Mobil pun berhenti tepat di depan rumah Ashel
"Gue turun ya guys, dah.. "
"Cell inget ya, kalo si Aldo berusaha deketin lu jangan di gubris, dia cuma mau morotin lu doang, pokoknya jangan"
"Iya Olla, lu udah bilang ini ke tiga kalinya lho"
"Gue bawel demi kebaikan lu tau"
"Iya, makasih ya, gue turun ya babay guys sampe ketemu besok"
"Bay Cell, jangan lupa besok bawa pempek butan mommy lu ya"
Ucap Jessie yang berada di kursi belakang
"Iya Jess"
Ashel pun melambaikan tangannya ke ketiga sahabatnya dan mobil pun melaju meninggalkannya
Ashel berbalik dan segera membuka pintu pagar namun selang beberapa detik suara klakson motor berbunyi tepat di belakang punggungnya
"Lho, kak Aldo"
Ucap Ashel terkejut ketika Aldo melepaskan helm
"Ketemu lagi kita"
"Kak Aldo kok tau rumah aku di sini?"
"Aku kan ngikutin kamu"
"Serius?"
"Iya"
"Maaf ya kak"
"Kok minta maaf?"
"Aku gak enak aja soal tadi"
"Gak apa-apa, aku tau kok tadi kamu terpaksa nolak aku karena Olla kan?"
Ashel mengangguk sebagai jawaban
"Maaf juga buat sikap Olla tadi"
"Gak apa-apa Shel, udah biasa kok dia kan emang gitu, oh iya, boleh gak aku minta nomer kamu"
"Nomer handphone?"
"Iyalah, masa nomer yang lain"
Ashel terdiam, sebenarnya dia begitu bahagia ketika Aldo meminta nomer handphonenya, itu artinya mereka akan lebih dekat setelahnya, namun di sisi lain Ashel terus mengingat wejangan Olla untuk tidak dekat dengan Aldo yang menurut sahabatnya itu Aldo adalah laki-laki buaya dan matre yang selalu memanfaatkan pacar atau wanita yang sedang dekat dengannya
"Kok diem?gak mau ngasih?kalo gak mau juga gak apa-apa kok, aku gak maksa.Yaudah aku pulang ya"
"Enggk kak, mau kok sini hp kak Aldo, biar aku yang ketik nomernya"
Aldo tersenyum penuh kemenangan, itu artinya rencananya akan lebih mulus tanpa pengganggu
"Thanks"
Ucap Aldo ketika mengambil hanphonenya kembali dari tangan Ashel
"Tapi jangan sampe Olla tau ya kak"
"Iya, kamu tenang aja.yaudah masuk gih"
"Kak Aldo gak mau mampir dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...