10.Beraksi

99 7 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Target berada di tiga ratus meter lagi. Tapi ada sedikit masalah." Ucap Copper yang tampak begitu tenang duduk di belakang Ta yang sedang mengendarai motornya dengan kecepatan yang tinggi.

“Masalah apa?” tanya Ta yang masih fokus ke arah jalan.

“Ada enam mobil yang mengawal target. Tiga mobil di belakang, tiga mobil di depan.” Copper menatap layar ponsel yang menampilkan peta yang menunjukkan ada satu titik berwarna biru merupakan target yang mereka kejar. Sedangkan ada enam titik merah yang mengelilinginya.

“Itu masalah kecil, Nong. Aku bisa atasi. Tenang saja. Aku pasti bisa mengantarkanmu ke target. Dan sisanya kuserahkan padamu.” Ta tersenyum lebar.

Tak lama kemudian target mereka pun terlihat. Seperti yang dikatakan oleh Copper, ada tiga orang mobil yang berbaris mengawal mobil sang target. Kemudian Ta mengeluarkan tiga bola kecil dan melemparkannya ke jalan.

“Apa itu?” tanya Copper penasaran.

"Lihat saja! Kamu bakal tahu apa gunanya benda itu."

Bola kecil itu mengeluarkan delapan kakinya dan berjalan begitu cepat seperti Laba-laba. Bola kecil itu berlari menuju bagian bawah ketiga mobil pengawal itu. Detik berikutnya ledakan terjadi membuat ketiga mobil itu terpelanting. Memberikan jalan bagi Ta dan Copper.

"WOW! Bayiku bekerja." Senang Ta melihat tiga bomnya bekerja dengan luar biasa.

"Bayi?" bingung Copper.

"Aku menyebut benda ciptaanku sebagai bayi. Apa kamu sudah siap, Copper?" tanya Ta meliukkan motornya untuk melewati mobil pengawal yang terbalik dan terbakar itu.

"Ya, aku siap." Copper menganggukkan kepalanya.

Copper memasukkan ponselnya ke dalam tas dan mengeluarkan pistol.

"Apa kamu begitu bodoh menggunakan pistol itu? Kaca itu anti peluru, Nong. Kamu tidak bisa menembusnya." Ucap Ta.

"Kamu lihat saja nanti." Copper segera menembak kaca itu sebanyak tiga kali ke arah jendela target.

Peluru berbentuk lingkaran itu hanya menancap di kaca tebal itu tanpa bisa menembusnya.

Ta tersenyum sinis. "Apa hanya ini kemampuanmu, Nong? Kenapa kamu begitu mengecewakanku?"

"Kamu lihat saja, Phi! Kamu bisa menilaiku nanti." Copper menekan tombol di dalam saku jaketnya.

Tiba-tiba saja bola peluru itu meledak dengan daya yang sangat besar. Bahkan sampai membuat sisi kanan mobil itu terangkat dan nyaris berguling.

Ta segera menjauhi ledakan itu. "SHIT! Kenapa kamu gak memperingatkanku sebelumnya, Copper?"

Laki-laki itu terkekeh puas. "Kalau aku memberitahumu, itu bukan kejutan lagi, Phi."

Not Human, But Cyborg (MileApo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang