ALVINA 13

15 1 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah mampir dan memberikan vote serta komennya.

Happy reading


Sebangun tidur, Alvina merengek kepada Kenji untuk minta ke rumah orang tuanya. Mau tidak mau, Kenji harus meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk untuk mengantarkan Alvina ke rumah mertuanya.

Saat ini Kenji dalam perjalanan menuju rumah Kendra dan Qonita dengan Alvina yang selalu duduk di pangkuannya.

"Al kamu gak mau bawa apa gitu untuk Bapak dan Ibu? Masa kita gak bawa apa-apa," tanya Kenji menatap Alvina yang nampak memikirkan mau bawa apa ke rumah orang tuanya.

"Kalau mas apa?" tanya balik Alvina karena ia tidak kepikiran.

"Emmm. Buah aja, ya?" tanya Kenji memberikan saran ke Alvina ketika ia melewati tukang buah di pinggir jalan.

Alvina menganggukkan kepalanya menyetujui saran dari Kenji.

Kenji pun membelokkan mobilnya di pinggir jalan tepatnya di depan toko buah. Lalu ia turun dengan Alvina yang tetap berada digendongannya.

"Mau buah apa?" tanya Kenji ketika sudah di depan toko buah sambil melihat berbagai buah yang dijajakan di depan toko.

Alvina menunjuk buah pepaya karena ia kepikiran Kendra yang sangat suka dengan buah pepaya. Ia juga teringat Qonita yang suka buah anggur. Jadi ia menunjuk anggur yang berwarna ungu itu.

Kenji pun melihat arah tunjuk Alvina dan menganggukkan kepalanya. "Pak, mau buah pepaya sama anggurnya. Dibungkus," ucap Kenji kepada pedagang yang memang sedang menunggu Kenji.

"Oh baik. Segera saya bungkus 'kan," sahut pedagang itu. Lalu Bapak itu masuk untuk menyiapkan pesanan Kenji.

Kenji pun duduk di kursi yang tersedia di toko buah itu dengan tidak sekalipun menurunkan sang istri.

"Sebentar ya, Al," ucap Kenji mengelus rambut Alvina.

Alvina menganggukkan kepalanya dan matanya tidak lepas melihat wajah tampan Kenji yang matanya tertutupi oleh kacamatanya.

Tidak lama kemudian, Bapak pedagang itu kembali dengan tangan menyerahkan bungkusan buah yang diminta Kenji.

"Ini Pak, buahnya," ucap pedagang.

Kenji pun merogoh kantong celananya untuk mengambil dompetnya dan ia keluarkan beberapa lembar uang. Lah ia serahkan kepada Bapak pedagang itu.

"Ini Pak. Kembaliannya ambil aja," kata Kenji dengan memberikan uang dan mengambil buah itu.

Mata Bapak pedagang itu berbinar melihat uang pemberian Kenji yang banyak. Lalu bapak itu menerima uang itu dengan antusiasnya.

"Oh, makasih banyak Pak. Semoga pernikahannya langgang," ucap pedagang itu tersenyum ramah sekaligus memberikan doa untuk Kenji.

"Ya sama-sama, Pak." lalu Kenji berjalan ke mobilnya yang sudah berpamitan kepada Bapak pedagang itu dan masuk dengan meletakkan kantong plastik buah di belakang jok mobilnya.

"Kita lanjutkan, oke?" ucap Kenji menghidupkan mesin mobilnya setelah mendapatkan anggukan kepala dari Alvina.

15 menit Kenji menempuh perjalanan menuju rumah mertuanya, akhirnya mereka sampai di depan rumah Kendra dan Qonita.

Kenji membuka setbet nya terlihat dahulu dan mengambil buah yang ia taruh di belakang jok mobilnya. Kenji juga sudah tidak menggunakan jasnya. Ia meninggalkan jasnya di hotelnya karena kerepotan melihat sang istri yang terus merengek minta ke rumah orang tuanya.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang