KENAL 8

26 2 0
                                    

Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Setelah masuk, Alvina bingung mau ngapain ketika sang suami tidak ada di rumah. Ia pun berhenti di ruang tamu dengan tangan di dagu seolah sedang berfikir.

'enaknya ngapain ya?' batin Alvina sambil melihat para ART-nya yang sedang mengerjakan pekerjaan masing-masing.

Lalu matanya menatap ke arah dapur, ia pun memiliki ide. 'ah, bagusan aku masak aja,' batin Alvina lalu ia berjalan ke arah dapur.

Di dapur, ia bisa melihat chef rumahnya sedang memasak makan siang yang dibantu oleh para ART.

Salah satu ART ada yang melihat keberadaan Nona mereka. Ia berinisiatif mendatanginya.

"Maaf Nona. Ada yang bisa saya bantu?" tanya ART itu dengan menundukkan kepalanya.

Alvina pun mengambil catatannya dan menuliskan di situ.

Saya mau masak.

Wanita paruh baya itu mengerjapkan matanya melihat tulisan Nona-nya yang mau masak. Kenji sudah memberi peringatan kepada para pekerjanya untuk tidak membiarkan Alvina masak. Walaupun itu dari paksaan dari Alvina sendiri.

Dengan alasan Kenji tidak mau melihat sang istri memasak di dapur. Kenji menikahi Alvina untuk dijadikan ratu dalam hidupnya bukan dijadikan pembantu.

Maka dari itu para pekerja rumahnya tidak ada yang berani menegur Alvina.

"Maaf Nona. Tuan Kenji tidak memperbolehkan Nona masak," jawab ART yang tidak mau mendapatkan masalah.

Alvina mengatupkan bibirnya mendengar Kenji melarang masak. Alvina pun pergi meninggalkan wanita paruh baya itu yang bernafas lega.

Setiba di parkiran sekolah, Kenji bisa melihat sahabatnya sudah menunggunya.

"Akhirnya lo sekolah juga," ujar Aldi sambil menghampiri Jenni yang masih di atas motornya.

"Kangen ya," goda Kenji mengedipkan sebelah matanya.

"Dih najis!" sungut Aldi mencibirkan bibirnya.

"Eh, tunggu-tunggu. Itu…," ucap Aldi sambil menunjuk leher Kenji yang bekas gigitan.

'mampus gue,' batin Kenji merutuki lehernya bekas gigitan Alvina tadi pagi.

Kenji langsung menutupi lehernya menggunakan kedua tangan dan langsung meninggalkan Aldi yang tersenyum miring.

"Ke kantin yok," ajak Aldi yang membuat Kenji menghentikan langkahnya dan mengerutkan dahinya.

"Mau ngapain? 'kan ini udah mau masuk?" tanya Kenji sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 7.15 pagi.

"Mau ngerayain kalau lo udah gak perjaka lagi," jawab Aldi sambil menarik tangan Kenji yang semakin mengerutkan dahinya.

Kenji melepaskan tangannya dari tarikan Aldi dan berkacak pinggang. "Enak aja! Gue ini masih perjaka kali!" gerutu Kenji yang tidak mau dibilang tidak perjaka lagi.

"Tapi itu ada cupang," jawab Aldi yang membuat siswa-siswi yang ada di koridor sekolah melirik ke arah Kenji.

Kenji langsung membekap mulut Aldi dan membawanya ke belakang sekolah.

"Kalau ngomong jangan kencang-kencang!" sungut Kenji dengan wajah memerah menahan malu.

"Ya udah sekarang kita ke kantin," ujar Aldi sambil melipat tangannya di depan dada.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang