KENJI 14

10 1 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah mampir dan memberikan vote serta komennya.

Happy reading

Alvina menyenggol lengan Qonita pas ibunya lagi mencuci piring, bekas mereka makan malam.

Qonita pun langsung membasuh tangannya pas dia lihat putrinya tepata di belakangnya.

"Iya, ada apa Alvina?" tanya Qonita menatap Alvina yang seperti ada yang mau disampaikannya.

Alvina pun menggerakkan kedua tangannya dengan sedikit keraguan.

'Aku mau ngomong sama Ibu. Penting'

"Mau ngomong apa?" tanya Qonita yang mengerti bahasa isyarat yang Alvina gunakan.

'aku mau ngomong tentang Kenji. Tapi gak di sini'

Qonita pun langsung menarik tangan Alvina untuk duduk di halaman belakang rumahnya karena ditempat itu yang menurut Qonita cocok.

"Udah bilang aja," kata Qonita mempersilakan Alvina menggerakkan kedua tangannya.

Alvina tampak ragu plus malu. Namun karena ini menurutnya penting, ia pun menggerakkan kedua tangannya.

'setiap aku dekat sama Kenji, aku selalu gak tahan, Buk'

Qonita merasa heran dengan gerakan tangan Alvina yang artinya 'aku gak tahan' maksudnya apa?

"Gak tahan kenapa emangnya?" tanya Qonita mengerutkan dahinya.

'gak tahan lihat Kenji Buk'

Jawab Alvina dengan menundukkan kepalanya.

"Iya. Ibu tau. Tapi bagian apanya?" tanya Qonita yang sudah mengerti maksud dari gerakan tangan Alvina tapi setengahnya

'terutama bagian bibirnya. Bibirnya pengen aku lumat aja Buk'

Qonita sampai melototkan matanya tidak menyangka dengan Alvina yang bisa mikir jorok seperti itu. Apalagi mereka belum ada ikatan pernikahan sama sekali.

Kenji yang mendengar cerita Qonita, sempat tidak percaya dengan kelakuan istrinya sebelum mereka menikah. Pantas saja setiap mereka duduk berhadapan apalagi sang istri duduk di pangkuannya, Alvina selalu mencium bibirnya setiap Kenji lengah atau tanpa persetujuannya. Ditambah lagi, Alvina selalu bermain dengannya, tidak mementingkan di manapun mereka berada.

"Al, apa betul itu?" tanya Kenji untuk memastikan dan meminta penjelasan dari sang istri dengan membalikkan badan alvina menghadapnya.

Alvina menundukkan kepalanya merasa takut kalau Kenji akan marah padanya.

"Al, jawab," tuntut Kenji mengangkat wajah Alvina lembut.

Alvina menganggukkan kepalanya.

Kenji menghembuskan nafas panjang. "Iya Buk. Setiap kali kayak gini, Alvina selalu cium. Di manapun itu," ucap Kenji membenarkan ucapan mertuanya dengan menunjuk sang istri menggunakan dagunya.

Qonita dan Kendra cukup terkejut namun itu hanya sebentar karena mereka tidak perlu khawatir dengan Alvina yang selalu mencium Kenji, karena mereka sudah sah. Jadi tidak masalah.

"Ya udah gak apa-apa. Tapi kalau mau diberi peringatan, ngomongnya jangan terlalu keras," ucap Kendra memperingati Kenji.

Kenji menganggukkan kepalanya. "Iya Pak. Kenji ngerti, Pak," sahut Kenji dengan tersenyum manis.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang