah.

Untuk tamu bulanan Alvina, masih berlanjut. Kata Alvina ia bisa haid dalam 8 hari lamanya.

Saat ini Kenji dan Alvina sedang berpelukkan mesra di kursi beruang dengan Alvina duduk di pangkuan sang suami dan tangan Kenji yang melingkar di pinggang sang istri.

"Al, kalau misalnya aku ajak kamu ke makam orang tuaku, mau?" tanya Kenji menghirup punggung mulus Alvina sesekali menghisapnya dan meninggalkan jejak kepemilikannya. Alvina memang hanya menggunakan dress tanpa lengan.

Alvina mengerutkan dahinya mendengar lontaran pertanyaan dari sang suami. "Emangnya, makamnya di mana?" tanya Alvina dengan menggerakkan kedua tangannya berbahasa isyarat.

"Di kota XXX," jawab Kenji sambil meletakkan dagunya di bahu sang istri.

"Terserah mas aja. Aku ikut apa kata suami," jawab Alvina yang juga menaruh kepalanya di bahu Kenji.

"Ya udah besok kita ke makam Papa dan Mama," putus Kenji sambil menggendong Alvina menuju kasurnya dan menindik tubuh sang istri.

"Kamu makin hari makin cantik aja," kata Kenji yang membuat kedua pipi Alvina memerah.

"Gombal," sahut Alvina sambil melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami.

Lalu Kenji melumat bibir sang istri dan di sambut baik oleh Alvina.

Saat ini Kenji sedang berjalan dengan menggendong Alvina ala koala keluar rumah lebih tepatnya ke mobilnya.

Apa yang diucapkan Kenji kemarin, betul terlaksana. Kenji mengajak Alvina ke makam kedua orang tuanya menaiki mobil tanpa membawa sopir. Dengan alasan supaya tidak ada yang mengganggu ketika mereka bermesraan.

Sesampainya di depan mobil, Kenji bukannya langsung masuk ke mobil melainkan mendudukkan Alvina di kap mobil dengan tangan yang mengelus rambut sang istri dan tangan satunya bertumpu pada kap mobil.

"Kamu benar mau menemani aku ke makam orang tuaku?" tanya Kenji untuk memastikan bahwa sang istri tidak berubah pikiran.

Alvina pun menganggukkan kepalanya dan menggerakkan tangannya. "Aku mau lihat makam kedua orang tua mas," jawab Alvina dengan tersenyum manis.

"Ya udah ayo," ajak Kenji sambil menggendong kembali Alvina dan mendudukkan sang istri di kursi di samping kemudi. Namun Alvina enggang melepaskan tangannya dari leher Kenji.

"Kenapa?" tanya Kenji merasa heran dengan Alvina yang tidak mau melepaskan tangannya dari leher Kenji.

"Aku mau duduk sama kamu!" cicit Alvina dengan mata berkaca-kaca.

Kenji pun menghembuskan nafas panjang sambil menutup kembali pintu mobilnya dan ia memutari mobil lalu masuk dengan sang istri duduk di pangkuannya.

Sebelum menjalankan mobilnya, Kenji mengelus pipi Alvina. "Ingat ya, pas suamimu ini nyetir, jangan sekali-kali kamu mencium …" ucapan Kenji terpotong karena Alvina melumat bibirnya dengan rakusnya.

"Dibilangin jangan cium! Masih aja dicium!" gerutu Kenji dengan wajah geram tapi tidak dengan tangannya yang meraba perut sang istri.

Alvina pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena mendengar gerutuan sang suami sambil menahan tangannya supaya tidak masuk ke perut sixpack Kenji yang menggoda iman Alvina.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang