KENAL 17

13 1 0
                                    


Terima kasih saya ucapkan kepada yang sudah memberikan vote dan komen.

Happy reading

Pas sudah di dalam, Kenji bisa melihat Gavin dan Alfarizi juga sudah masuk dalam keadaan baik-baik saja tidak ada sedikitpun luka pada tubuh mereka.

Gavin Menghampiri Kenji untuk memastikan Kenji tidak terluka sedikitpun.

"Ken, lo gak luka 'kan?" tanya Gavin panik. Sangking paniknya, Gavin membolak-balik badan Kenji sampai Kenji merasakan pusing.

"Hei! Hentikan khawatir bodoh 'mu itu!" marah Alfarizi di saat ia melihat kekhawatiran Gavin terhadap Kenji sangat berlebihan di saat mereka lagi menyelamatkan Alvina.

Setelah itu Gavin dan Kenji sama-sama masuk di mana Alvina dikurung. Ketika Kenji dan Gavin sudah masuk, mereka melihat darah membasahi Alvina dengan keadaan sang istri tidak menggunakan sehelai benang pun.

"Hei hentikan!" teriak Kenji menghentikan kegiatan para penjahat yang ingin memperkosa istrinya. Hati Kenji sakit melihat keadaan mengenaskan Alvina ditambah lagi perutnya sudah mengecil yang menandakan anaknya sudah tidak ada di rahim Istrinya.

Lalu Kenji mendekati Alvina yang melihatnya dengan mata sayupnya karenam merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya dengan mendorong pria yang ada disekitar istrinya.

"Angkat tangan kalian!" teriak polisi mengancungkan senjata api pada pelaku. Seketika pelaku langsung mengangkat tangannya.

"Al, please bertahanlah," mohon Kenji ketika Alvina menutup matanya. Kenji segera menggendong Alvina keluar untuk ia bawa ke rumah sakit agar sang istri mendapatkan penanganan serius di sana. Namun sebelum itu Kenji membuka baju dan jaketnya untuk menutupi tubuh Alvina.

Kenji dibantu Gavin untuk membawa Alvina keluar. "Ayo sini Ken, bawa ke mobil," suruh Gavin membukakan pintu belakang mobilnya dan Kenji naik ke mobil dengan memangku Alvina.

Gavin segera memutari mobilnya untuk ke kursi kemudi. Lalu mobilnya berjalan dengan kecepatan tinggi agar Alvina bisa segara diberi penanganan.

"Al, please aku mohon bertahan," lirih Kenji dengan air mata membasahi pipinya sambil mengelus pipi sang istri.

"Maaf, aku terlambat," kata Kenji melihat darah kering pada perut Alvina.

"Ken, udah jangan salahkan dirimu. Mungkin ini udah takdirnya," ucap Gavin mendengar kata Kenji yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

"Abang gak tau gimana sakitnya lihat istri disakiti!" marah Kenji dengan air matanya mengalir.

"Iya gue tau. Tapi untuk saat ini, lebih baik lo doain aja semoga Alvina bisa baik-baik aja!" jerit Gavin marah karena Kenji tetap menangis dengan menyalahi dirinya sendiri.

"Dan satu lagi. Lo berdoa, semoga istri lo mengikhlaskan anak kalian," lanjut Gavin mengasehatin Kenji melihat dari kaca spion mobil.

Kenji melihat wajah Alvina yang semakin pucat dengan tangan menyelip rambut istrinya yang menutupi wajah pucat.

"Gue bukan takut itu, Bang. Yang gue takuti, apa Alvina masih mau menerima gue, sebagai suaminya? Di saat dia butuh, gue gak ada," gumam Kenji dengan air mata membasahi pipinya. Kenji sangat takut Alvina akan minta cerai darinya setelah istrinya sadar.

"Lo gak boleh ngomong gitu!" bentak Gavin mendengar gumaman Kenji yang menyayat hatinya. Ditambah lagi suara tangisan yang begitu lirih.

Setelah itu Kenji fokus pada keadaan sang istri yang semakin pucat. Ia mencegah pendarahan pada perut Alvina menggunakan tangannya dengan menekan perut sang istri.

PANGERAN SURGA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang